MPR Dorong Indonesia Jadi Tuan Rumah Olimpiade 2032
A
A
A
JAKARTA - Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) sangat mendukung pencalonan Indonesia sebagai tuan rumah Olimpiade 2032. Jika itu terwujud, Indonesia akan mencatatkan sejarah sebagai negara Asia keempat yang menyelenggarakan ajang multievent dunia setelah Jepang, Korea Selatan, dan China.
Jepang menjadi tuan rumah Olimpiade pertama kali pada 1964, dan bahkan Negara Matahari Terbit itu akan kembali menjadi host pada 2020 di Tokyo. Sementara Korea Selatan tercatat sebagai penyelenggara olimpiade di Seoul pada 1988, dan China pada 2008 di Beijing.
Untuk pencalonan tuan rumah Olimpiade 2032, Indonesia akan bersaing dengan dua negara Asia lainnya, yakni India dan Korea bersatu. Penentuannya akan dilakukan oleh Komite Olahraga Internasional (IOC) pada 2025.
Ketua MPR Zulkifli Hasan menilai, Indonesia memiliki peluang itu karena Merah Putih punya pengalaman menggelar event besar. Salah satunya, saat sukses menjadi tuan rumah Asian Games dan Asian Paragames 2018 di Jakarta-Palembang.
“Event olahraga ini mampu mempersatukan bangsa Indonesia. Karena itu, kami sangat mendukung pencalonan Indonesia menjadi tuan rumah Olimpiade 2032,” ujar Zulkifli saat menerima audiensi Pengurus PWI DKI Jakarta pimpinan Sayid Iskandarsyah dan Kesit Budi Handoyo di Gedung Nusantara III, Kompleks DPR/MPR Senayan, Jakarta, Kamis (18/7).
Yang jelas, Indonesia diharapkan mampu bersaing dengan para kompetitornya dalam pemilihan tuan rumah Olimpiade nanti. Selain punya pengalaman menggelar multievent Asia, juga karena adanya dukungan dari seluruh stakeholder di Indonesia, termasuk MPR yang saat ini dipimpin Zulkifli.
Apalagi, Ketua Komite Olahraga Indonesia (KOI) Erick Tohir juga terpilih sebagai Anggota IOC dalam sidang di Lausanne, Swiss, bulan lalu. Diharapkan posisi itu akan memperkuat bargaining Indonesia dalam pencalonan sebagai tuan rumah Olimpiade 13 tahun ke depan.
Untuk Olimpiade ke depan, setelah Tokyo menjadi tuan rumah Olimpiade 2020, tuan rumah berikutnya adalah Paris, Prancis, pada 2024, dan Loa Angeles, Amerika Serikat pada 2028.
Jepang menjadi tuan rumah Olimpiade pertama kali pada 1964, dan bahkan Negara Matahari Terbit itu akan kembali menjadi host pada 2020 di Tokyo. Sementara Korea Selatan tercatat sebagai penyelenggara olimpiade di Seoul pada 1988, dan China pada 2008 di Beijing.
Untuk pencalonan tuan rumah Olimpiade 2032, Indonesia akan bersaing dengan dua negara Asia lainnya, yakni India dan Korea bersatu. Penentuannya akan dilakukan oleh Komite Olahraga Internasional (IOC) pada 2025.
Ketua MPR Zulkifli Hasan menilai, Indonesia memiliki peluang itu karena Merah Putih punya pengalaman menggelar event besar. Salah satunya, saat sukses menjadi tuan rumah Asian Games dan Asian Paragames 2018 di Jakarta-Palembang.
“Event olahraga ini mampu mempersatukan bangsa Indonesia. Karena itu, kami sangat mendukung pencalonan Indonesia menjadi tuan rumah Olimpiade 2032,” ujar Zulkifli saat menerima audiensi Pengurus PWI DKI Jakarta pimpinan Sayid Iskandarsyah dan Kesit Budi Handoyo di Gedung Nusantara III, Kompleks DPR/MPR Senayan, Jakarta, Kamis (18/7).
Yang jelas, Indonesia diharapkan mampu bersaing dengan para kompetitornya dalam pemilihan tuan rumah Olimpiade nanti. Selain punya pengalaman menggelar multievent Asia, juga karena adanya dukungan dari seluruh stakeholder di Indonesia, termasuk MPR yang saat ini dipimpin Zulkifli.
Apalagi, Ketua Komite Olahraga Indonesia (KOI) Erick Tohir juga terpilih sebagai Anggota IOC dalam sidang di Lausanne, Swiss, bulan lalu. Diharapkan posisi itu akan memperkuat bargaining Indonesia dalam pencalonan sebagai tuan rumah Olimpiade 13 tahun ke depan.
Untuk Olimpiade ke depan, setelah Tokyo menjadi tuan rumah Olimpiade 2020, tuan rumah berikutnya adalah Paris, Prancis, pada 2024, dan Loa Angeles, Amerika Serikat pada 2028.
(bbk)