Lawan Malta, Misi La Furia Roja Hapus Keraguan Publik
A
A
A
TA’QALI - Menjawab keraguan publik menjadi misi utama Spanyol saat bertandang ke Ta’Qali National Stadium, markas Malta dini hari nanti. La Furia Roja berkesempatan menaikkan level permainannya. Kinerja Sergio Ramos dkk mendapatkan sorotan saat berhadapan dengan Norwegia di laga perdana kualifikasi Grup F, Minggu (24/3). Meski menang 2-1, penampilan Spanyol dianggap kurang meyakinkan.
Hal itulah yang menjadi alasan betapa pentingnya laga kontra Malta. Spanyol harus menunjukkan permainan terbaik terutama di sektor depan. Diharapkan barisan penyerang Alvaro Morata, Rodrigo Moreno Machado, Marco Asensio hingga Iker Munianin mampu unjuk gigi. Padahal, Spanyol menguasai jalannya laga dan memiliki banyak peluang. Menyadari kekurangan yang tersisa, pelatih Luis Enrique menuntut pasukannya agar tampil lebih baik serta lebih klinis di depan gawang.
“Kami memulai laga pembuka kualifikasi dengan tiga poin dan kami meraihnya. Kami harus lebih aggresif, dengan atau tanpa bola,” kata Enrique dilansir marca. Meski demikian, Enrique tetap menghargai jerih payah para pemainnya terutama Morata. Dia menilai pemain Atletico Madrid tersebut menunjukkan semangat luar biasa den memberikan energi positif ke dalam tim.
Guna menjaga kebugaran tim, Enrique bakal melakukan rotasi. Sergio Busquets akan diistirhatkan. Sedangkan Saul Niguez dan Sergi Roberto mendapatkan kesempatan menjadi starting line up. “Morata sangat luar biasa. Dia menciptakan peluang, bertarung dan menciptakan peluang melawan Norwegia. Semoga dia menunjukkan penampilan yang sama saat menghadapi Malta,” terangnya.
Terlepas dari permasalahan yang ada, Spanyol tetap difavoritkan membawa pulang tiga poin. Pasalnya, kinerja mereka di luar kandang cukup menyakinkan. Tercatat, La Furia Roja sukses memenangkan empat laga tandang terakhir di kualifikasi Piala Eropa. Selain itu, Spanyol mampu mengalahkan Malta di enam pertemuan terakhir. Statistik tersebut membuka peluang Spanyol meraih kemenangan besar. Terakhir kali, mereka menang 6-0 atas Kroasia dan 4-1 atas Wales periode Oktober-November 2018.
Sementara dikubu lawan, Malta berada dalam kepercayaan diri tinggi pasca meraih kemenangan 2-1 atas Kepulauan Faroe di laga pertama Grup F, MInggu (24/3). Sayang keberhasilan itu harus dibayar mahal, pelatih Ray Farrugia tidak bisa menurunkan Andrei Agius yang terkena kartu merah.
Namun, status sebagai underdog tentu menjadi keuntungan tersendiri. Malta bertekad menjaga momentum positif. Setelah meraih kemenangan pertama di kandang pada laga kompetitif dalam 13 tahun terakhir, Motivasi Michael Mifsud dkk jelas semakin berlipat untuk mengakhiri rekor buruk atas Spanyol.
Hal itulah yang menjadi alasan betapa pentingnya laga kontra Malta. Spanyol harus menunjukkan permainan terbaik terutama di sektor depan. Diharapkan barisan penyerang Alvaro Morata, Rodrigo Moreno Machado, Marco Asensio hingga Iker Munianin mampu unjuk gigi. Padahal, Spanyol menguasai jalannya laga dan memiliki banyak peluang. Menyadari kekurangan yang tersisa, pelatih Luis Enrique menuntut pasukannya agar tampil lebih baik serta lebih klinis di depan gawang.
“Kami memulai laga pembuka kualifikasi dengan tiga poin dan kami meraihnya. Kami harus lebih aggresif, dengan atau tanpa bola,” kata Enrique dilansir marca. Meski demikian, Enrique tetap menghargai jerih payah para pemainnya terutama Morata. Dia menilai pemain Atletico Madrid tersebut menunjukkan semangat luar biasa den memberikan energi positif ke dalam tim.
Guna menjaga kebugaran tim, Enrique bakal melakukan rotasi. Sergio Busquets akan diistirhatkan. Sedangkan Saul Niguez dan Sergi Roberto mendapatkan kesempatan menjadi starting line up. “Morata sangat luar biasa. Dia menciptakan peluang, bertarung dan menciptakan peluang melawan Norwegia. Semoga dia menunjukkan penampilan yang sama saat menghadapi Malta,” terangnya.
Terlepas dari permasalahan yang ada, Spanyol tetap difavoritkan membawa pulang tiga poin. Pasalnya, kinerja mereka di luar kandang cukup menyakinkan. Tercatat, La Furia Roja sukses memenangkan empat laga tandang terakhir di kualifikasi Piala Eropa. Selain itu, Spanyol mampu mengalahkan Malta di enam pertemuan terakhir. Statistik tersebut membuka peluang Spanyol meraih kemenangan besar. Terakhir kali, mereka menang 6-0 atas Kroasia dan 4-1 atas Wales periode Oktober-November 2018.
Sementara dikubu lawan, Malta berada dalam kepercayaan diri tinggi pasca meraih kemenangan 2-1 atas Kepulauan Faroe di laga pertama Grup F, MInggu (24/3). Sayang keberhasilan itu harus dibayar mahal, pelatih Ray Farrugia tidak bisa menurunkan Andrei Agius yang terkena kartu merah.
Namun, status sebagai underdog tentu menjadi keuntungan tersendiri. Malta bertekad menjaga momentum positif. Setelah meraih kemenangan pertama di kandang pada laga kompetitif dalam 13 tahun terakhir, Motivasi Michael Mifsud dkk jelas semakin berlipat untuk mengakhiri rekor buruk atas Spanyol.
(don)