Puji De Ligt, Ronald Koeman Rahasiakan Klub Masa Depannya
A
A
A
GUIMARAES - Ronald Koeman memuji penampilan bek muda timnas Belanda Matthijs De Ligt. Sang pelatih senang dengan cara De Ligt pulih dari kesalahan di babak pertama untuk membantu Belanda meraih kemenangan 3-1 atas Inggris di semifinal Liga Bangsa-Bangsa 2018/2019, Rabu (6/6/2019) waktu lokal atau Kamis (7/6/2019) dini hari WIB.
De Oranje melaju ke final lewat perpanjangan waktu setelah laga berakhir imbang 1-1 di waktu normal. Gol Belanda dikemas Matthijs de Ligt pada menit ke-73 untuk membalas gol Marcus Rashford dari titik penalti pada menit ke-32.
Bek Inggris Kyle Walker membuat gol bunuh diri di menit 97, dan Belanda menegaskan kemenangan setelah Quincy Promes menjebol gawang Jordan Pickford di menit ke-114.
Koeman mengatakan tidak perlu berbicara dengan De Ligt di babak pertama soal kesalahannya mengontrol operan yang mudah dan kemudian menjatuhkan pemain Inggris Marcus Rashford untuk memberikan penalti pada menit ke-32. (Baca Juga: Ini yang Membuat Koeman Tidak Sepenuhnya Puas Kalahkan Inggris).
De Ligt, kapten Ajax Amsterdam yang mencapai semifinal Liga Champions musim ini, beralih dari pecundang menjadi pahlawan di babak kedua. Bek tengah berusia 19 tahun itu menyamakan kedudukan dengan sundulan khas dari sudut.
"Saya tidak mengatakan apa pun di babak pertama. Semua orang tahu kesalahan seperti apa ini, jadi saya tidak melihat ada kebutuhan untuk membahasnya," kata Koeman kepada wartawan.
"Luar biasa dia memperbaiki kesalahannya sendiri dengan menyamakan kedudukan lewat sundulan. Ini menunjukkan bahwa kami semua bisa melakukan kesalahan. Saya tidak tahu apa yang dipikirkan Matthijs tapi mungkin kami akan mengobrol nanti."
Soal masa depan De Ligt, Koeman mengaku sudah berbicara dengannya. "Saya berbicara dengan Matthijs seminggu yang lalu tentang masa depannya, dan itu rahasia," katanya menjelang pertandingan Belanda dengan Inggris.
Saat ini De Ligt banyak dikaitkan dengan Manchester United dan Barcelona, namun kabar terkini dari ESPN menyebutkan De Ligt lebih dekat ke Paris Saint-Germain.
"Apa yang saya katakan kepada semua pemain muda mungkin berpikir tentang membuat langkah masa depan. Tapi, yang paling penting adalah bisa terus mendapat peluang bermain, terus mendapatkan menit untuk mengembangkan sepak bola mereka."
"Itu hal yang paling penting. Cara klub bermain juga merupakan alasan untuk membuat pilihan. Matthijs, keluarganya, agennya, dan orang-orang di sekitar pemain akan membuat keputusan terbaik untuk pemain."
"Kualitas besarnya adalah bahwa dia baru berusia 19 tahun. Sepertinya dia memiliki pengalaman sebagai pemain berusia 25 tahun," tambahnya. "Itu luar biasa, bahwa mereka (Ajax) sukses di Liga Champions, di level tertinggi bersaing dengan klub-klub besar. Dia profesional hebat, sangat pintar."
De Oranje melaju ke final lewat perpanjangan waktu setelah laga berakhir imbang 1-1 di waktu normal. Gol Belanda dikemas Matthijs de Ligt pada menit ke-73 untuk membalas gol Marcus Rashford dari titik penalti pada menit ke-32.
Bek Inggris Kyle Walker membuat gol bunuh diri di menit 97, dan Belanda menegaskan kemenangan setelah Quincy Promes menjebol gawang Jordan Pickford di menit ke-114.
Koeman mengatakan tidak perlu berbicara dengan De Ligt di babak pertama soal kesalahannya mengontrol operan yang mudah dan kemudian menjatuhkan pemain Inggris Marcus Rashford untuk memberikan penalti pada menit ke-32. (Baca Juga: Ini yang Membuat Koeman Tidak Sepenuhnya Puas Kalahkan Inggris).
De Ligt, kapten Ajax Amsterdam yang mencapai semifinal Liga Champions musim ini, beralih dari pecundang menjadi pahlawan di babak kedua. Bek tengah berusia 19 tahun itu menyamakan kedudukan dengan sundulan khas dari sudut.
"Saya tidak mengatakan apa pun di babak pertama. Semua orang tahu kesalahan seperti apa ini, jadi saya tidak melihat ada kebutuhan untuk membahasnya," kata Koeman kepada wartawan.
"Luar biasa dia memperbaiki kesalahannya sendiri dengan menyamakan kedudukan lewat sundulan. Ini menunjukkan bahwa kami semua bisa melakukan kesalahan. Saya tidak tahu apa yang dipikirkan Matthijs tapi mungkin kami akan mengobrol nanti."
Soal masa depan De Ligt, Koeman mengaku sudah berbicara dengannya. "Saya berbicara dengan Matthijs seminggu yang lalu tentang masa depannya, dan itu rahasia," katanya menjelang pertandingan Belanda dengan Inggris.
Saat ini De Ligt banyak dikaitkan dengan Manchester United dan Barcelona, namun kabar terkini dari ESPN menyebutkan De Ligt lebih dekat ke Paris Saint-Germain.
"Apa yang saya katakan kepada semua pemain muda mungkin berpikir tentang membuat langkah masa depan. Tapi, yang paling penting adalah bisa terus mendapat peluang bermain, terus mendapatkan menit untuk mengembangkan sepak bola mereka."
"Itu hal yang paling penting. Cara klub bermain juga merupakan alasan untuk membuat pilihan. Matthijs, keluarganya, agennya, dan orang-orang di sekitar pemain akan membuat keputusan terbaik untuk pemain."
"Kualitas besarnya adalah bahwa dia baru berusia 19 tahun. Sepertinya dia memiliki pengalaman sebagai pemain berusia 25 tahun," tambahnya. "Itu luar biasa, bahwa mereka (Ajax) sukses di Liga Champions, di level tertinggi bersaing dengan klub-klub besar. Dia profesional hebat, sangat pintar."
(sha)