Spanyol Hentikan Kiprah Timnas Pelajar U15 Kemenpora di Semifinal
A
A
A
ESTORIL - Tim asal Spanyol, Promesas Del Norte menghentikan kiprah Timnas Pelajar U15 Kemenpora di semifinal turnamen IBER Cup 2019. Di laga memperebutkan tiket final yang berlangsung di Dramatico, Estoril, Porugal, Sabtu (6/7/2019), pemain muda Indonesia kalah tipis 1-2.
Seperti dilaporkan, sejatinya Donny Yoku cs sempat unggul 1-0 melalui Tiriec Adriano Manuri saat laga berjalan 10 menit. Namun tiga menit berselang, Promesas Del Norte mampu menyamakan keadaan menjadi 1-1 melalui sentuhan David Lopez Fernandez.
Melalui gol tersebut, Promesas Del Norte makin mengintensifkan serangan, alhasil pada menit ke-25 gawang tim Garuda Muda kembali bergetar melalui tendangan Borja Cuesta Rodriguez. Kedudukan 1-2 bertahan hingga turun minum.
Pasca rehat, tim yang dimanajeri Ray Gutafson Manurung itu kerap kali mendapatkan ancaman. Namun pertahanan solid mampu mematahkan serangan-serangan tersebut hingga wasit meniup peluit panjang berakhirnya laga babak kedua.
Adapun statistik mencatat laga tersebut secara keseluruhan, Promesas Del Norte memegang kendali permainan dengan penguasaan bola 53-47 persen, melakukan 16 kali tendangan kegawang di mana sembilan diantaranya on target. Sementara Indonesia hanya memiliki kesempatan tujuh tendangan ke gawang dengan dua on target salah satunya berbuah gol.
Secara keseluruhan, penampilan tim ini sangat baik, di mana pada babak penyisihan yang tergabung dalam Grup B mampu menjadi pemuncak klasemen dengan mengoleksi 10 poin melalui koleksi 18 gol dan hanya sekali kebobolan.
Beranjak ke babak knock out, Timnas Pelajar U-15 Kemenpora sukses menggasak tim asal portugal lainnya seperti GDS de Cascais melalui drama adu penalti dengan skor 7-6, serta GD Estoril Praia yang juga harus memainkan adu penalti dengan skor akhir 4-2 setelah bermain imbang 1-1.
Kekalahan ini menurut Ray lantaran faktor kelelahan. "Pertandingan semifinal tadi terlihat sekali anak-anak kelelahan karena baru saja selesai main di perempat final, dan beberapa jam kemudian langsung semifinal melawan Promesas del norte," ucapnya.
Selain itu, Ray mengakui jika timnya dicurangi oleh pihak penyelenggara dan wasit. "Lawan kita adalah anak-anak pilihan dari Utara Spanyol, sehingga mereka berusaha tidak boleh sampai kalah apalagi (mungkin) dengan tim dari Asia. Tadi juga disaksikan langsung oleh Pak Dubes, kita dimainkan (dicurangi) baik oleh panitia terutama wasit.
"Bahkan hal yang tidak fair sudah kita alami juga sejak di playoff ketika melawan tuan rumah seperti melawan Cascais dan perdelapan final melawan Estoril, tapi Alhamdulillah bisa kita lalui," ungkapnya.
Tim akan kembali ke Tanah Air pada 7 Juli. "Pemain, pelatih dan beberapa ofisial akan kembali ke Jakarta 7 Juli. Namun kami dan beberapa ofisial lainnya akan terlebih dulu ke Madrid, Barcelona, Paris, Jerman dan Belanda untuk mengunjungi akademi-akademi sepak bola melihat kemungkinan anak-anak kita ini bisa berlatih di Eropa. Setelah itu baru saya laporkan hasil pantauan tersebut ke Pak Deputi Raden Isnanta," pungkasnya.
Seperti dilaporkan, sejatinya Donny Yoku cs sempat unggul 1-0 melalui Tiriec Adriano Manuri saat laga berjalan 10 menit. Namun tiga menit berselang, Promesas Del Norte mampu menyamakan keadaan menjadi 1-1 melalui sentuhan David Lopez Fernandez.
Melalui gol tersebut, Promesas Del Norte makin mengintensifkan serangan, alhasil pada menit ke-25 gawang tim Garuda Muda kembali bergetar melalui tendangan Borja Cuesta Rodriguez. Kedudukan 1-2 bertahan hingga turun minum.
Pasca rehat, tim yang dimanajeri Ray Gutafson Manurung itu kerap kali mendapatkan ancaman. Namun pertahanan solid mampu mematahkan serangan-serangan tersebut hingga wasit meniup peluit panjang berakhirnya laga babak kedua.
Adapun statistik mencatat laga tersebut secara keseluruhan, Promesas Del Norte memegang kendali permainan dengan penguasaan bola 53-47 persen, melakukan 16 kali tendangan kegawang di mana sembilan diantaranya on target. Sementara Indonesia hanya memiliki kesempatan tujuh tendangan ke gawang dengan dua on target salah satunya berbuah gol.
Secara keseluruhan, penampilan tim ini sangat baik, di mana pada babak penyisihan yang tergabung dalam Grup B mampu menjadi pemuncak klasemen dengan mengoleksi 10 poin melalui koleksi 18 gol dan hanya sekali kebobolan.
Beranjak ke babak knock out, Timnas Pelajar U-15 Kemenpora sukses menggasak tim asal portugal lainnya seperti GDS de Cascais melalui drama adu penalti dengan skor 7-6, serta GD Estoril Praia yang juga harus memainkan adu penalti dengan skor akhir 4-2 setelah bermain imbang 1-1.
Kekalahan ini menurut Ray lantaran faktor kelelahan. "Pertandingan semifinal tadi terlihat sekali anak-anak kelelahan karena baru saja selesai main di perempat final, dan beberapa jam kemudian langsung semifinal melawan Promesas del norte," ucapnya.
Selain itu, Ray mengakui jika timnya dicurangi oleh pihak penyelenggara dan wasit. "Lawan kita adalah anak-anak pilihan dari Utara Spanyol, sehingga mereka berusaha tidak boleh sampai kalah apalagi (mungkin) dengan tim dari Asia. Tadi juga disaksikan langsung oleh Pak Dubes, kita dimainkan (dicurangi) baik oleh panitia terutama wasit.
"Bahkan hal yang tidak fair sudah kita alami juga sejak di playoff ketika melawan tuan rumah seperti melawan Cascais dan perdelapan final melawan Estoril, tapi Alhamdulillah bisa kita lalui," ungkapnya.
Tim akan kembali ke Tanah Air pada 7 Juli. "Pemain, pelatih dan beberapa ofisial akan kembali ke Jakarta 7 Juli. Namun kami dan beberapa ofisial lainnya akan terlebih dulu ke Madrid, Barcelona, Paris, Jerman dan Belanda untuk mengunjungi akademi-akademi sepak bola melihat kemungkinan anak-anak kita ini bisa berlatih di Eropa. Setelah itu baru saya laporkan hasil pantauan tersebut ke Pak Deputi Raden Isnanta," pungkasnya.
(bbk)