Final Ideal Wimbledon 2019 Novak Djokovic vs Roger Federer
A
A
A
WIMBLEDON - Pertemuan Novak Djokovic dengan Roger Federer menjadi final ideal Grand Slam Wimbledon 2019. Duel final dua unggulan teratas Grand Slam lapangan rumput tertua di dunia itu akan tersaji Minggu (14/7) besok.
Inilah final ke-12 yang diraih Mighty Fed di era Open sejak 1968.Federer pun siap membuat rekor menjadi petenis pertama yang meraih sembilan gelar tunggal putra Wimbledon.
Jalan Federer untuk menciptakan rekor terbuka setelah menggilas Rafael Nadal dalam rivalitas klasik di semifinal. Unggulan kedua itu bermain luar biasa saat menaklukkan Nadal yang berperingkat dua dunia dalam empat set 7-6(3), 1-6, 6-3, 6-4 setelah bertarung tiga jam 2 menit.
Usia ke-37 tahun tidak memengaruhi fisik Federer meski harus bertarung tiga tiga jam. Petenis tertua ketiga di era Open (sejak 1968) yang melangkah ke final Grand Slam itu benar-benar menunjukkan kualitasnya sebagai penguasa lapangan rumput Wimbledon.
Federer pun sangat antusias bisa melawan Nadal di semifinal Wimbledon tahun ini. Maklum, kedua petenis raja Grand Slam itu 11 tahun tidak bertemu sejak final edisi 2008 yang dimenangkan Nadal.“Selalu sangat, sangat keren bisa bermain melawan Rafa di sini teristimewa (kami) sudah lama tidak bermain (di sini) sangat lama, "kata Federer. "Aku bermain bagus hingga empat set. Saya sangat bahagia,"lanjutnya.
Setelah melibas Nadal, Mighty Federer bersiap menghadapi Djokovic yang merupakan juara bertahan di final besok. Djokovic yang empat kali juara Wimbledon itu lolos ke final setelah menaklukkan Robert Bautista Agut dari Spanyol juga dalam empat set 6-2, 4-6, 6-3, 6-2.
.
Duel Federer dan Djokovic menjadi pertemuan ke-48 bagi kedua pemain dalam turnamen resmi. Petenis Serbia itu masih unggul 25-22 dalam 47 pertemuan sebelumnya, termasuk saat bentrok di final Wimbledon 2014 dan 2015. Federer yang mencetak kemenangan ke-100 di Wimbledon saat mengalahkan Kei Nishikori di perempat final, menatap trofi Grand Slam ke-21 dari 31 final.
Federer yang berperingkat ketiga dunia sudah mengoleksi delapan gelar Wimbledon pada2003-07, 2009, 2012 dan 2017. Dia mengikuti jejak petenis Australia, Ken Roswell yang melangkah ke final Wimbledon 1974 di usia 39 tahun 246 hari dan dua bulan kemudian menapak ke partai puncak US Open 1974 dalam usia 39 tahun 310 hari.
Inilah final ke-12 yang diraih Mighty Fed di era Open sejak 1968.Federer pun siap membuat rekor menjadi petenis pertama yang meraih sembilan gelar tunggal putra Wimbledon.
Jalan Federer untuk menciptakan rekor terbuka setelah menggilas Rafael Nadal dalam rivalitas klasik di semifinal. Unggulan kedua itu bermain luar biasa saat menaklukkan Nadal yang berperingkat dua dunia dalam empat set 7-6(3), 1-6, 6-3, 6-4 setelah bertarung tiga jam 2 menit.
Usia ke-37 tahun tidak memengaruhi fisik Federer meski harus bertarung tiga tiga jam. Petenis tertua ketiga di era Open (sejak 1968) yang melangkah ke final Grand Slam itu benar-benar menunjukkan kualitasnya sebagai penguasa lapangan rumput Wimbledon.
Federer pun sangat antusias bisa melawan Nadal di semifinal Wimbledon tahun ini. Maklum, kedua petenis raja Grand Slam itu 11 tahun tidak bertemu sejak final edisi 2008 yang dimenangkan Nadal.“Selalu sangat, sangat keren bisa bermain melawan Rafa di sini teristimewa (kami) sudah lama tidak bermain (di sini) sangat lama, "kata Federer. "Aku bermain bagus hingga empat set. Saya sangat bahagia,"lanjutnya.
Setelah melibas Nadal, Mighty Federer bersiap menghadapi Djokovic yang merupakan juara bertahan di final besok. Djokovic yang empat kali juara Wimbledon itu lolos ke final setelah menaklukkan Robert Bautista Agut dari Spanyol juga dalam empat set 6-2, 4-6, 6-3, 6-2.
.
Duel Federer dan Djokovic menjadi pertemuan ke-48 bagi kedua pemain dalam turnamen resmi. Petenis Serbia itu masih unggul 25-22 dalam 47 pertemuan sebelumnya, termasuk saat bentrok di final Wimbledon 2014 dan 2015. Federer yang mencetak kemenangan ke-100 di Wimbledon saat mengalahkan Kei Nishikori di perempat final, menatap trofi Grand Slam ke-21 dari 31 final.
Federer yang berperingkat ketiga dunia sudah mengoleksi delapan gelar Wimbledon pada2003-07, 2009, 2012 dan 2017. Dia mengikuti jejak petenis Australia, Ken Roswell yang melangkah ke final Wimbledon 1974 di usia 39 tahun 246 hari dan dua bulan kemudian menapak ke partai puncak US Open 1974 dalam usia 39 tahun 310 hari.
(aww)