Pelatih Djamel Belmadi Akui Laga Kontra Senegal Bakal Sulit
A
A
A
KAIRO - Pelatih Aljazair Djamel Belmadi meminta pasukannya agar tidak terlena setelah mengalahkan Kenya pada laga pertama penyisihan Grup C Piala Afrika 2019. Dia menegaskan konsentrasi harus selalu dijaga karena laga berikutnya kontra Senegal bakal lebih sulit.
Aljazair sukses mempermalukan Kenya dua gol tanpa balas di 30 June Air Defence Stadium, Senin (24/6). El Khadra tidak memberi ampun kepada lawan meski baru hadir lagi setelah absen sejak 2004 atau selama tujuh edisi. Mengandalkan skuad mumpuni yang mayoritas anggotanya berkarier di klub Eropa, Aljazair meraih poin penuh lewat penalti Baghdad Bounedjah (34) serta sontekan gelandang Manchester City (Man City) Riyad Mahrez (43).
Itu membuat Aljazair belum terkalahkan selama tujuh pertandingan terbaru, baik resmi maupun persahabatan dengan rincian lima menang dan dua imbang. “Awal yang baik. Alhamdulillah,” tulis Mahrez, di akun Instagram-nya. Performa yang cemerlang saat melawan Kenya membuat status Aljazair sebagai salah satu favorit juara semakin kuat.
Mereka diyakini akan mampu melengserkan Kamerun sebagai juara edisi 2017 dan sekaligus mengulang kisah 1990. Itu bisa dimaklumi. Karena, selain Mahrez, Aljazair diperkuat sejumlah pemain yang berkiprah di Benua Biru seperti Islam Slimani (Leicester City), Andy Delort (Montpellier), Yacine Brahimi (Porto), Adam Ounas (Napoli), serta Aissa Mandi (Real Betis).
Tapi, analisis itu disanggah Belmadi. Dia menyebut Aljazair masih belum layak menjadi favorit juara. Pelatih asal Prancis itu tidak berani menjamin anak asuhannya bakal memenangkan setiap laga. Karena itu, dia meminta pemain agar tidak terbuai dengan pujian dan sanjungan. Permintaan ini dikeluarkan Belmadi karena masih banyak lawan tangguh yang harus dihadapi Aljazair, di antaranya Senegal.
Menurutnya, duel yang akan berlangsung 28 Juni nanti itu tidak bisa disamakan dengan laga kontra Kenya. “Pertandingan berikutnya akan sangat berat. Kami bakal menghadapi salah satu favorit juara Piala Afrika 2019. Tapi, kami akan berusaha. Kami harus bisa melanjutkan momentum ini. Tapi, hasil kontra Kenya tidak akan mengubah status kami. Kami bukan favorit juara,” ucap Belmadi, dilansir modernghana.
Dasar analisis Belmadi adalah kinerja Senegal ketika melibas Tanzania 2-0 di 30 June Stadium. Pada laga itu, Les Lions de la Teranga begitu dominan. Tim asuhan Aliou Cisse itu melesakan total 18 tembakan dengan tujuh menuju sasaran dan penguasaan bola hingga 60%. Hasilnya, dua gol tercipta atas nama Keita Balde (28) dan Krepin Diatta (64).
Perlu diingat pula bahwa Senegal diperkuat Sadio Mane yang merupakan penyerang andalan Liverpool. “Saya tidak suka membuat perbandingan. Tapi, yang pasti kami jangan hanya mengandalkan Mahrez jika ingin meraih sukses di turnamen ini,” tandas Belmadi.
Aljazair sukses mempermalukan Kenya dua gol tanpa balas di 30 June Air Defence Stadium, Senin (24/6). El Khadra tidak memberi ampun kepada lawan meski baru hadir lagi setelah absen sejak 2004 atau selama tujuh edisi. Mengandalkan skuad mumpuni yang mayoritas anggotanya berkarier di klub Eropa, Aljazair meraih poin penuh lewat penalti Baghdad Bounedjah (34) serta sontekan gelandang Manchester City (Man City) Riyad Mahrez (43).
Itu membuat Aljazair belum terkalahkan selama tujuh pertandingan terbaru, baik resmi maupun persahabatan dengan rincian lima menang dan dua imbang. “Awal yang baik. Alhamdulillah,” tulis Mahrez, di akun Instagram-nya. Performa yang cemerlang saat melawan Kenya membuat status Aljazair sebagai salah satu favorit juara semakin kuat.
Mereka diyakini akan mampu melengserkan Kamerun sebagai juara edisi 2017 dan sekaligus mengulang kisah 1990. Itu bisa dimaklumi. Karena, selain Mahrez, Aljazair diperkuat sejumlah pemain yang berkiprah di Benua Biru seperti Islam Slimani (Leicester City), Andy Delort (Montpellier), Yacine Brahimi (Porto), Adam Ounas (Napoli), serta Aissa Mandi (Real Betis).
Tapi, analisis itu disanggah Belmadi. Dia menyebut Aljazair masih belum layak menjadi favorit juara. Pelatih asal Prancis itu tidak berani menjamin anak asuhannya bakal memenangkan setiap laga. Karena itu, dia meminta pemain agar tidak terbuai dengan pujian dan sanjungan. Permintaan ini dikeluarkan Belmadi karena masih banyak lawan tangguh yang harus dihadapi Aljazair, di antaranya Senegal.
Menurutnya, duel yang akan berlangsung 28 Juni nanti itu tidak bisa disamakan dengan laga kontra Kenya. “Pertandingan berikutnya akan sangat berat. Kami bakal menghadapi salah satu favorit juara Piala Afrika 2019. Tapi, kami akan berusaha. Kami harus bisa melanjutkan momentum ini. Tapi, hasil kontra Kenya tidak akan mengubah status kami. Kami bukan favorit juara,” ucap Belmadi, dilansir modernghana.
Dasar analisis Belmadi adalah kinerja Senegal ketika melibas Tanzania 2-0 di 30 June Stadium. Pada laga itu, Les Lions de la Teranga begitu dominan. Tim asuhan Aliou Cisse itu melesakan total 18 tembakan dengan tujuh menuju sasaran dan penguasaan bola hingga 60%. Hasilnya, dua gol tercipta atas nama Keita Balde (28) dan Krepin Diatta (64).
Perlu diingat pula bahwa Senegal diperkuat Sadio Mane yang merupakan penyerang andalan Liverpool. “Saya tidak suka membuat perbandingan. Tapi, yang pasti kami jangan hanya mengandalkan Mahrez jika ingin meraih sukses di turnamen ini,” tandas Belmadi.
(don)