Takluk di Tangan Ratchanok Intanon, Begini Reaksi Gregoria Mariska
A
A
A
JAKARTA - Meskipun tampil baik dalam pertandingan babak kedua Indonesia Open 2019, namun Gregoria Mariska Tunjung masih belum bisa mengatasi perlawanan Ratchanok Intanon. Dalam laga panjang berdurasi enam puluh lima menit, Gregoria dikalahkan Intanon dengan skor 21-13, 19-21, 15-21.
Gregoria tampil memukau di game pertama hingga Intanon tak dapat berbuat banyak. Di game kedua pun penampilan Gregoria masih stabil, bola-bola sulit dari Intanon yang biasanya tak dapat dijangkaunya, kali ini berhasil ia kembalikan dengan baik.
Gregoria punya kesempatan untuk menang dua game langsung saat berhasil mengejar 19-20. Sayangnya Intanon yang tampil lebih menekan, berhasil memperpanjang nafas. Pada game penentuan, Gregoria semakin menurun.
"Di awal-awal lumayan, saya bisa mengikuti tempo permainannya. Bisa ikuti bolanya dan mengimbangi kecepatannya. Di game ketiga kelihatan sekali, saya lebih pontang panting rasanya. Lawan lebih bisa melewati tempo permainan saya," kata Gregoria.
"Saya belum puas karena target saya mau menang. Kalau untuk performa lumayan, karena di game ketiga kelihatan masih kalah kualitas. Jadi masih perlu banyak perbaikan. Dia istimewa di bola-bola atas, fokusnya dia bagus, kelihatan di poin-poin kritis dia bisa tenang dan memanfaatkan kesempatan dengan baik dan saya jadi tertekan," tambahnya.
Sementara itu, Kepala Pelatih Tunggal Putri Rionny Mainaky menilai Gregoria sudah ada kemajuan dari segi fisik. Persiapan pun sudah cukup dan tidak dibilang singkat.
"Bisa kita lihat, Ratchanok lebih berpengalaman, bola susah saja dia masih mau ngejar lagi. Itu yang harus ditambah dari Gregoria dan baca bola-bola belakang. Dari segi fisik dia sudah bisa imbangi, hanya dari fighting spiritnya yang kurang sedikit," tutur Rionny.
Gregoria tampil memukau di game pertama hingga Intanon tak dapat berbuat banyak. Di game kedua pun penampilan Gregoria masih stabil, bola-bola sulit dari Intanon yang biasanya tak dapat dijangkaunya, kali ini berhasil ia kembalikan dengan baik.
Gregoria punya kesempatan untuk menang dua game langsung saat berhasil mengejar 19-20. Sayangnya Intanon yang tampil lebih menekan, berhasil memperpanjang nafas. Pada game penentuan, Gregoria semakin menurun.
"Di awal-awal lumayan, saya bisa mengikuti tempo permainannya. Bisa ikuti bolanya dan mengimbangi kecepatannya. Di game ketiga kelihatan sekali, saya lebih pontang panting rasanya. Lawan lebih bisa melewati tempo permainan saya," kata Gregoria.
"Saya belum puas karena target saya mau menang. Kalau untuk performa lumayan, karena di game ketiga kelihatan masih kalah kualitas. Jadi masih perlu banyak perbaikan. Dia istimewa di bola-bola atas, fokusnya dia bagus, kelihatan di poin-poin kritis dia bisa tenang dan memanfaatkan kesempatan dengan baik dan saya jadi tertekan," tambahnya.
Sementara itu, Kepala Pelatih Tunggal Putri Rionny Mainaky menilai Gregoria sudah ada kemajuan dari segi fisik. Persiapan pun sudah cukup dan tidak dibilang singkat.
"Bisa kita lihat, Ratchanok lebih berpengalaman, bola susah saja dia masih mau ngejar lagi. Itu yang harus ditambah dari Gregoria dan baca bola-bola belakang. Dari segi fisik dia sudah bisa imbangi, hanya dari fighting spiritnya yang kurang sedikit," tutur Rionny.
(bbk)