Allegri di Antara Chelsea dan Tottenham
A
A
A
TURIN - Federasi Sepak Bola Italia (FIGC) memberikan penghargaan kepada Massimiliano Allegri. Pelatih Juventus itu masuk dalam jajaran Italian Football Hall of Fame berkat kesuksesannya mengoleksi scudetto sebanyak lima kali secara beruntun.
Penghargaan itu diberikan Marcelo Lippi di Florence pada Senin (20/5) waktu setempat. Penghargaan yang diberikan FIGC tak lepas dari prestasi yang diberikan Allegri selama menangani Si Nyonya Tua.
Allegri sebelumnya diketahui menangani AC Milan selama empat musim sebelum menggantikan posisi Antonio Conte pada 2014-2015. Selama berada di Turin, dia tidak hanya sukses menjaga tradisi juara Liga Italia, tapi juga menambah sejumlah trofi domestik seperti empat kali trofi Coppa Italia dan tiga Supercoppa Italia.
"Allegri adalah satu-satunya pelatih Italia yang memenangkan lima Scudetti berturut-turut. Secara total, ia memiliki enam gelar liga, ditambah empat Piala Italia dan tiga Piala Super Italia. Dia masuk dalam daftar sebagai salah satu pelatih bersejarah dengan hanya usia 51 tahun," demikian pernyataan resmi FIGC.
Masa depan Allegri sendiri di Juventus sudah diputuskan bahwa dia tidak akan melanjutkan pekerjaannya seusai musim ini berakhir. Meski demikian, dia setidaknya berhasil meninggalkan jejak prestasi yang luar biasa buat klub dan penggemar.
"Allegri adalah pemenang yang belum kehilangan rasa permainan. Dia rasional dan yang menerima irasional, dan melatih untuk menikmati permainan dan akan tetap sederhana."
Mengingat kesuksesan yang telah ditorehkan Allegri bersama Milan dan Juventus, pelatih asal Italia itu jelas menjadi target selama musim panas nanti. Kendati hanya menghasilkan prestasi di kompetisi domestik, namun namanya tetap menjadi buruan klub papan atas di Eropa.
Sejauh ini ada dua klub yang tertarik mengamankan jasanya, yakni Chelsea dan Tottenham Hotspur. Meskipun Maurizio Sarri berhasil membawa The Blues lolos ke final Liga Europa, tapi banyak penggemar yang merasa kecewa dengan gaya permainan pelatih berkacamata tersebut.
Sementara masa depan Mauricio Pochettino masih abu-abu bersama Spurs setelah tak mengalami peningkatan dalam beberapa musim terakhir. Tapi rumor itu bisa saja dipatahkan jika Spurs mampu mengalahkan Liverpool di Liga Champions.
Penghargaan itu diberikan Marcelo Lippi di Florence pada Senin (20/5) waktu setempat. Penghargaan yang diberikan FIGC tak lepas dari prestasi yang diberikan Allegri selama menangani Si Nyonya Tua.
Allegri sebelumnya diketahui menangani AC Milan selama empat musim sebelum menggantikan posisi Antonio Conte pada 2014-2015. Selama berada di Turin, dia tidak hanya sukses menjaga tradisi juara Liga Italia, tapi juga menambah sejumlah trofi domestik seperti empat kali trofi Coppa Italia dan tiga Supercoppa Italia.
"Allegri adalah satu-satunya pelatih Italia yang memenangkan lima Scudetti berturut-turut. Secara total, ia memiliki enam gelar liga, ditambah empat Piala Italia dan tiga Piala Super Italia. Dia masuk dalam daftar sebagai salah satu pelatih bersejarah dengan hanya usia 51 tahun," demikian pernyataan resmi FIGC.
Masa depan Allegri sendiri di Juventus sudah diputuskan bahwa dia tidak akan melanjutkan pekerjaannya seusai musim ini berakhir. Meski demikian, dia setidaknya berhasil meninggalkan jejak prestasi yang luar biasa buat klub dan penggemar.
"Allegri adalah pemenang yang belum kehilangan rasa permainan. Dia rasional dan yang menerima irasional, dan melatih untuk menikmati permainan dan akan tetap sederhana."
Mengingat kesuksesan yang telah ditorehkan Allegri bersama Milan dan Juventus, pelatih asal Italia itu jelas menjadi target selama musim panas nanti. Kendati hanya menghasilkan prestasi di kompetisi domestik, namun namanya tetap menjadi buruan klub papan atas di Eropa.
Sejauh ini ada dua klub yang tertarik mengamankan jasanya, yakni Chelsea dan Tottenham Hotspur. Meskipun Maurizio Sarri berhasil membawa The Blues lolos ke final Liga Europa, tapi banyak penggemar yang merasa kecewa dengan gaya permainan pelatih berkacamata tersebut.
Sementara masa depan Mauricio Pochettino masih abu-abu bersama Spurs setelah tak mengalami peningkatan dalam beberapa musim terakhir. Tapi rumor itu bisa saja dipatahkan jika Spurs mampu mengalahkan Liverpool di Liga Champions.
(sha)