Rossi Bicara Pensiun hingga Gerutu tentang Performa M1
A
A
A
SACHSENRING - Valentino Rossi memperingatkan tim Monster Energy Yamaha untuk segera berbenah setelah menyelesaikan paruh pertama MotoGP musim ini. Jika pabrikan Jepang tak mampu memberikan perubahan, maka sulit untuk kompetitif.
Sejak awal musim Rossi memang diselimuti kegelisahan yang luar biasa. Betapa tidak, belum ada kemenangan yang diraih pembalap berjuluk The Doctor dalam sembilan balapan terakhir.
Catatan terbaiknya hanya berada di peringkat kedua dan itu terjadi di Argentina dan Austin. Selebihnya, Rossi tak mampu bersaing dengan pembalap muda seperti Marc Marquez. Pada balapan terakhir di Sirkuit Sachsenring misalnya, pemilik nomor 46 itu hanya mampu menyelesaikan balapan di posisi kedelapan.
Hasil yang ditorehkan Rossi berbeda dengan pencapaian Maverick Vinales. Rekan setimnya tersebut mampu mengakhiri dahaga kemenangan saat mengamankan podium pertama di Sirkuit Assen, Belanda. Jika melihat situasi seperti ini maka apa yang dikeluhkan Rossi tentang M1 sebenarnya salah sasaran.
Sebab, Vinales sukses merebut dua podium secara beruntun di Assen dan Sachsenring. "Ada hal-hal yang hanya bisa saya rasakan dan saya akan tahu kapan saya tidak ingin membalap lagi. Ini banyak tergantung pada hasilnya, jadi jika kita tidak bisa menyelesaikan masalah maka melanjutkan bisa menjadi masalah," kata Rossi dikutip dari AS Sport, Senin (8/7/2019).
Rentetan hasil minor yang diraih Rossi dalam tiga musim terakhir setidaknya semakin memunculkan anggapan bahwa ia bakal segera memutuskan pensiun. Disinggung mengenai hal itu, dia mengaku belum saatnya.
"10 tahun lalu saya telah membuat pilihan. Saya bisa pensiun sebagai pemenang atau melanjutkan balapan karena MotoGP adalah gairah besar saya. Saya senang dengan keputusan yang saya buat," tegas Rossi.
"Masalahnya hari ini? Saya 20 detik lebih lambat dari waktu balapan saya tahun lalu. Kami tidak berbicara tentang lima tahun yang lalu tetapi sekitar dua belas bulan yang lalu. Jika pembalap lain mengalami peningkatan 20 detik dan kami tidak, maka itu akan selesai. Saya dapat meyakinkan Anda bahwa saya tidak menderita karena harus membalap dan motivasi saya tetap utuh. Akan luar biasa untuk mengalahkan Marc Marquez dengan kondisi yang sama, tetapi itu tidak mungkin dan saya harus fokus pada kenyataan saya," pungkas Rossi.
Sejak awal musim Rossi memang diselimuti kegelisahan yang luar biasa. Betapa tidak, belum ada kemenangan yang diraih pembalap berjuluk The Doctor dalam sembilan balapan terakhir.
Catatan terbaiknya hanya berada di peringkat kedua dan itu terjadi di Argentina dan Austin. Selebihnya, Rossi tak mampu bersaing dengan pembalap muda seperti Marc Marquez. Pada balapan terakhir di Sirkuit Sachsenring misalnya, pemilik nomor 46 itu hanya mampu menyelesaikan balapan di posisi kedelapan.
Hasil yang ditorehkan Rossi berbeda dengan pencapaian Maverick Vinales. Rekan setimnya tersebut mampu mengakhiri dahaga kemenangan saat mengamankan podium pertama di Sirkuit Assen, Belanda. Jika melihat situasi seperti ini maka apa yang dikeluhkan Rossi tentang M1 sebenarnya salah sasaran.
Sebab, Vinales sukses merebut dua podium secara beruntun di Assen dan Sachsenring. "Ada hal-hal yang hanya bisa saya rasakan dan saya akan tahu kapan saya tidak ingin membalap lagi. Ini banyak tergantung pada hasilnya, jadi jika kita tidak bisa menyelesaikan masalah maka melanjutkan bisa menjadi masalah," kata Rossi dikutip dari AS Sport, Senin (8/7/2019).
Rentetan hasil minor yang diraih Rossi dalam tiga musim terakhir setidaknya semakin memunculkan anggapan bahwa ia bakal segera memutuskan pensiun. Disinggung mengenai hal itu, dia mengaku belum saatnya.
"10 tahun lalu saya telah membuat pilihan. Saya bisa pensiun sebagai pemenang atau melanjutkan balapan karena MotoGP adalah gairah besar saya. Saya senang dengan keputusan yang saya buat," tegas Rossi.
"Masalahnya hari ini? Saya 20 detik lebih lambat dari waktu balapan saya tahun lalu. Kami tidak berbicara tentang lima tahun yang lalu tetapi sekitar dua belas bulan yang lalu. Jika pembalap lain mengalami peningkatan 20 detik dan kami tidak, maka itu akan selesai. Saya dapat meyakinkan Anda bahwa saya tidak menderita karena harus membalap dan motivasi saya tetap utuh. Akan luar biasa untuk mengalahkan Marc Marquez dengan kondisi yang sama, tetapi itu tidak mungkin dan saya harus fokus pada kenyataan saya," pungkas Rossi.
(sha)