Dispora Jakarta Kirim Lima Kontingen ke Turnamen Internasional
A
A
A
JAKARTA - Dalam rangka membina dan mengembangkan kemampuan atlet Indonesia, Dinas Pemuda dan Olahraga (Disorda) Provinsi DKI Jakarta melepas sejumlah kontingen olahraga ke luar negeri untuk mengikuti event bergengsi. Sebanyak 45 atlet bakal unjuk gigi untuk mengharumkan Merah Putih di kancah internasional.
Para atlet itu terdiri atas atlet usia dini dan juga atlet berkebutuhan khusus yang terbagi dalam lima kelompok. Lima kontingen itu adalah tim sepeda BMX Cross Pelajar yang akan mengikuti World Championships (Kejuaraan Dunia) 2019 di Zolder, Belgia, 19–27 Juli. Lalu, tim sepak bola pelajar U-12 yang bakal meramaikan The World Youth Cup Gothia Cup 2019 di Swedia, mula 14–20 Juli.
Kemudian, tim sepak bola tunagrahita yang rencananya bakal ikut berpartisipasi di ajang Kim Kallstrom Trhophy The World Youth Cup Gothia Cup 2019, juga di Swedia pada 12–19 Juli ditambah tim bulu tangkis disabilitas tunarungu untuk mengikuti World Deaf Badminton Championships di Taiwan yang berlangsung 11–12 Juli.
Sementara tim basket tunadaksa akan terbang ke Sanur, Bali, untuk mengikuti 6Th Bali Cup 2019 yang digelar mulai 11–14 Juli. Mereka dilepas kepala Disorda Provisi DKI Jakarta Achmad Firdaus di Gedung Disorda DKI Jakarta, Selasa (9/7). Pelepasan kontingen olahraga ini merupakan bentuk dukungan Disorda DKI Jakarta untuk meningkatkan prestasi para atlet.
Ini juga sebagai salah satu sarana pembibitan atlet usia dini dan juga atlet berkebutuhan khusus. “Semoga ini menjadi awal kebangkitan di dunia olahraga (Indonesia), khususnya pelajar dan juga atlet berkebutuhan khusus. Kami mengirim lima kontingen setingkat nasional maupun internasional ke luar negeri. Ini sebagai bentuk tidak adanya diskriminasi antara atlet normal dan disabilitas,” ucap Firdaus.
Di antara semua kontingen itu, wakil sepeda BMX Cross Pelajar diharapkan bisa mengumandangkan lagu Indonesia Raya. Walau hanya diwakili Raiden Raga (putra) dan Shahnaz Mumtaz (putri), keduanya punya prestasi cukup bagus di kancah internasional. Mereka bahkan baru saja mengikuti Kejuaraan Asia BMX Championships di Malaysia, April lalu.
Pada ajang itu, Raiden merebut podium keempat, sedangkan Shahnaz meraih podium kedua. Di tingkat nasional keduanya juga kerap menjadi juara. “Lawannya nanti jago-jago, khususnya dari segi teknik. Begitu juga dari segi fisik, kecepatan, dan kekuatan. Harapannya tentu menjadi juara,” ucap Shahnaz.
Para atlet itu terdiri atas atlet usia dini dan juga atlet berkebutuhan khusus yang terbagi dalam lima kelompok. Lima kontingen itu adalah tim sepeda BMX Cross Pelajar yang akan mengikuti World Championships (Kejuaraan Dunia) 2019 di Zolder, Belgia, 19–27 Juli. Lalu, tim sepak bola pelajar U-12 yang bakal meramaikan The World Youth Cup Gothia Cup 2019 di Swedia, mula 14–20 Juli.
Kemudian, tim sepak bola tunagrahita yang rencananya bakal ikut berpartisipasi di ajang Kim Kallstrom Trhophy The World Youth Cup Gothia Cup 2019, juga di Swedia pada 12–19 Juli ditambah tim bulu tangkis disabilitas tunarungu untuk mengikuti World Deaf Badminton Championships di Taiwan yang berlangsung 11–12 Juli.
Sementara tim basket tunadaksa akan terbang ke Sanur, Bali, untuk mengikuti 6Th Bali Cup 2019 yang digelar mulai 11–14 Juli. Mereka dilepas kepala Disorda Provisi DKI Jakarta Achmad Firdaus di Gedung Disorda DKI Jakarta, Selasa (9/7). Pelepasan kontingen olahraga ini merupakan bentuk dukungan Disorda DKI Jakarta untuk meningkatkan prestasi para atlet.
Ini juga sebagai salah satu sarana pembibitan atlet usia dini dan juga atlet berkebutuhan khusus. “Semoga ini menjadi awal kebangkitan di dunia olahraga (Indonesia), khususnya pelajar dan juga atlet berkebutuhan khusus. Kami mengirim lima kontingen setingkat nasional maupun internasional ke luar negeri. Ini sebagai bentuk tidak adanya diskriminasi antara atlet normal dan disabilitas,” ucap Firdaus.
Di antara semua kontingen itu, wakil sepeda BMX Cross Pelajar diharapkan bisa mengumandangkan lagu Indonesia Raya. Walau hanya diwakili Raiden Raga (putra) dan Shahnaz Mumtaz (putri), keduanya punya prestasi cukup bagus di kancah internasional. Mereka bahkan baru saja mengikuti Kejuaraan Asia BMX Championships di Malaysia, April lalu.
Pada ajang itu, Raiden merebut podium keempat, sedangkan Shahnaz meraih podium kedua. Di tingkat nasional keduanya juga kerap menjadi juara. “Lawannya nanti jago-jago, khususnya dari segi teknik. Begitu juga dari segi fisik, kecepatan, dan kekuatan. Harapannya tentu menjadi juara,” ucap Shahnaz.
(don)