Terancam Tersingkir, Argentina Akan Tampil Beda Lawan Paraguay
A
A
A
BELO HORIZONTE - Argentina berusaha menghindari pulang dini saat melawan Paraguay pada matchday 2 penyisiah Grup B Copa America 2019 di Estadio Mineirao, Belo Horizonte, Rabu (19/6/2019) waktu Brasil atau Kamis (20/6/2019) pukul 07.30 WIB. Tak ada kata kalah jika Lionel Messi dkk tak ingin tersingkir.
Argentina mengawal Copa America 2019 dengan buruk. Pasukan Lionel Scaloni dipermalukan Kolombia 0-2 pada laga pembuka. Gol Roger Martinez dan Duvan Zapata jelang laga berakhir membuat posisi Argentina genting.
Tim Tango harus menang melawan Paraguay yang membuka laga dengan hasil imbang 2-2 melawan tim undangan Qatar. Paraguay mengemas satu angka sedangkan Argentina belum mendapat poin. Kolombia yang akan menghadapi Qatar di hari yang sama, berada di puncak klasemen dengan tiga poin.
"Kami ingin memulai dengan cara berbeda," kata Scaloni. "Para pemain tahu, kami masih memiliki banyak peluang untuk lolos. Pertandingan nanti akan sangat penting bagi kami."
Situai Argentina seperti pada Piala Dunia 2018 di Rusia. Tim Tango membutuhkan kemenangan atas Nigeria di pertandingan grup terakhir untuk menghindari eliminasi. Mereka mendapatkannya, tetapi kemudian kalah dari Prancis di babak 16 besar.
Scaloni merupakan bagian dari staf pelatih Jorge Sampaoli saat itu, yang dipecat setelah kalah dari Prancis yang akhirnya menjadi juara. Scaloni, mantan pemain, sekarang menghadapi laga penting melawan Paraguay.
Dengan skuat saat ini yang kurang dari setengah pemain yang berada di Rusia, Argentina telah menunjukkan sedikit kemajuan sejak Piala Dunia. Kekalahan dari Kolombia mengungkapkan banyak kesalahan tim, termasuk kurangnya efisiensi dalam serangan meskipun dipimpin Lionel Messi.
Messi yang tampil di bawah performa terbaiknya saat melawan Kolombia, tetap optimistis timnya bakal melaju ke fase knock-out. "Tim ini siap untuk tantangan dan kami akan berusaha untuk selalu berhasil," kata Messi, 31 tahun, pemain tertua tim di Copa America tahun ini. "Grup ini kuat dan bersatu. Kami bisa lolos."
Messi, Sergio Aguero, dan Angel Di Maria adalah pemain yang ambil bagian di final Piala Dunia 2014 dan Copa America pada 2015 dan 2016. Aguero dan Di Maria juga tampil melawan Kolombia, dan mereka mendapat banyak kritikan di negaranya.
Aguero hanya memiliki satu upaya signifikan ke gawang di awal pertandingan, sementara Di Maria tidak pernah menjadi ancaman nyata terhadap pertahanan Kolombia. Kapten Udinese Rodrigo De Paul sekarang disebut-sebut sebagai pengganti yang mungkin untuk Di Maria setelah masuki melawan Kolombia dan meningkatkan daya serang Argentina.
Aguero tidak pernah dalam rencana Scaloni sebelum Copa America tetapi musim baiknya dengan Manchester City membuatnya hampir mustahil untuk meninggalkannya dari skuat. Scaloni sebelumnya lebih menyukai penyerang seperti Lautaro Martinez. Di lini pertahanan, penampilan Renzo Saravia yang kurang bagus bisa membuatnya kemungkinan diganti Milton Casco.
Pertahanan Paraguay kemungkinan akan diperkuat kembalinya bek Palmeiras Gustavo Gomez, yang diskors untuk pertandingan pertama melawan Qatar. Ini diyakini akan membuat Argentina semakin sulit menembus gawang Roberto Fernandez.
Argentina mengawal Copa America 2019 dengan buruk. Pasukan Lionel Scaloni dipermalukan Kolombia 0-2 pada laga pembuka. Gol Roger Martinez dan Duvan Zapata jelang laga berakhir membuat posisi Argentina genting.
Tim Tango harus menang melawan Paraguay yang membuka laga dengan hasil imbang 2-2 melawan tim undangan Qatar. Paraguay mengemas satu angka sedangkan Argentina belum mendapat poin. Kolombia yang akan menghadapi Qatar di hari yang sama, berada di puncak klasemen dengan tiga poin.
"Kami ingin memulai dengan cara berbeda," kata Scaloni. "Para pemain tahu, kami masih memiliki banyak peluang untuk lolos. Pertandingan nanti akan sangat penting bagi kami."
Situai Argentina seperti pada Piala Dunia 2018 di Rusia. Tim Tango membutuhkan kemenangan atas Nigeria di pertandingan grup terakhir untuk menghindari eliminasi. Mereka mendapatkannya, tetapi kemudian kalah dari Prancis di babak 16 besar.
Scaloni merupakan bagian dari staf pelatih Jorge Sampaoli saat itu, yang dipecat setelah kalah dari Prancis yang akhirnya menjadi juara. Scaloni, mantan pemain, sekarang menghadapi laga penting melawan Paraguay.
Dengan skuat saat ini yang kurang dari setengah pemain yang berada di Rusia, Argentina telah menunjukkan sedikit kemajuan sejak Piala Dunia. Kekalahan dari Kolombia mengungkapkan banyak kesalahan tim, termasuk kurangnya efisiensi dalam serangan meskipun dipimpin Lionel Messi.
Messi yang tampil di bawah performa terbaiknya saat melawan Kolombia, tetap optimistis timnya bakal melaju ke fase knock-out. "Tim ini siap untuk tantangan dan kami akan berusaha untuk selalu berhasil," kata Messi, 31 tahun, pemain tertua tim di Copa America tahun ini. "Grup ini kuat dan bersatu. Kami bisa lolos."
Messi, Sergio Aguero, dan Angel Di Maria adalah pemain yang ambil bagian di final Piala Dunia 2014 dan Copa America pada 2015 dan 2016. Aguero dan Di Maria juga tampil melawan Kolombia, dan mereka mendapat banyak kritikan di negaranya.
Aguero hanya memiliki satu upaya signifikan ke gawang di awal pertandingan, sementara Di Maria tidak pernah menjadi ancaman nyata terhadap pertahanan Kolombia. Kapten Udinese Rodrigo De Paul sekarang disebut-sebut sebagai pengganti yang mungkin untuk Di Maria setelah masuki melawan Kolombia dan meningkatkan daya serang Argentina.
Aguero tidak pernah dalam rencana Scaloni sebelum Copa America tetapi musim baiknya dengan Manchester City membuatnya hampir mustahil untuk meninggalkannya dari skuat. Scaloni sebelumnya lebih menyukai penyerang seperti Lautaro Martinez. Di lini pertahanan, penampilan Renzo Saravia yang kurang bagus bisa membuatnya kemungkinan diganti Milton Casco.
Pertahanan Paraguay kemungkinan akan diperkuat kembalinya bek Palmeiras Gustavo Gomez, yang diskors untuk pertandingan pertama melawan Qatar. Ini diyakini akan membuat Argentina semakin sulit menembus gawang Roberto Fernandez.
(sha)