Superdan's Back! Lin Dan Temukan Jati Diri sebagai sang Juara
A
A
A
Superdan’s Back! Ya, Super Lin Dan telah kembali. Mantan pemain nomor satu dunia asal China ini kembali menemukan jati dirinya sebagai seorang juara.
Titel juara Malaysia Open 2019 menjadi pembuktian karir Lin Dan belum tamat. Apalagi, di usianya yang tidak muda lagi untuk seorang atlet bulu tangkis. Lin Dan yang kini berusia 35 tahun membuktikan bahwa umur bukan halangan untuk berprestasi tinggi.
Ini gelar juara major pertama yang diraih Lin Dan di turnamen World Tour Super 750 dalam kurun dua tahun terakhir. Dia pernah juara Malaysia Open edisi 2017. Namun, gelar juara yang diraih Lin Dan tahun 2019 sangat spesial. Dia tampil sebagai pemain pertama yang menjadi juara tunggal putra dengan status nonunggulan dalam 15 tahun penyelenggaraan Malaysia Open.
’’Performa saya tahun lalu sangat tidak ideal. Hasilnya benar-benar membuat saya tertekan. Saya pun ragu dengan kemampuan diri saya,” kata Lin Dan.
Ya, pengakuan Lin Dan bisa dimaklumi. Ketika bertanding di Malaysia Open 2019, Lin Dan yang kini sebelum turnamen masih berada di posisi 16 dunia BWF tidak mendapat stempel unggulan. Padahal ketika di masa kejayaannya, Lin Dan selalu mendapat stempel unggulan atas dalam setiap turnamen bergengsi. Kini, setelah keberhasilan menjuarai Malaysia Open 2019, peringkat Lin Dan diperkirakan naik.
Perjalanan Lin Dan menapaki tangga juara Malaysia Open 2019 cukup terjal. Dengan status nonunggulan, Lin Dan harus berjumpa unggulan ketiga asal Taiwan, Chou Tien Chien yang prestasinya sedang menanjak. Hasilnya, Lin Dan sempat kalah di game pertama melawan Chou, 13-21. Namun, pengalaman dan mental juara membuat Lin Dan membalikkan situasi untuk memenangi dua game dengan skor ketat 21-19, 21-19.
Berikutnya, Lin Dan mengalahkan pemain muda Thailand, Suppanyu Avihingsanon di babak kedua. Di babak perempat final, Lin Dan dipaksa bermain tiga set saat mengalahkan pemain muda Jepang, Kanta Tsuneyama. Lin Dan kembali kalah di game pertama 16-21. Namun, dua game penentuan mampu menang 21-17, 21-10.
Di babak semifinal, Lin Dan harus bertemu juniornya yang sedang menanka karirnya, Shi Yuqi yang menjadi unggulan kedua. Namun, kematangan seorang Lin Dan menjadi kunci untuk menang 21-17, 21-16.
Puncaknya, Lin Dan harus bertemu Chen Long, juniornya yang diunggulkan di posisi keempat. Chen Long lolos dari hadangan jagoan Indonesia, Jonatan Christie.
Lin Dan pun harus berterimakasih kepada Jonatan yang di babak kedua dan perempat final menjungkalkan dua pemain papan atas dunia yang bisa menjadi pengganjal ambisi juaranya. Jonatan di luar dugaan mampu melibas unggulan pertama Kento Momota dan peringkat pertama World Tour Rangking asal Denmark, Viktor Axelsen.
Di final, Lin Dan lagi-lagi dipaksa bermain tiga set melawan Chen Long. Untuk ketiga kalinya, Lin Dan harus kalah di game pertama. Lin Dan kalah telak di game pertama 9-21. Namun, dia dua game penentuan, Lin Dan lagi-lagi membuntikan mentalitas juaranya. Gelar juara Malaysia Open 2019 pun direngkuh Lin Dan dengan kemenangan 21-17, 21-11.
Tidak ada selebrasi juara yang berlebihan dari Lin Dan ketika memastikan juara Malaysia Open. Sang juara dunia lima kali dan peraih dua emas Olimpiade ini hanya berlutut di lapangan sambil menundukkan kepala.
’’Saya sudah bertahun-tahun bertanding dan sekarang saya berada di ujung karir. Saya berharap setiap orang mengerti mengenai naik turunnya performa saya. Saya merasa bermain baik di Malaysia Terbuka karena saya penuh determinasi, performa bagus, dan lapar dengan kemenangan. Saya tidak terlalu memasang target tinggi di turnamen ini. Yang saya lakukan, saya bermain sesuai strategi saya dan bermain dengan kekuatan saya,’’tuturnya.
Titel juara Malaysia Open 2019 menjadi pembuktian karir Lin Dan belum tamat. Apalagi, di usianya yang tidak muda lagi untuk seorang atlet bulu tangkis. Lin Dan yang kini berusia 35 tahun membuktikan bahwa umur bukan halangan untuk berprestasi tinggi.
Ini gelar juara major pertama yang diraih Lin Dan di turnamen World Tour Super 750 dalam kurun dua tahun terakhir. Dia pernah juara Malaysia Open edisi 2017. Namun, gelar juara yang diraih Lin Dan tahun 2019 sangat spesial. Dia tampil sebagai pemain pertama yang menjadi juara tunggal putra dengan status nonunggulan dalam 15 tahun penyelenggaraan Malaysia Open.
’’Performa saya tahun lalu sangat tidak ideal. Hasilnya benar-benar membuat saya tertekan. Saya pun ragu dengan kemampuan diri saya,” kata Lin Dan.
Ya, pengakuan Lin Dan bisa dimaklumi. Ketika bertanding di Malaysia Open 2019, Lin Dan yang kini sebelum turnamen masih berada di posisi 16 dunia BWF tidak mendapat stempel unggulan. Padahal ketika di masa kejayaannya, Lin Dan selalu mendapat stempel unggulan atas dalam setiap turnamen bergengsi. Kini, setelah keberhasilan menjuarai Malaysia Open 2019, peringkat Lin Dan diperkirakan naik.
Perjalanan Lin Dan menapaki tangga juara Malaysia Open 2019 cukup terjal. Dengan status nonunggulan, Lin Dan harus berjumpa unggulan ketiga asal Taiwan, Chou Tien Chien yang prestasinya sedang menanjak. Hasilnya, Lin Dan sempat kalah di game pertama melawan Chou, 13-21. Namun, pengalaman dan mental juara membuat Lin Dan membalikkan situasi untuk memenangi dua game dengan skor ketat 21-19, 21-19.
Berikutnya, Lin Dan mengalahkan pemain muda Thailand, Suppanyu Avihingsanon di babak kedua. Di babak perempat final, Lin Dan dipaksa bermain tiga set saat mengalahkan pemain muda Jepang, Kanta Tsuneyama. Lin Dan kembali kalah di game pertama 16-21. Namun, dua game penentuan mampu menang 21-17, 21-10.
Di babak semifinal, Lin Dan harus bertemu juniornya yang sedang menanka karirnya, Shi Yuqi yang menjadi unggulan kedua. Namun, kematangan seorang Lin Dan menjadi kunci untuk menang 21-17, 21-16.
Puncaknya, Lin Dan harus bertemu Chen Long, juniornya yang diunggulkan di posisi keempat. Chen Long lolos dari hadangan jagoan Indonesia, Jonatan Christie.
Lin Dan pun harus berterimakasih kepada Jonatan yang di babak kedua dan perempat final menjungkalkan dua pemain papan atas dunia yang bisa menjadi pengganjal ambisi juaranya. Jonatan di luar dugaan mampu melibas unggulan pertama Kento Momota dan peringkat pertama World Tour Rangking asal Denmark, Viktor Axelsen.
Di final, Lin Dan lagi-lagi dipaksa bermain tiga set melawan Chen Long. Untuk ketiga kalinya, Lin Dan harus kalah di game pertama. Lin Dan kalah telak di game pertama 9-21. Namun, dia dua game penentuan, Lin Dan lagi-lagi membuntikan mentalitas juaranya. Gelar juara Malaysia Open 2019 pun direngkuh Lin Dan dengan kemenangan 21-17, 21-11.
Tidak ada selebrasi juara yang berlebihan dari Lin Dan ketika memastikan juara Malaysia Open. Sang juara dunia lima kali dan peraih dua emas Olimpiade ini hanya berlutut di lapangan sambil menundukkan kepala.
’’Saya sudah bertahun-tahun bertanding dan sekarang saya berada di ujung karir. Saya berharap setiap orang mengerti mengenai naik turunnya performa saya. Saya merasa bermain baik di Malaysia Terbuka karena saya penuh determinasi, performa bagus, dan lapar dengan kemenangan. Saya tidak terlalu memasang target tinggi di turnamen ini. Yang saya lakukan, saya bermain sesuai strategi saya dan bermain dengan kekuatan saya,’’tuturnya.
(aww)