Jaga Pemain Tetap Bugar, Cara Valverde Pertahankan Juara La Liga
A
A
A
BARCELONA - Sengitnya persaingan musim ini teratasi dengan sempurna Ernesto Valverde. Pesta yang diidamkan Barcelona terwujud di Camp Nou, Minggu (28/4). Tim berjuluk Blaugrana tersebut memastikan gelar juara Primera Liga usai mengalahkan Levante 1-0.
Beberapa faktor menjadi penentu kesuksesan Valverde membawa Barca berjaya di Primera Liga dua musim beruntun atau empat gelar secara keseluruhan selain Supercopa de Espana (2018) dan Copa del Rey (2017/2018).
Ververde adalah pelatih yang pandai menganalisa kelemahan timnya yang begitu kelelahan musim lalu. Kebijakannya musim ini berbeda. Dia menjaga pemainnya tetap segar. Dengan detail dia mencatat menit penampilan para pemain sepanjang musim. semua anggota skuad diistirahatkan pada tahapan berbeda.
Para punggawa utama seperti Lionel Messi, Ivan Rakitic, Luis Suarez, Sergi Roberto, Sergio Busquets dan Jordi Alba pernah merasakan duduk di bangku di musim ini. Kebijakan tersebut membuahkan hasil. Barca menunjukkan konsistensi luar biasa. Sepanjang Primera Liga musim 2018/19, mereka hanya empat kali tidak bertakhta di posisi teratas yakni dua pekan pertama, lalu pekan ke-10 dan 13.
Bukan hanya memperhatikan kondisi kebugaran pemain, Valverde jeli dalam menerapkan strategi. Juru taktik berusia 55 tahun tersebut menerapkan pola permainan tergantung pada pertandingan. Secara umum, 4-3-3 menjadi pola favorit Valverde. Namun, dia tidak ragu untuk menggunakan 4-2-3-1, 4-4-2 atau bahkan 3-5-2 sesuai kebutuhan.
Valverde juga mengedepankan keharmonisan skuad diatas segalanya. Dia begitu piawai mengelola psikologis para pemain dan membantu mereka mencapai bentuk permainan terbaik. Contohnya Ousmane Dembele. Kerap melakukan tindakan indisipliner, penyerang muda menunjukkan kematangan dari sikap maupun permainan. Valverde memperbarui kontraknya pada bulan Februari lalu dengan opsi perpanjangan.
Hasilnya,Valverde dihormati para pemain, klub mencintainya, dan rival mengaguminya. Bisa dikatakan bahwa ex pelatih Athetic Bilbao tersebut telah mencapai status langka di sepak bola Spanyol. Barca kini masih memiliki tiga pertandingan sisa, kokoh di puncak klasemen sementara Primera Liga dengan 83 poin, mencetak 86 gol dan kebobolan 32 kali.
Keunggulan sembilan poin tidak mungkin lagi terkejar oleh Atletico Madrid yang berada di posisi kedua. Memang bila dibandingkan statistik musim lalu, Barca musim ini belum lebih baik. Dari total 38 pertandingan Primera Liga musim 2018/2019, Barca mencetak 99 gol dan kebobolan 29 kali.
Valverde menilai keberhasilan Barca meraih gelar Primera Liga untuk kedua kali secara beruntun sangat pantas untuk dirayakan karena telah mendapatkan perlawan sengit dari semua tim sepanjang musim ini. Maklum, beberapa jam sebelumnya, Atletico meraih kemenangan 1-0 atas Real Valladolid. Hal itu membuat Barca berada dalam tekanan karena harus menang kontra Levante guna mengunci gelar.
Blaugrana juga diuntungkan karena rival lainnya, Madrid cenderung naik turun musim ini dan berkuat di peringkat ketiga klasemen sementara dengan 65 poin. “Kami tampil gugup melawan Levante, tetapi berhasil menang lewat perjuangan keras. Memenangkan gelar dengan jarak sembilan poin, melawan para pesaing, sangat sulit. Tidak mudah meraih gelar Primera Liga dua tahun berturut-turut," terang Valverde dilansir marca.
Bagi Barca, ini merupakan gelar Primera Liga yang ke-26. Itu sekaligus menegaskan dominasi mereka yang sukses meraih delapan gelar Primera Liga dalam 11 musim terakhir. Fakta tersebut membuat dua gelar Primera Liga Real Madrid (2006/2007,2007/2008) dan satu gelar Atletico (2013/2014) seolah tenggelam.
Keberhasilan tersebut semakin lengkap dengan pencapaian fenomenal sang megabintang, Lionel Messi. Pencetak gol kemenangan Barca atas Levante dimenit ke-62 itu telah mengoleksi 10 gelar Primera Liga. Messi mengungguli mantan dua rekannya yakni Andres Iniesta (sembilan gelar) dan Xavi Hernandez (delapan gelar).
Dia kini hanya berjarak dua gelar dari legendaris Madrid, Paco Gento sebagai pemain pengoleksi gelar Primera Liga terbanyak (12). Secara keseluruhan, pencetak gol terbanyak sementara Primera Liga musim ini (34 gol) tersebut telah mempersembahkan 34 gelar bagi Barcelona atau dua gelar lebih banyak dari Iniesta (32). Sesuatu yang sulit dipatahkan oleh siapapun dalam waktu dekat.
Pengaruh besar Messi diakui Valverde. Dia memutuskan memasukkannya pada menit ke-46 karena Barca mengalami kesulitan menembus pertahanan ketat Levante. Meski demikian, Valverde menilai perjuangan Barca belum usai karena masih berpeluang menambah dua gelar lagi, Liga Champions dan Copa del Rey. Di semifinal leg pertama Liga Champions, Blaugrana akan menjamu Liverpool di Camp Nou, Rabu dini hari (2/5).
Sedangkan di Copa del Rey, Barca dinanti Valencia di final, 25 Mei mendatang. “Tentu kami senang menjuarai Primera Liga, Tapi tantangan besar sudah menanti kami. Liverpool adalah ujian sulit dan kami membutuhkan pemain-pemain terbaik terutama Messi. Semoga kami semua berada dalam kondisi terbaik,”paparnya
Kewaspadaan juga dilontarkan Luis Suarez. Dia menilai Liverpool yang pernah dibelanya periode 2011-2014 itu kini semakin kuat dibawah komando Juergen Klopp. Karenanya, bomber asal Uruguay tersebut meminta rekan-rekannya menjaga konsistensi performa agar dapat mengalahkan The Reds.
“Kami harus melanjutkan pekerjaan bagus kami di Primera Liga ke Liga Champions. Kami tahu harus menampilkan bentuk permainan terbaik kami saat menghadapi Liverpool. Mereka adalah tim hebat dan sangat kuat di Liga Primer, musim ini,” tandasnya.
Beberapa faktor menjadi penentu kesuksesan Valverde membawa Barca berjaya di Primera Liga dua musim beruntun atau empat gelar secara keseluruhan selain Supercopa de Espana (2018) dan Copa del Rey (2017/2018).
Ververde adalah pelatih yang pandai menganalisa kelemahan timnya yang begitu kelelahan musim lalu. Kebijakannya musim ini berbeda. Dia menjaga pemainnya tetap segar. Dengan detail dia mencatat menit penampilan para pemain sepanjang musim. semua anggota skuad diistirahatkan pada tahapan berbeda.
Para punggawa utama seperti Lionel Messi, Ivan Rakitic, Luis Suarez, Sergi Roberto, Sergio Busquets dan Jordi Alba pernah merasakan duduk di bangku di musim ini. Kebijakan tersebut membuahkan hasil. Barca menunjukkan konsistensi luar biasa. Sepanjang Primera Liga musim 2018/19, mereka hanya empat kali tidak bertakhta di posisi teratas yakni dua pekan pertama, lalu pekan ke-10 dan 13.
Bukan hanya memperhatikan kondisi kebugaran pemain, Valverde jeli dalam menerapkan strategi. Juru taktik berusia 55 tahun tersebut menerapkan pola permainan tergantung pada pertandingan. Secara umum, 4-3-3 menjadi pola favorit Valverde. Namun, dia tidak ragu untuk menggunakan 4-2-3-1, 4-4-2 atau bahkan 3-5-2 sesuai kebutuhan.
Valverde juga mengedepankan keharmonisan skuad diatas segalanya. Dia begitu piawai mengelola psikologis para pemain dan membantu mereka mencapai bentuk permainan terbaik. Contohnya Ousmane Dembele. Kerap melakukan tindakan indisipliner, penyerang muda menunjukkan kematangan dari sikap maupun permainan. Valverde memperbarui kontraknya pada bulan Februari lalu dengan opsi perpanjangan.
Hasilnya,Valverde dihormati para pemain, klub mencintainya, dan rival mengaguminya. Bisa dikatakan bahwa ex pelatih Athetic Bilbao tersebut telah mencapai status langka di sepak bola Spanyol. Barca kini masih memiliki tiga pertandingan sisa, kokoh di puncak klasemen sementara Primera Liga dengan 83 poin, mencetak 86 gol dan kebobolan 32 kali.
Keunggulan sembilan poin tidak mungkin lagi terkejar oleh Atletico Madrid yang berada di posisi kedua. Memang bila dibandingkan statistik musim lalu, Barca musim ini belum lebih baik. Dari total 38 pertandingan Primera Liga musim 2018/2019, Barca mencetak 99 gol dan kebobolan 29 kali.
Valverde menilai keberhasilan Barca meraih gelar Primera Liga untuk kedua kali secara beruntun sangat pantas untuk dirayakan karena telah mendapatkan perlawan sengit dari semua tim sepanjang musim ini. Maklum, beberapa jam sebelumnya, Atletico meraih kemenangan 1-0 atas Real Valladolid. Hal itu membuat Barca berada dalam tekanan karena harus menang kontra Levante guna mengunci gelar.
Blaugrana juga diuntungkan karena rival lainnya, Madrid cenderung naik turun musim ini dan berkuat di peringkat ketiga klasemen sementara dengan 65 poin. “Kami tampil gugup melawan Levante, tetapi berhasil menang lewat perjuangan keras. Memenangkan gelar dengan jarak sembilan poin, melawan para pesaing, sangat sulit. Tidak mudah meraih gelar Primera Liga dua tahun berturut-turut," terang Valverde dilansir marca.
Bagi Barca, ini merupakan gelar Primera Liga yang ke-26. Itu sekaligus menegaskan dominasi mereka yang sukses meraih delapan gelar Primera Liga dalam 11 musim terakhir. Fakta tersebut membuat dua gelar Primera Liga Real Madrid (2006/2007,2007/2008) dan satu gelar Atletico (2013/2014) seolah tenggelam.
Keberhasilan tersebut semakin lengkap dengan pencapaian fenomenal sang megabintang, Lionel Messi. Pencetak gol kemenangan Barca atas Levante dimenit ke-62 itu telah mengoleksi 10 gelar Primera Liga. Messi mengungguli mantan dua rekannya yakni Andres Iniesta (sembilan gelar) dan Xavi Hernandez (delapan gelar).
Dia kini hanya berjarak dua gelar dari legendaris Madrid, Paco Gento sebagai pemain pengoleksi gelar Primera Liga terbanyak (12). Secara keseluruhan, pencetak gol terbanyak sementara Primera Liga musim ini (34 gol) tersebut telah mempersembahkan 34 gelar bagi Barcelona atau dua gelar lebih banyak dari Iniesta (32). Sesuatu yang sulit dipatahkan oleh siapapun dalam waktu dekat.
Pengaruh besar Messi diakui Valverde. Dia memutuskan memasukkannya pada menit ke-46 karena Barca mengalami kesulitan menembus pertahanan ketat Levante. Meski demikian, Valverde menilai perjuangan Barca belum usai karena masih berpeluang menambah dua gelar lagi, Liga Champions dan Copa del Rey. Di semifinal leg pertama Liga Champions, Blaugrana akan menjamu Liverpool di Camp Nou, Rabu dini hari (2/5).
Sedangkan di Copa del Rey, Barca dinanti Valencia di final, 25 Mei mendatang. “Tentu kami senang menjuarai Primera Liga, Tapi tantangan besar sudah menanti kami. Liverpool adalah ujian sulit dan kami membutuhkan pemain-pemain terbaik terutama Messi. Semoga kami semua berada dalam kondisi terbaik,”paparnya
Kewaspadaan juga dilontarkan Luis Suarez. Dia menilai Liverpool yang pernah dibelanya periode 2011-2014 itu kini semakin kuat dibawah komando Juergen Klopp. Karenanya, bomber asal Uruguay tersebut meminta rekan-rekannya menjaga konsistensi performa agar dapat mengalahkan The Reds.
“Kami harus melanjutkan pekerjaan bagus kami di Primera Liga ke Liga Champions. Kami tahu harus menampilkan bentuk permainan terbaik kami saat menghadapi Liverpool. Mereka adalah tim hebat dan sangat kuat di Liga Primer, musim ini,” tandasnya.
(don)