80% Penggemar Bosan Lihat Marquez Menang
A
A
A
BOLOGNA - Marc Marquez masih menggarisbawahi namanya sebagai kandidat juara dunia MotoGP 2019. Dari sembilan balapan yang telah dijalaninya, pembalap Repsol Honda itu hanya sekali gagal menyentuh garis finis dan itu terjadi saat menjalani balapan di Austin, Amerika Serikat.
Selebihnya, Marquez masih menjadi pembalap terdepan. Total, lima kemenangan (Argentina, Jerez, Le Mans, Catalunya dan Sachsenring) berhasil dikumpulkan pembalap berjuluk Baby Alien. Rapor bagus itu telah menempatkannya di urutan teratas pada klasemen sementara pembalap dengan mengoleksi 185 poin.
Sebuah pencapaian luar biasa yang ditunjukkan Marquez pada paruh pertama musim ini. Salah satu yang menjadi kelebihannya adalah dia sudah tak lagi menampilkan gaya balap ugal-ugalan. Tercatat, dia baru enam kali mengalami insiden kecelakaan. (Baca juga: Sejak 2010, Marquez Cuma Kehilangan Dua Gelar )
Ini berbeda dengan tahun lalu di mana Marquez mengalami 11 kali jatuh. Artinya, dia sudah mengurangi tingkat kecelakaan untuk menyelamatkan dirinya dari banyak rasa sakit dan biaya pengobatan yang dikeluarkan tim Repsol Honda. Keberhasilan inilah yang membuat pengamat MotoGP , Carlo Pernat terkesima dengan pemilik nomor 93.
"Yang paling mengejutkan saya adalah Marquez. Dia yang terkuat dan tidak ada yang bisa dikatakan, dia berasal dari planet lain. Tahun ini, Honda membuat sepeda motor dengan mesin yang bagus sehingga Anda tidak perlu mengambil banyak risiko. Sekarang ia menjalankan risiko yang lebih sedikit dibandingkan tahun-tahun sebelumnya ketika mesinnya lebih lemah dari mesin Ducati. Saya ulangi, itu yang terkuat, tidak ada yang bisa dikatakan," jelas Pernat dikutip dari Motosan, Kamis (25/7/2019).
Lantas, apakah Marquez mampu mempertahankan konsistensinya saat menjalani balapan MotoGP di paruh kedua? Pernat menegaskan bahwa kemungkinan hal itu bisa saja terjadi. (Baca juga: Jangan Sampai Marquez Gagal seperti Mick Doohan )
"80% kita akan bosan. Diharapkan Fabio Quartararo atau Ducati bisa menjadi pesaing, tetapi pada saat ini Andrea Dovizioso sedang dalam masalah dengan kepala insinyur Dall'Igna. Saya pikir Dall'Igna tidak senang karena dia mendapatkan motor referensi dalam kategori selama 2 tahun terakhir yang tidak memenangkan gelar," kata Pernat.
Selebihnya, Marquez masih menjadi pembalap terdepan. Total, lima kemenangan (Argentina, Jerez, Le Mans, Catalunya dan Sachsenring) berhasil dikumpulkan pembalap berjuluk Baby Alien. Rapor bagus itu telah menempatkannya di urutan teratas pada klasemen sementara pembalap dengan mengoleksi 185 poin.
Sebuah pencapaian luar biasa yang ditunjukkan Marquez pada paruh pertama musim ini. Salah satu yang menjadi kelebihannya adalah dia sudah tak lagi menampilkan gaya balap ugal-ugalan. Tercatat, dia baru enam kali mengalami insiden kecelakaan. (Baca juga: Sejak 2010, Marquez Cuma Kehilangan Dua Gelar )
Ini berbeda dengan tahun lalu di mana Marquez mengalami 11 kali jatuh. Artinya, dia sudah mengurangi tingkat kecelakaan untuk menyelamatkan dirinya dari banyak rasa sakit dan biaya pengobatan yang dikeluarkan tim Repsol Honda. Keberhasilan inilah yang membuat pengamat MotoGP , Carlo Pernat terkesima dengan pemilik nomor 93.
"Yang paling mengejutkan saya adalah Marquez. Dia yang terkuat dan tidak ada yang bisa dikatakan, dia berasal dari planet lain. Tahun ini, Honda membuat sepeda motor dengan mesin yang bagus sehingga Anda tidak perlu mengambil banyak risiko. Sekarang ia menjalankan risiko yang lebih sedikit dibandingkan tahun-tahun sebelumnya ketika mesinnya lebih lemah dari mesin Ducati. Saya ulangi, itu yang terkuat, tidak ada yang bisa dikatakan," jelas Pernat dikutip dari Motosan, Kamis (25/7/2019).
Lantas, apakah Marquez mampu mempertahankan konsistensinya saat menjalani balapan MotoGP di paruh kedua? Pernat menegaskan bahwa kemungkinan hal itu bisa saja terjadi. (Baca juga: Jangan Sampai Marquez Gagal seperti Mick Doohan )
"80% kita akan bosan. Diharapkan Fabio Quartararo atau Ducati bisa menjadi pesaing, tetapi pada saat ini Andrea Dovizioso sedang dalam masalah dengan kepala insinyur Dall'Igna. Saya pikir Dall'Igna tidak senang karena dia mendapatkan motor referensi dalam kategori selama 2 tahun terakhir yang tidak memenangkan gelar," kata Pernat.
(bbk)