Lakoni Tur Jawa Timur, Pelatih Timnas U19 Ngaku Belum Puas
A
A
A
JAKARTA - Pelatih Timnas U-19 Fakhri Husaini mengaku belum puas dengan kualitas anak asuhnya dalam tur Jawa Timur. Fakhri menilai tim yang dihadapi para pemain yang akan tampil di Piala AFF dan kualifikasi Piala AFC, kurang sepadan.
Sepanjang tur, Timnas U-19 berhasil memetik kemenangan ketika melawan Persibo Bojonegoro, Deltras Sidoarjo, dan Persekabpas Pasuruan. Bahkan di laga terakhir, Timnas U-19 menang telak 4-0 atas Persekabpas.
Meski demikian, lawan uji coba Timnas U-19 ini levelnya dipastikan jauh di bawah tim-tim yang akan dihadapi di Piala AFF awal Agustus mendatang. Di turnamen level usia tersebut, Indonesia yang tergabung di Grup A akan menghadapi Myanmar, Laos, Timor Leste, Filipina, dan Brunei Darussalam. Karena itu, Fakhri berharap masih bisa menggelar satu laga uji coba kontra tim yang lebih kuat sebelum tampil di Piala AFF pada 6 Agustus nanti.
Apa lagi, dalam persiapannya, skuad Garuda Nusantara memang tidak mengagendakan melakukan uji coba internasional. “Selama tiga kali uji coba ini kami kurang mendapatkan tekanan dari lawan. Kami berharap ada satu atau dua uji coba lagi lawan tim yang lebih berat untuk mengetahui kekuatan tim ini sesungguhnya,” sebutnya.
Tidak hanya itu, sejumlah aspek menjadi catatan Fakhri yang akan kembali mencoret tiga pemain untuk dibawa ke Piala AFF. Salah satunya adalah kegagalan anak asuhnya memaksimalkan keunggulan postur tubuh untuk mencetak gol dari bola atas maupun servis bola mati.
Menurut dia, ada dua pemain jangkung, yakni Braif Fatari dan Saddam Emiruddin dengan tinggi badan 180cm yang seharusnya bisa menjadi solusi. Namun, dalam tiga kali uji coba keduanya gagal memaksimalkan postur tubuhnya yang di atas rata-rata. Padahal, Timnas U-19 memiliki sejumlah peluang mencetak gol dari servis bola mati.
“Mereka punya tinggi badan yang melebihi pemain dari tiga lawan yang kami hadapi di sini. Tapi, kelebihan itu tidak bisa dioptimalkan. Mereka gagal menyarangkan bola dengan kelebihannya itu,” kata Fakhri.
Karena itu, dia berharap ke dua pemain tersebut bisa memperbaiki penampilannya. Karena, di Piala AFF U-18, jika tidak bisa mencetak gol lewat open play, Fakhri berharap situasi bola-bola mati bisa dimaksimalkan.
Sepanjang tur, Timnas U-19 berhasil memetik kemenangan ketika melawan Persibo Bojonegoro, Deltras Sidoarjo, dan Persekabpas Pasuruan. Bahkan di laga terakhir, Timnas U-19 menang telak 4-0 atas Persekabpas.
Meski demikian, lawan uji coba Timnas U-19 ini levelnya dipastikan jauh di bawah tim-tim yang akan dihadapi di Piala AFF awal Agustus mendatang. Di turnamen level usia tersebut, Indonesia yang tergabung di Grup A akan menghadapi Myanmar, Laos, Timor Leste, Filipina, dan Brunei Darussalam. Karena itu, Fakhri berharap masih bisa menggelar satu laga uji coba kontra tim yang lebih kuat sebelum tampil di Piala AFF pada 6 Agustus nanti.
Apa lagi, dalam persiapannya, skuad Garuda Nusantara memang tidak mengagendakan melakukan uji coba internasional. “Selama tiga kali uji coba ini kami kurang mendapatkan tekanan dari lawan. Kami berharap ada satu atau dua uji coba lagi lawan tim yang lebih berat untuk mengetahui kekuatan tim ini sesungguhnya,” sebutnya.
Tidak hanya itu, sejumlah aspek menjadi catatan Fakhri yang akan kembali mencoret tiga pemain untuk dibawa ke Piala AFF. Salah satunya adalah kegagalan anak asuhnya memaksimalkan keunggulan postur tubuh untuk mencetak gol dari bola atas maupun servis bola mati.
Menurut dia, ada dua pemain jangkung, yakni Braif Fatari dan Saddam Emiruddin dengan tinggi badan 180cm yang seharusnya bisa menjadi solusi. Namun, dalam tiga kali uji coba keduanya gagal memaksimalkan postur tubuhnya yang di atas rata-rata. Padahal, Timnas U-19 memiliki sejumlah peluang mencetak gol dari servis bola mati.
“Mereka punya tinggi badan yang melebihi pemain dari tiga lawan yang kami hadapi di sini. Tapi, kelebihan itu tidak bisa dioptimalkan. Mereka gagal menyarangkan bola dengan kelebihannya itu,” kata Fakhri.
Karena itu, dia berharap ke dua pemain tersebut bisa memperbaiki penampilannya. Karena, di Piala AFF U-18, jika tidak bisa mencetak gol lewat open play, Fakhri berharap situasi bola-bola mati bisa dimaksimalkan.
(bbk)