Ketika Inggris Jadi Negara Pertama Kuasai Liga Eropa
A
A
A
LONDON - Football Coming Home! Final Liga Champions dan Liga Europa musim 2018/2019 kali ini bercita rasa Liga Primer Inggris! Empat tim raksasa Inggris, bentrok di final liga antarklub sepak bola Eropa. Ini sejarah! Inggris menjadi negara pertama dalam sejarah yang meloloskan empat klub di final liga antarklub sepak bola Eropa dalam satu musim.
Bagaimana tidak. Di final Liga Champions, Liverpool akan bertemu Tottenham Hotspur. Keduanya tim papan atas Liga Primer Inggris musim ini. Di final Liga Europa, dua raksasa London, Chelsea berjumpa Arsenal, bentrok di final. London menjadi kota pertama yang meloloskan wakilnya di final antarklub Eropa.
Siapa pun pemenangnya, tetap klub dari Inggris. Produk Liga Primer Inggris. Yup, suka atau tidak suka, itulah faktanya. Itulah hasil akhirnya. Sekali lagi, ini sejarah besar. Sejarah pertama kalinya empat klub sepak bola di satu Negara, dalam hal ini Inggris, yang bentrok di final Liga Champions dan Liga Europa.
Sebelumnya, dari data yang ada, paling banter hanya tiga tim dalam satu Negara yang lolos ke final antarklub sepak bola Eropa. Baik saat masih bernama Piala Champions atau Piala UEFA hinggasaat ini namanya berubah menjadi Liga Champions dan Liga Europa.
Dari data di UEFA.com, cerita pertemuan tiga atau empat tim senegara di final Liga Champions dan Liga Europa diawali pada 1980. Saat itu, Jerman mengirimkan tiga wakilnya di final Piala Champions dan Piala UEFA. Hamburg lolos ke final Piala Champions melawan wakil Inggris, Nottingham Forest. Di final Piala UEFA, Frankfurt bertemu Borussia Moenchengladbach.
Sepuluh tahun kemudian, giliran klub dari Serie A pamer kekuatan unjuk kebolehan di kompetisi antarklub Eropa. Juventus bentrok Fiorentina di final Piala UEFA musim 1989/1990. AC Milan tampil di final Piala Champions melawan Benfica dari Portugal.
Lima musim kemudian, klub Serie A lagi-lagi mengirimkan tiga wakilnya di final antarklub Eropa yakni AC Milan di Liga Champions musim 1994/1995. AC Milan melawan Ajax Amsterdam, Belanda. Di final Piala UEFA, Parma melawan Juventus.
Serie A kembali menjadi pusat perhatian publik sepak bola dunia ketika pada musim 1997/1998, tiga klub andalannya meluncur ke final Liga Champions dan Piala UEFA. Juventus bertarung di final Liga Champions melawan Real Madrid. Inter Milan berjumpa Lazio di Piala UEFA.
Memasuki era 2000an, dominasi penguasa Eropa mulai bergeser ke Spanyol. Pada musim 2013/2014 dan 2015/2016, Ya, klub dari La Liga itu sukses mendominasi Liga Champions dan Liga Europa. Ketiga klub itu yakni Real Madrid, Atletico Madrid, dan Sevilla.
Real Madrid bentrok dengan Atletico di final Liga Champions 2013/2014 dan 2015/2016. Sevilla melawan Benfica di final Liga Europa 2013/2014 dan pada 2015/2016.melawan Liverpool.
Nah, di musim 2018/2019, peta kekuatan klub Eropa bergeser ke Inggris. Yup, klub Inggris menjadi penguasa Eropa. Empat tim Inggris untuk kali pertama dalam sejarah kompetisi antarklub sepak bola Eropa bentrok di final.
Kalau menelusuri lebih ke belakang, tepatnya pada era 1970an, pernah terjadi bentrok sesame klub Inggris di final Piala UEFA. Saat itu, Tottenham Hotspur melawan Wolverhampton Wanderers. Tottenham juara dengan agregat 3-2.
Nah, untuk duel sesama tim Inggris di final Liga Champions terjadi saat Manchester United melawan Chelsea di musim 2007/2008. United menang adu penalti 6-5 setelah dalam waktu normal 1-1. So, Football Coming Home.
Bagaimana tidak. Di final Liga Champions, Liverpool akan bertemu Tottenham Hotspur. Keduanya tim papan atas Liga Primer Inggris musim ini. Di final Liga Europa, dua raksasa London, Chelsea berjumpa Arsenal, bentrok di final. London menjadi kota pertama yang meloloskan wakilnya di final antarklub Eropa.
Siapa pun pemenangnya, tetap klub dari Inggris. Produk Liga Primer Inggris. Yup, suka atau tidak suka, itulah faktanya. Itulah hasil akhirnya. Sekali lagi, ini sejarah besar. Sejarah pertama kalinya empat klub sepak bola di satu Negara, dalam hal ini Inggris, yang bentrok di final Liga Champions dan Liga Europa.
Sebelumnya, dari data yang ada, paling banter hanya tiga tim dalam satu Negara yang lolos ke final antarklub sepak bola Eropa. Baik saat masih bernama Piala Champions atau Piala UEFA hinggasaat ini namanya berubah menjadi Liga Champions dan Liga Europa.
Dari data di UEFA.com, cerita pertemuan tiga atau empat tim senegara di final Liga Champions dan Liga Europa diawali pada 1980. Saat itu, Jerman mengirimkan tiga wakilnya di final Piala Champions dan Piala UEFA. Hamburg lolos ke final Piala Champions melawan wakil Inggris, Nottingham Forest. Di final Piala UEFA, Frankfurt bertemu Borussia Moenchengladbach.
Sepuluh tahun kemudian, giliran klub dari Serie A pamer kekuatan unjuk kebolehan di kompetisi antarklub Eropa. Juventus bentrok Fiorentina di final Piala UEFA musim 1989/1990. AC Milan tampil di final Piala Champions melawan Benfica dari Portugal.
Lima musim kemudian, klub Serie A lagi-lagi mengirimkan tiga wakilnya di final antarklub Eropa yakni AC Milan di Liga Champions musim 1994/1995. AC Milan melawan Ajax Amsterdam, Belanda. Di final Piala UEFA, Parma melawan Juventus.
Serie A kembali menjadi pusat perhatian publik sepak bola dunia ketika pada musim 1997/1998, tiga klub andalannya meluncur ke final Liga Champions dan Piala UEFA. Juventus bertarung di final Liga Champions melawan Real Madrid. Inter Milan berjumpa Lazio di Piala UEFA.
Memasuki era 2000an, dominasi penguasa Eropa mulai bergeser ke Spanyol. Pada musim 2013/2014 dan 2015/2016, Ya, klub dari La Liga itu sukses mendominasi Liga Champions dan Liga Europa. Ketiga klub itu yakni Real Madrid, Atletico Madrid, dan Sevilla.
Real Madrid bentrok dengan Atletico di final Liga Champions 2013/2014 dan 2015/2016. Sevilla melawan Benfica di final Liga Europa 2013/2014 dan pada 2015/2016.melawan Liverpool.
Nah, di musim 2018/2019, peta kekuatan klub Eropa bergeser ke Inggris. Yup, klub Inggris menjadi penguasa Eropa. Empat tim Inggris untuk kali pertama dalam sejarah kompetisi antarklub sepak bola Eropa bentrok di final.
Kalau menelusuri lebih ke belakang, tepatnya pada era 1970an, pernah terjadi bentrok sesame klub Inggris di final Piala UEFA. Saat itu, Tottenham Hotspur melawan Wolverhampton Wanderers. Tottenham juara dengan agregat 3-2.
Nah, untuk duel sesama tim Inggris di final Liga Champions terjadi saat Manchester United melawan Chelsea di musim 2007/2008. United menang adu penalti 6-5 setelah dalam waktu normal 1-1. So, Football Coming Home.
(aww)