Layakkah Man United Hargai Tinggi Harry Maguire ?
A
A
A
MANCHESTER - Respons berbeda ketika Manchester United (MU) membeli bek Leicester City Harry Maguire dengan harga 80 juta poundsterling atau sekitar Rp1,39 triliun. Harga yang membuat dia menjadi pemain belakang termahal sejagat.
Semua tentu memiliki argumentasi, tapi pertanyaan besarnya adalah apakah memang dia layak dihargai setinggi itu. Jika dilihat dari data opta yang dirilis BBC, ada alasan pembenaran jika pemain berusia 34 tahun itu pantas diberi nilai mahal.
Setidaknya, jika dikomparasikan dengan bek-bek terbaik Eropa, seperti Sergio Ramos, Virgil van Dijk, Gerard Pique, atau Samuel Umtiti. Setidaknya, Maguire bagus dalam duel udara, tekel, dan akurasi passing yang lumayan karena berada di angka 71%.
Sementara jika dibandingkan dengan pemain belakang MU lainnya, nilai Maguire terlihat layak diberi label tinggi di Premier League 2018-19 per 90 menit. Maguire unggul duel udara, clearances , dan akurasi passing dibandingkan Victor Lindelof, Chris Smalling, Phil Jones, dan Eric Bailly. Semua statistik memperlihatkan jika Maguire memiliki kelas di atas bek tengah The Red Devils lainnya.
“Maguire luar biasa saat Piala Dunia. Dia kuat di udara, bagus dengan bola, dan membangun serangan, dia cepat, dia muda. Saya ucapkan selamat kepada United,” kata Pelatih Manchester City Pep Guardiola kepada media sehari sebelum Maguire berpose bersama Arsitek MU Ole Gunnar Solskjaer.
United memang memiliki masalah pada musim lalu. Selain banyak pemain yang harus naik meja perawatan, tidak ada pakem benar-benar pas di posisi bek tengah.
Lindelof, Smalling, Jones, dan Bailly sering bergonta-ganti pasangan. Imbasnya, United menjadi tim paling banyak kebobolan kedua di peringkat 10 besar klasemen akhir. The Red Devils hanya lebih baik dibandingkan West Ham United di peringkat 10 dan kalah dibandingkan dengan Leicester, Everton, dan Wolverhampton yang ada di bawah mereka.
Maguire diharapkan bisa menolong United dari sisi pertahanan. Sama seperti Van Dijk yang memperlihatkan efek besar di barisan pertahanan Liverpool. “Apa yang membuatnya menjadi pemain 80 juta poundsterling adalah distribusinya. Dia bisa membawa bola keluar dari belakang, dia nyaman di situasi sulit. Dia bisa membawa tim keluar dari masalah dan itulah membuatnya menjadi pemain elite,” kata Michael Dawson yang bermain bersama Maguire di Hull City dikutip BBC.
Masalahnya, MU tidak boleh lupa bahwa pemain Inggris kadang memiliki kadar nilai lebih tinggi dibanding kualitas sebenarnya. Ada jebakan dari kualitas pemain mahal asli Inggris. Sebab tidak semua pemain Inggris berharga mahal berkontribusi besar pada timnya.
Tidak semua memang, tapi tak sedikit yang gagal. Ada Luke Shaw yang dibeli MU dari Southampton sebesar 39,7 juta euro pada musim 2014. Danny Drinkwater yang didatangkan Chelsea dari Leicester dengan banderol 37,9 juta, Alex Oxlade-Chamberlain ke Arsenal (38 juta euro), dan Andy Carroll (41 juta euro) ke Liverpool. Nama tersebut bisa dikatakan gagal bersinar meski memiliki banderol mahal.
“Dia pemain sepak bola sangat pintar. Dia hebat, rajin belajar, dan ingin terus belajar. Dia adalah pembelajar per main an dan mengambil infor masi dengan sangat cepat, terutama di tempat latihan,” tutur mantan Pelatih Sheffield United Micky Adams.
Adams adalah pelatih yang memberi debut pada Maguire di skuad The Blades pada 2011. Sebagai pengingat, lima musim lalu, pemain belakang bertinggi badan 194 cm itu baru memulai karier di League One yang merupakan kasta kedua sepak bola Inggris.
Dari Sheffield United, dia pindah ke Hull City sebelum akhirnya dipinjamkan ke Wigan Atletic kemudian bergabung ke Leicester. Saat pindah dari Sheffield ke Hull nilai Maguire senilai 3 juta poundsterling, kemudian dipinjamkan ke Wigan yang membuat angkanya turun jadi 2 juta poundsterling.
Dia selanjutnya kembali ke Wigan dan menarik perhatian Leicester. Klub berjuluk The Foxes itu mendatangkan Maguire dengan angka 15 juta poundsterling. Tidak butuh waktu lama untuk Maguire mengikuti jejak beberapa rekan satu timnya, seperti Riyad Mahrez, Ngolo Konte, dan Drinkwater hijrah ke klub lebih besar.
Sejarah kemudian menempatkan namanya sebagai pemain termahal dunia. Solskjaer menilai, Harry adalah salah satu bek tengah terbaik di sepak bola saat ini dan dia merasa senang berhasil mengamankan tanda tangannya.
“Dia pembaca permainan hebat dan selalu membuat kehadirannya terasa di lapangan, selalu tenang dalam tekanan serta saat memegang bola,” tutur Solskjaer dilansir situs resmi klub.
Menurut dia, pemain anyarnya itu akan cocok dengan pemain lain, baik di dalam maupun luar lapangan. “Dia punya kepribadian bagus dan merupakan tambahan luar biasa untuk klub. Saya ingin menyambut Harry di Manchester United dan tak sabar segera bekerja dengannya,” katanya.
Semua tentu memiliki argumentasi, tapi pertanyaan besarnya adalah apakah memang dia layak dihargai setinggi itu. Jika dilihat dari data opta yang dirilis BBC, ada alasan pembenaran jika pemain berusia 34 tahun itu pantas diberi nilai mahal.
Setidaknya, jika dikomparasikan dengan bek-bek terbaik Eropa, seperti Sergio Ramos, Virgil van Dijk, Gerard Pique, atau Samuel Umtiti. Setidaknya, Maguire bagus dalam duel udara, tekel, dan akurasi passing yang lumayan karena berada di angka 71%.
Sementara jika dibandingkan dengan pemain belakang MU lainnya, nilai Maguire terlihat layak diberi label tinggi di Premier League 2018-19 per 90 menit. Maguire unggul duel udara, clearances , dan akurasi passing dibandingkan Victor Lindelof, Chris Smalling, Phil Jones, dan Eric Bailly. Semua statistik memperlihatkan jika Maguire memiliki kelas di atas bek tengah The Red Devils lainnya.
“Maguire luar biasa saat Piala Dunia. Dia kuat di udara, bagus dengan bola, dan membangun serangan, dia cepat, dia muda. Saya ucapkan selamat kepada United,” kata Pelatih Manchester City Pep Guardiola kepada media sehari sebelum Maguire berpose bersama Arsitek MU Ole Gunnar Solskjaer.
United memang memiliki masalah pada musim lalu. Selain banyak pemain yang harus naik meja perawatan, tidak ada pakem benar-benar pas di posisi bek tengah.
Lindelof, Smalling, Jones, dan Bailly sering bergonta-ganti pasangan. Imbasnya, United menjadi tim paling banyak kebobolan kedua di peringkat 10 besar klasemen akhir. The Red Devils hanya lebih baik dibandingkan West Ham United di peringkat 10 dan kalah dibandingkan dengan Leicester, Everton, dan Wolverhampton yang ada di bawah mereka.
Maguire diharapkan bisa menolong United dari sisi pertahanan. Sama seperti Van Dijk yang memperlihatkan efek besar di barisan pertahanan Liverpool. “Apa yang membuatnya menjadi pemain 80 juta poundsterling adalah distribusinya. Dia bisa membawa bola keluar dari belakang, dia nyaman di situasi sulit. Dia bisa membawa tim keluar dari masalah dan itulah membuatnya menjadi pemain elite,” kata Michael Dawson yang bermain bersama Maguire di Hull City dikutip BBC.
Masalahnya, MU tidak boleh lupa bahwa pemain Inggris kadang memiliki kadar nilai lebih tinggi dibanding kualitas sebenarnya. Ada jebakan dari kualitas pemain mahal asli Inggris. Sebab tidak semua pemain Inggris berharga mahal berkontribusi besar pada timnya.
Tidak semua memang, tapi tak sedikit yang gagal. Ada Luke Shaw yang dibeli MU dari Southampton sebesar 39,7 juta euro pada musim 2014. Danny Drinkwater yang didatangkan Chelsea dari Leicester dengan banderol 37,9 juta, Alex Oxlade-Chamberlain ke Arsenal (38 juta euro), dan Andy Carroll (41 juta euro) ke Liverpool. Nama tersebut bisa dikatakan gagal bersinar meski memiliki banderol mahal.
“Dia pemain sepak bola sangat pintar. Dia hebat, rajin belajar, dan ingin terus belajar. Dia adalah pembelajar per main an dan mengambil infor masi dengan sangat cepat, terutama di tempat latihan,” tutur mantan Pelatih Sheffield United Micky Adams.
Adams adalah pelatih yang memberi debut pada Maguire di skuad The Blades pada 2011. Sebagai pengingat, lima musim lalu, pemain belakang bertinggi badan 194 cm itu baru memulai karier di League One yang merupakan kasta kedua sepak bola Inggris.
Dari Sheffield United, dia pindah ke Hull City sebelum akhirnya dipinjamkan ke Wigan Atletic kemudian bergabung ke Leicester. Saat pindah dari Sheffield ke Hull nilai Maguire senilai 3 juta poundsterling, kemudian dipinjamkan ke Wigan yang membuat angkanya turun jadi 2 juta poundsterling.
Dia selanjutnya kembali ke Wigan dan menarik perhatian Leicester. Klub berjuluk The Foxes itu mendatangkan Maguire dengan angka 15 juta poundsterling. Tidak butuh waktu lama untuk Maguire mengikuti jejak beberapa rekan satu timnya, seperti Riyad Mahrez, Ngolo Konte, dan Drinkwater hijrah ke klub lebih besar.
Sejarah kemudian menempatkan namanya sebagai pemain termahal dunia. Solskjaer menilai, Harry adalah salah satu bek tengah terbaik di sepak bola saat ini dan dia merasa senang berhasil mengamankan tanda tangannya.
“Dia pembaca permainan hebat dan selalu membuat kehadirannya terasa di lapangan, selalu tenang dalam tekanan serta saat memegang bola,” tutur Solskjaer dilansir situs resmi klub.
Menurut dia, pemain anyarnya itu akan cocok dengan pemain lain, baik di dalam maupun luar lapangan. “Dia punya kepribadian bagus dan merupakan tambahan luar biasa untuk klub. Saya ingin menyambut Harry di Manchester United dan tak sabar segera bekerja dengannya,” katanya.
(bbk)