Erick Thohir : Olympic House Simbol Persaudaraan Antar Bangsa
A
A
A
JAKARTA - Komite Olimpiade Internasional (IOC) meresmikan Olympic House sebagai markas barunya di Lausanne, Swiss, Minggu (23/6/2019). Peresmian itu dilakukan bertepatan dengan Hari Jadi ke-125 Olimpiade.
Markas yang pembangunannya dimulai sejak 2016 itu akan menaungi semua staf IOC dalam satu atap. Gedung baru ini menyediakan tempat pertemuan untuk Gerakan Olimpiade Global atau Global Olympic Movement.
Ketua Komite Olimpiade Indonesia, Erick Thohir yang hadir dalam peresmian, menyampaikan, Olympic House menggabungkan simbol perdamaian, persatuan dan juga transparansi.
“Saya bangga bisa hadir di sini dan menyaksikan momen penting dalam dunia olahraga. Saya percaya olahraga bisa mengharmonikan perbedaan, membangun perdamaian,” kata Erick dalam pernyataannya.
Erick mengingat bagaimana Asian Games bisa menyatukan perbedaan sebagai bangsa. “Harapan saya, selanjutnya olahraga Indonesia terus semakin berjaya, makin banyak event-event olahraga berkelas dunia dilaksanakan di Indonesia dan olahraga Indonesia terus memperkuat bangsa,” kata Erick.
Dengan bentuknya yang terinspirasi oleh gerakan seorang atlet, Olympic House memadukan standar tertinggi dalam desain arsitektur dengan pendekatan holistik untuk keberlanjutan. Gedung ini mempertimbangkan lima prinsip Olimpiade gerakan, transparansi, fleksibilitas, keberlanjutan, dan kolaborasi.
Olympic House telah dirancang untuk menggabungkan empat konsep yaitu Integrasi yang dituangkan dalam lanskap alam, Atlet sebagai Jantung, sebagai inspirasi gedung, Perdamaian yang diwakili oleh panel tenaga surya di Atap yang berbentuk burung merpati dan Persatuan diwakili tangga berbentuk lima cincin yang menghubungkan lantai demi lantai.
Markas yang pembangunannya dimulai sejak 2016 itu akan menaungi semua staf IOC dalam satu atap. Gedung baru ini menyediakan tempat pertemuan untuk Gerakan Olimpiade Global atau Global Olympic Movement.
Ketua Komite Olimpiade Indonesia, Erick Thohir yang hadir dalam peresmian, menyampaikan, Olympic House menggabungkan simbol perdamaian, persatuan dan juga transparansi.
“Saya bangga bisa hadir di sini dan menyaksikan momen penting dalam dunia olahraga. Saya percaya olahraga bisa mengharmonikan perbedaan, membangun perdamaian,” kata Erick dalam pernyataannya.
Erick mengingat bagaimana Asian Games bisa menyatukan perbedaan sebagai bangsa. “Harapan saya, selanjutnya olahraga Indonesia terus semakin berjaya, makin banyak event-event olahraga berkelas dunia dilaksanakan di Indonesia dan olahraga Indonesia terus memperkuat bangsa,” kata Erick.
Dengan bentuknya yang terinspirasi oleh gerakan seorang atlet, Olympic House memadukan standar tertinggi dalam desain arsitektur dengan pendekatan holistik untuk keberlanjutan. Gedung ini mempertimbangkan lima prinsip Olimpiade gerakan, transparansi, fleksibilitas, keberlanjutan, dan kolaborasi.
Olympic House telah dirancang untuk menggabungkan empat konsep yaitu Integrasi yang dituangkan dalam lanskap alam, Atlet sebagai Jantung, sebagai inspirasi gedung, Perdamaian yang diwakili oleh panel tenaga surya di Atap yang berbentuk burung merpati dan Persatuan diwakili tangga berbentuk lima cincin yang menghubungkan lantai demi lantai.
(bbk)