Takdir, Belanda Hanya Raih Posisi Runner Up UEFA Nations League
A
A
A
PORTO - Takdir sepertinya belum mengizinkan Belanda kembali berprestasi di sepakbola internasional. Harapan meraih gelar UEFA Nations League sirna usai kalah 0-1 dari Portugal yang berlangsung di Estadio Do Dragao, Senin (10/6). Gol semata wayang Goncalo Guedes dimenit ke-60 menegaskan status Belanda sebagai spesialis runner up turnamen-turnamen besar.
Sebelumnya mereka menempati posisi kedua di Piala Dunia 1974,1978 dan 2010. Belanda menelan empat kekalahan di lima final turnamen internasional, tiga di Piala Dunia dan satu di Nations League. Bila ditelisik lebih rinci, pencapaian terbaik tim berjuluk Oranje tersebut di turnamen kompetitif adalah menjuarai Piala Eropa 1988.
Mereka pernah menempati posisi ketiga delapan kali yakni Piala Dunia 2014, Piala Eropa 1992, 2000,2004, Olimpiade 1908, 1912, 1920 serta peringkat empat di Piala Dunia 1998 dan Olimpiade 1924. Terasa menyesakkan mengingat prestasi Belanda di level klub juga tidak jauh berbeda. Seperti diketahui, Ajax Amsterdam terhenti di semifinal Liga Champions musim lalu.
Secara individu pemain-pemain Belanda begitu mencuat terutama duo bek tangguh Matthijs de Light (Ajax) dan Virgil Van Dijk (Liverpool). Kegagalan Belanda di Nations League diakui pelatih Ronald Koeman. Dia mengungkapkan tim memang sangat bagus dalam permainan offensif dan memberikan ancaman kepada Portugal, tetapi minim mengkreasikan peluang sehingga gagal mencetak gol.
Kendati demikian, Koeman menilai Belanda telah menunjukkan kemajuan signifikan pasca kegagalan melaju ke Piala Eropa 2016 dan Piala Dunia 2018. Pasalnya sepanjang Nations League, Belanda sudah menyisihkan empat tim top sejak babak penyisihan, yakni Jerman, Perancis, hingga Inggris.
Juru taktik berusia 56 tahun tersebut yakin dengan beberapa pembenahan, kekuatannya akan semakin sempurna."Kami tahu kami telah membuat langkah besar dalam setahun terakhir dan itu positif tetapi untuk membuat langkah selanjutnya mungkin kami membutuhkan lebih banyak waktu,"terang Koeman dilansir reuters.
Koeman pun memilih melakukan evaluasi serta mengambil banyak pelajaran dari Nations League. Dia berharap timnya tidak mengulangi kesalahan dan tampil lebih baik sebelum berlaga di kualifikasi Piala Eropa 2020. Belanda akan menghadapi Jerman di penyisihan Grup C, 7 September mendatang.
“Mungkin terlalu dini bagi kami untuk menang, ada Piala Eropa tahun depan, tetapi saya tidak ingin terlalu negatif tentang kinerja tim ini dan para pemain. Saya sangat bangga dengan semangat tim, itu memang tidak cukup, tetapi performa kami sepanjang Nations League benar-benar sangat positif,"pujinya
Berbeda dengan Belanda yang harus bersabar meraih gelar, kemenangan 1-0 membuat Portugal menorehkan beberap rekor. A Selecao das Quinas menjadi tim pertama yang meraih gelar Nations League. Cristiano Ronaldo (CR7) dkk merupakan tim eropa pertama yang menjadi juara berstatus tuan rumah di turnamen kompetitif sejak Prancis di Piala Dunia 1998. Itu sekaligus menjadi trofi kedua Portugal dalam tiga tahun terakhir setelah Piala Eropa 2016.
Kemenangan atas Belanda memperpajang catatn impresif Portugal yang belum terkalahkan dalam 10 pertandingan terakhir. Menurut pelatih Fernando Santos, suasana keharmonisan dan kekeluargaan menjadi kunci sukses timnya mengatasi setiap tantangan termasuk menjuarai Nations League.
“Selama lima tahun terakhir, Tim ini telah menjadi keluarga yang hampir sulit ditaklukkan. Kami mengetahui apa yang mampu kami lakukan. Kami tahu kami bisa memenangkan pertandingan ini dan kami berhasil,”terangnya
Kesuksesan Portugal semakin lengkah dengan didaulatnya CR7 sebagai pencetak gol terbanyak dengan tiga gol. Bintang Juventus tersebut melesakkan hattick saat Portugal menghempaskan Swiss 3-1 dibabak semifinal, Kamis (6/6).
“Ini adalah trofi yang penting bagi tim dan negara Portugal secara keseluruhan. Sejak 2016, Portugal telah merubah sejarahnya dan berhasil meraih trofi lagi. Tujuan kami adalah menang dan bermain bagus. Saya yakin tim ini akan lebih baik di masa depan dan pemain muda akan mendapatkan kesempatan lebih banyak,” pungkasnya.
Sebelumnya mereka menempati posisi kedua di Piala Dunia 1974,1978 dan 2010. Belanda menelan empat kekalahan di lima final turnamen internasional, tiga di Piala Dunia dan satu di Nations League. Bila ditelisik lebih rinci, pencapaian terbaik tim berjuluk Oranje tersebut di turnamen kompetitif adalah menjuarai Piala Eropa 1988.
Mereka pernah menempati posisi ketiga delapan kali yakni Piala Dunia 2014, Piala Eropa 1992, 2000,2004, Olimpiade 1908, 1912, 1920 serta peringkat empat di Piala Dunia 1998 dan Olimpiade 1924. Terasa menyesakkan mengingat prestasi Belanda di level klub juga tidak jauh berbeda. Seperti diketahui, Ajax Amsterdam terhenti di semifinal Liga Champions musim lalu.
Secara individu pemain-pemain Belanda begitu mencuat terutama duo bek tangguh Matthijs de Light (Ajax) dan Virgil Van Dijk (Liverpool). Kegagalan Belanda di Nations League diakui pelatih Ronald Koeman. Dia mengungkapkan tim memang sangat bagus dalam permainan offensif dan memberikan ancaman kepada Portugal, tetapi minim mengkreasikan peluang sehingga gagal mencetak gol.
Kendati demikian, Koeman menilai Belanda telah menunjukkan kemajuan signifikan pasca kegagalan melaju ke Piala Eropa 2016 dan Piala Dunia 2018. Pasalnya sepanjang Nations League, Belanda sudah menyisihkan empat tim top sejak babak penyisihan, yakni Jerman, Perancis, hingga Inggris.
Juru taktik berusia 56 tahun tersebut yakin dengan beberapa pembenahan, kekuatannya akan semakin sempurna."Kami tahu kami telah membuat langkah besar dalam setahun terakhir dan itu positif tetapi untuk membuat langkah selanjutnya mungkin kami membutuhkan lebih banyak waktu,"terang Koeman dilansir reuters.
Koeman pun memilih melakukan evaluasi serta mengambil banyak pelajaran dari Nations League. Dia berharap timnya tidak mengulangi kesalahan dan tampil lebih baik sebelum berlaga di kualifikasi Piala Eropa 2020. Belanda akan menghadapi Jerman di penyisihan Grup C, 7 September mendatang.
“Mungkin terlalu dini bagi kami untuk menang, ada Piala Eropa tahun depan, tetapi saya tidak ingin terlalu negatif tentang kinerja tim ini dan para pemain. Saya sangat bangga dengan semangat tim, itu memang tidak cukup, tetapi performa kami sepanjang Nations League benar-benar sangat positif,"pujinya
Berbeda dengan Belanda yang harus bersabar meraih gelar, kemenangan 1-0 membuat Portugal menorehkan beberap rekor. A Selecao das Quinas menjadi tim pertama yang meraih gelar Nations League. Cristiano Ronaldo (CR7) dkk merupakan tim eropa pertama yang menjadi juara berstatus tuan rumah di turnamen kompetitif sejak Prancis di Piala Dunia 1998. Itu sekaligus menjadi trofi kedua Portugal dalam tiga tahun terakhir setelah Piala Eropa 2016.
Kemenangan atas Belanda memperpajang catatn impresif Portugal yang belum terkalahkan dalam 10 pertandingan terakhir. Menurut pelatih Fernando Santos, suasana keharmonisan dan kekeluargaan menjadi kunci sukses timnya mengatasi setiap tantangan termasuk menjuarai Nations League.
“Selama lima tahun terakhir, Tim ini telah menjadi keluarga yang hampir sulit ditaklukkan. Kami mengetahui apa yang mampu kami lakukan. Kami tahu kami bisa memenangkan pertandingan ini dan kami berhasil,”terangnya
Kesuksesan Portugal semakin lengkah dengan didaulatnya CR7 sebagai pencetak gol terbanyak dengan tiga gol. Bintang Juventus tersebut melesakkan hattick saat Portugal menghempaskan Swiss 3-1 dibabak semifinal, Kamis (6/6).
“Ini adalah trofi yang penting bagi tim dan negara Portugal secara keseluruhan. Sejak 2016, Portugal telah merubah sejarahnya dan berhasil meraih trofi lagi. Tujuan kami adalah menang dan bermain bagus. Saya yakin tim ini akan lebih baik di masa depan dan pemain muda akan mendapatkan kesempatan lebih banyak,” pungkasnya.
(don)