BOPI Serukan Lima Poin Perbaikan Kompetisi Liga 1
A
A
A
JAKARTA - Hampir tiga bulan bergulirnya Liga 1, Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI) memanggil PT Liga Indonesia Baru (LIB) untuk mengevaluasi pelaksanaan kompetisi sepak bola kasta tertinggi Indonesia itu.
Dalam pertemuan yang dipimpin pelaksana tugas Sekjen BOPI Sandi Suwardi Hasan itu, PT Liga Indonesia Baru diwakili oleh Manajer Kompetisi Asep Saputra bersama Manajer Media dan Hubungan Publik Hanif Marjuni.
“BOPI menyoroti secara khusus terhadap kualitas kepemimpinan wasit yang di beberapa contoh mengakibatkan kericuhan atau hampir terjadinya kerusuhan,” kata Ketua Umum BOPI Richard Sam Bera.
Untuk itu, Richard menegaskan agar pada pertandingan-pertandingan mendatang, kesiapan panitia pelaksana lokal lebih ditingkatkan lagi. Jangan sampai ada peristiwa lagi, pihak-pihak yang seharusnya tidak berhak bisa berada di pinggir atau bahkan masuk lapangan pertandingan (pitch invasion).
“Kami juga berharap koordinasi panpel dengan perangkat pemerintah daerah ditingkatkan,” tegasnya.
BOPI juga berharap operator kompetisi bisa meneduhkan keteganggan antar suporter, antara lain dengan program literasi penggunaan media sosial secara positif atau program-program lain yang lebih menyentuh kelompok suporter di tingkat akar rumput.
Khusus kepada PSSI, yang menjadi operator langsung penyelenggaraan Piala Indonesia, Richard meminta agar segera membereskan kisruh partai final yang Minggu lalu urung dimainkan.
"Segera selesaikan masalah ini dengan baik, karena dapat berpotensi menimbulkan efek negatif kepada penyelenggaraan Liga 1," pungkas Richard.
Dalam pertemuan itu, Asep menyatakan, LIB akan berkoordinasi dengan PSSI tentang wasit yang sekilas diindikasikan kurangnya jumlah wasit yang ada di Indonesia.
"Selain itu, LIB akan mengumpulkan panpel lokal untuk mengingatkan dan memberikan arahan baru kepada mereka," kata Asep.
Asep pun berjanji, LIB akan memberantas ujaran-ujaran kebencian antar suporter di media sosial dan mengantisipasi ketegangan di lapangan bekerja sama dengan aparat keamanan setempat.
Dalam pertemuan yang dipimpin pelaksana tugas Sekjen BOPI Sandi Suwardi Hasan itu, PT Liga Indonesia Baru diwakili oleh Manajer Kompetisi Asep Saputra bersama Manajer Media dan Hubungan Publik Hanif Marjuni.
“BOPI menyoroti secara khusus terhadap kualitas kepemimpinan wasit yang di beberapa contoh mengakibatkan kericuhan atau hampir terjadinya kerusuhan,” kata Ketua Umum BOPI Richard Sam Bera.
Untuk itu, Richard menegaskan agar pada pertandingan-pertandingan mendatang, kesiapan panitia pelaksana lokal lebih ditingkatkan lagi. Jangan sampai ada peristiwa lagi, pihak-pihak yang seharusnya tidak berhak bisa berada di pinggir atau bahkan masuk lapangan pertandingan (pitch invasion).
“Kami juga berharap koordinasi panpel dengan perangkat pemerintah daerah ditingkatkan,” tegasnya.
BOPI juga berharap operator kompetisi bisa meneduhkan keteganggan antar suporter, antara lain dengan program literasi penggunaan media sosial secara positif atau program-program lain yang lebih menyentuh kelompok suporter di tingkat akar rumput.
Khusus kepada PSSI, yang menjadi operator langsung penyelenggaraan Piala Indonesia, Richard meminta agar segera membereskan kisruh partai final yang Minggu lalu urung dimainkan.
"Segera selesaikan masalah ini dengan baik, karena dapat berpotensi menimbulkan efek negatif kepada penyelenggaraan Liga 1," pungkas Richard.
Dalam pertemuan itu, Asep menyatakan, LIB akan berkoordinasi dengan PSSI tentang wasit yang sekilas diindikasikan kurangnya jumlah wasit yang ada di Indonesia.
"Selain itu, LIB akan mengumpulkan panpel lokal untuk mengingatkan dan memberikan arahan baru kepada mereka," kata Asep.
Asep pun berjanji, LIB akan memberantas ujaran-ujaran kebencian antar suporter di media sosial dan mengantisipasi ketegangan di lapangan bekerja sama dengan aparat keamanan setempat.
(bbk)