Ricuh di Maguwoharjo, Enam Provokator Dicokok Aparat Polda DIY
A
A
A
SLEMAN - Aparat kepolisian dari Polda DIY mencokok enam orang yang diduga provokator saat laga pembuka Liga 1 2019 yang mempertemukan PSS Sleman verus Arema FC di Stadion Maguwoharjo, Rabu (15/5/2019) malam. Saat ini mereka tengah menjalani pemeriksaan.
Kapolda DIY Irjen Pol Ahmad Dofiri, Kamis (16/5/2019), menjelaskan mereka diamankan karena memprovokasi dengan melakukan pelemparan botol sehingga menyebabkan yang lainya memjadi ikut-ikutan dan akhirnya kondisi memanas. "Bukan itu saja karena botol sudah habis akhirnya melempar benda-benda yang bisa dilempar, termasuk pecahan keramik ikut dilempar," jelasnya.
Akibat pelemparan itu menyebabkan 20 orang mengalami luka. Seperti benjol dan tergores terkena benda yang dilempar. Namun Dofiri belum bisa memberikan keterangan enam orang yang diamankan dari kelompok mana.
"Yang jelas enam orang itu diduga sebagai provokasi pelemparan dan sekarang masih dalam pemeriksaan, sehingga statusnya masih terperiksa. Termasuk kemungkinan dari hasil pemeriksaan bisa bertambah lagi yang diperiksa," ungkapnya.
Dofiri menambahkan, sebenarnya pada awalnya pertandingan berjalan aman dan lancar. Termasuk ada penyambutan suporter Arema di Prambanan dan di dalam stadion. Polda juga sudah mengantisipasi pertandingan tersebut dengan menyiapkan sekitar 1.000 personel gabungan TNI-Polri. Terbukti saat ada yang memprovokasi segera bisa diatasi dan pertandingan yang sempat terhenti sekitar 30 menit bisa dilanjutkan lagi hingga selesai aman dan lancar.
"Hanya saat pulangnya agak tersendat karena bertemunya suporter yang mau keluar dalam waktu bersamaan. Sehingga ada yang ditahan agar tidak keluar dulu. Tapi setelah itu kembali lancar," katanya.
Kapolda DIY Irjen Pol Ahmad Dofiri, Kamis (16/5/2019), menjelaskan mereka diamankan karena memprovokasi dengan melakukan pelemparan botol sehingga menyebabkan yang lainya memjadi ikut-ikutan dan akhirnya kondisi memanas. "Bukan itu saja karena botol sudah habis akhirnya melempar benda-benda yang bisa dilempar, termasuk pecahan keramik ikut dilempar," jelasnya.
Akibat pelemparan itu menyebabkan 20 orang mengalami luka. Seperti benjol dan tergores terkena benda yang dilempar. Namun Dofiri belum bisa memberikan keterangan enam orang yang diamankan dari kelompok mana.
"Yang jelas enam orang itu diduga sebagai provokasi pelemparan dan sekarang masih dalam pemeriksaan, sehingga statusnya masih terperiksa. Termasuk kemungkinan dari hasil pemeriksaan bisa bertambah lagi yang diperiksa," ungkapnya.
Dofiri menambahkan, sebenarnya pada awalnya pertandingan berjalan aman dan lancar. Termasuk ada penyambutan suporter Arema di Prambanan dan di dalam stadion. Polda juga sudah mengantisipasi pertandingan tersebut dengan menyiapkan sekitar 1.000 personel gabungan TNI-Polri. Terbukti saat ada yang memprovokasi segera bisa diatasi dan pertandingan yang sempat terhenti sekitar 30 menit bisa dilanjutkan lagi hingga selesai aman dan lancar.
"Hanya saat pulangnya agak tersendat karena bertemunya suporter yang mau keluar dalam waktu bersamaan. Sehingga ada yang ditahan agar tidak keluar dulu. Tapi setelah itu kembali lancar," katanya.
(bbk)