Belum Terkalahkan di Camp Nou Selama 6 Tahun, Barca Optimistis
A
A
A
BARCELONA - Camp Nou adalah alasan utama Barcelona menghentikan tren negatif mereka di Liga Champions, tiga musim terakhir. Menjamu Manchester United (MU), dini hari nanti, Tim berjuluk Blaugrana tersebut didukung pengalaman positif. Dalam 30 laga beruntun kompetisi eropa, Barca belum terkalahkan di Camp Nou atau selama enam tahun.
Mereka sukses mengantongi 27 kemenangan, menggelontorkan 93 gol dan hanya kebobolan 15 kali. Statistik oke tersebut jelas menjadi modal positif Barca untuk mengalahkan MU sekaligus menghentikan rekor buruk di Liga Champions. Dalam tiga musim terakhir, klub Katalan tersebut selalu terhenti di perempat final.
Laga leg kedua juga momentum bagi Lionel Messi bangkit. Maklum, pada leg pertama di Old Trafford, Kamis (11/4), tidak berkutik. Padahal, Messi dari 30 laga kandang terakhir Barca di kompetisi eropa, Dia tampil 26 kali, mencetak 31 gol dan memberikan 11 assist.
Kondisi Messi lebih bugar lantaran diistirahatkan pelatih Ernesto Valverde yang merotasi sebagian besar pemain utamanya saat Barca ditahan Huesca 0-0 di Primera Liga, Sabtu (13/4). Dukungan terhadap superstar Argentina itu bakal semakin besar dengan pulihnya Ivan Rakitic yang telah menjalani sesi latihan bersama bek Sergi Roberto.
Selain itu, kembalinya Luis Suarez dan Gerard Pique membuat kekuatan Barca kian komplit. Valverde mengatakan konsentrasi tim sepenuhnya tertuju pada MU. Dia menganggap kemenangan 1-0 di leg pertama belum cukup sehingga menuntut Barca tampil lebih aggresif. Salah satu caranya adalah memiliki pemain-pemain yang bugar.
“Anda harus memahami tingkat kesulitan dalam sebuah laga. Kami memiliki laga sangat penting melawan MU. Banyak pemain di skuad telah memainkan banyak laga, musim ini. Para pemain lainnya mengetahui apa yang harus mereka lakukan dan mereka tampil baik meski kami gagal meraih kemenangan melawan Huesca,”kata Valverde dilansir football-espana.net. Krusialnya laga kontra The Red Devils turut dirasakan gelandang Arturo Vidal.
Dia mengungkapkan Barca memang sengaja tidak terlalu menggebu-gebu menghadapi Huesca karena lebih memprioritaskan Liga Champions. “Hasil imbang kontra Huesca sangat adil. Kami tetap kompetitif meski tidak diperkuat sebagian besar pemain utama. Tujuan kami adalah juara Primera Liga dan kami semakin dekat. Tetapi, impian kami adalah menjuarai Liga Champions,”paparnya
Ketangguhan Barca di Camp Nou tentu membuat pekerjaan MU semakin berat. Dalam empat kunjungan terakhirnya, The Red Devils tidak pernah menang (dua imbang, dua kalah). Meski demikian, pelatih Ole Gunnar Solksjaer menegaskan kedatangannya bukan sekedar nostalgia keberhasilan meraih Liga Champions 1999. Dia menilai keberhasilan mereka menundukkan Juventus dan Paris Saint Germain (PSG) di kandangnya memberikan harapan MU untuk melakukan hal serupa terhadap Barca.
“Kami telah mengalahkan tim-tim bagus seperti Juve dan PSG di Liga Champions, musim ini dan bertanding menghadapi pemain-pemain hebat. Apa yang kami lakukan melawan PSG harus menjadi dorongan kepercayaan diri yang besar. Pengalaman itu mungkin yang terbaik yang dimiliki para pemain selama bertahun-tahun. Mereka memiliki mimpi tersenditri Camp Nou,”terangnya
Optimisme juga dirasakan anggota skuad, salah satunya Romelu Lukaku. Meski mengakui Barca sangat kuat, bukan berarti MU kehilangan kesempatan. Bomber asal Belgia tersebut mengungkapkan timnya harus menjaga konsentrasi dan mencari celah untuk mencetak gol cepat. Lukak menganggap kelengahan sedikit saja bisa berakibat fatal.
“Kemenangan melawan PSG tentu menebalkan kepercayaan diri. Tetapi, lawan kami sekarang adalah Barca. Mereka berada di level teratas sepakbola eropa. Kami harus meminimalisir kesalahan dan bermain bagus. Terkadang, Barca memiliki ruang yang bisa kami eksploitasi,” pungkasnya.
Mereka sukses mengantongi 27 kemenangan, menggelontorkan 93 gol dan hanya kebobolan 15 kali. Statistik oke tersebut jelas menjadi modal positif Barca untuk mengalahkan MU sekaligus menghentikan rekor buruk di Liga Champions. Dalam tiga musim terakhir, klub Katalan tersebut selalu terhenti di perempat final.
Laga leg kedua juga momentum bagi Lionel Messi bangkit. Maklum, pada leg pertama di Old Trafford, Kamis (11/4), tidak berkutik. Padahal, Messi dari 30 laga kandang terakhir Barca di kompetisi eropa, Dia tampil 26 kali, mencetak 31 gol dan memberikan 11 assist.
Kondisi Messi lebih bugar lantaran diistirahatkan pelatih Ernesto Valverde yang merotasi sebagian besar pemain utamanya saat Barca ditahan Huesca 0-0 di Primera Liga, Sabtu (13/4). Dukungan terhadap superstar Argentina itu bakal semakin besar dengan pulihnya Ivan Rakitic yang telah menjalani sesi latihan bersama bek Sergi Roberto.
Selain itu, kembalinya Luis Suarez dan Gerard Pique membuat kekuatan Barca kian komplit. Valverde mengatakan konsentrasi tim sepenuhnya tertuju pada MU. Dia menganggap kemenangan 1-0 di leg pertama belum cukup sehingga menuntut Barca tampil lebih aggresif. Salah satu caranya adalah memiliki pemain-pemain yang bugar.
“Anda harus memahami tingkat kesulitan dalam sebuah laga. Kami memiliki laga sangat penting melawan MU. Banyak pemain di skuad telah memainkan banyak laga, musim ini. Para pemain lainnya mengetahui apa yang harus mereka lakukan dan mereka tampil baik meski kami gagal meraih kemenangan melawan Huesca,”kata Valverde dilansir football-espana.net. Krusialnya laga kontra The Red Devils turut dirasakan gelandang Arturo Vidal.
Dia mengungkapkan Barca memang sengaja tidak terlalu menggebu-gebu menghadapi Huesca karena lebih memprioritaskan Liga Champions. “Hasil imbang kontra Huesca sangat adil. Kami tetap kompetitif meski tidak diperkuat sebagian besar pemain utama. Tujuan kami adalah juara Primera Liga dan kami semakin dekat. Tetapi, impian kami adalah menjuarai Liga Champions,”paparnya
Ketangguhan Barca di Camp Nou tentu membuat pekerjaan MU semakin berat. Dalam empat kunjungan terakhirnya, The Red Devils tidak pernah menang (dua imbang, dua kalah). Meski demikian, pelatih Ole Gunnar Solksjaer menegaskan kedatangannya bukan sekedar nostalgia keberhasilan meraih Liga Champions 1999. Dia menilai keberhasilan mereka menundukkan Juventus dan Paris Saint Germain (PSG) di kandangnya memberikan harapan MU untuk melakukan hal serupa terhadap Barca.
“Kami telah mengalahkan tim-tim bagus seperti Juve dan PSG di Liga Champions, musim ini dan bertanding menghadapi pemain-pemain hebat. Apa yang kami lakukan melawan PSG harus menjadi dorongan kepercayaan diri yang besar. Pengalaman itu mungkin yang terbaik yang dimiliki para pemain selama bertahun-tahun. Mereka memiliki mimpi tersenditri Camp Nou,”terangnya
Optimisme juga dirasakan anggota skuad, salah satunya Romelu Lukaku. Meski mengakui Barca sangat kuat, bukan berarti MU kehilangan kesempatan. Bomber asal Belgia tersebut mengungkapkan timnya harus menjaga konsentrasi dan mencari celah untuk mencetak gol cepat. Lukak menganggap kelengahan sedikit saja bisa berakibat fatal.
“Kemenangan melawan PSG tentu menebalkan kepercayaan diri. Tetapi, lawan kami sekarang adalah Barca. Mereka berada di level teratas sepakbola eropa. Kami harus meminimalisir kesalahan dan bermain bagus. Terkadang, Barca memiliki ruang yang bisa kami eksploitasi,” pungkasnya.
(don)