Timnas U-15 Percaya Diri Tatap Piala Asia
Timnas U-15 Percaya Diri Tatap Piala Asia
A
A
A
MANDALAY - Tim nasional U-15 mendapat modal berharga jelang Kualifikasi Piala Asia U-16 2019, September mendatang. Garuda Asia baru saja menyelesaikan turnamen Boys Elite Football Tournament 2019 di Myanmar.
Skuat Bima Sakti menjadi runner-up di turnamen tersebut setelah bermain imbang melawan Korea Selatan di laga pamungkas, Minggu (18/8/2019). Sebelumnya Garuda Asia berhasil meraih kemenangan atas tuan Myanmar dengan skor 2-0 dan menang tipis 1-0 atas tim tangguh asal Eropa, Montenegro.
Pada laga terakhir, timnas U-15 sejatinya berpeluang besar menjuarai turnamen. Marcelino dkk sempat unggul 1-0 atas Korea Selatan melalui gol yang dicetak Athallah Arraihan.
Melalui skema serangan balik, pemain asal Jakarta itu mampu mencetak gol setelah sepakannya mengenai pemain belakang Korea Selatan. Namun Indonesia tidak mampu mempertahankan keunggulan setelah gempuran-gempuran dari raksasa Asia timur itu menuai hasil.
Sundulan Jang Seok-Hwan yang memanfaatkan sepak pojok mengantarkan Korea Selatan mengimbangi Indonesia pada menit ke-89. Hasil ini pun bertahan hingga peluit akhir pertandingan dibunyikan dan menjadikan Garuda Asia sebagai runner-up grup.
Namun, meski meraih hasil imbang pelatih timnas U-15 Bima Sakti tetap memuji perjuangan yang telah ditunjukkan anak asuhnya. Dia mengungkapkan pertandingan ini adalah pelajaran yang sangat berharga bagi skuat Garuda Asia.
"Mereka telah memberikan kemampuan terbaiknya. Bermain tanpa kenal lelah dan telah menunjukkan diri bahwa siap melawan tim mana pun," kata Bima dikutip laman resmi PSSI.
"Setiap pertandingan harus kita lihat sebagai sebuah proses pembelajaran. Tadi kami menghadapi lawan kuat dari Asia Timur. Ini pelajaran baru bagi kami."
"Dan karakter mereka ini kurang lebih sama dengan calon lawan kami, China, di Kualifikasi Piala Asia U-16. Selanjutnya akan kita analisis dan pelajari lagi," lanjut sang legenda sepak bola Indonesia.
"Berkat turnamen ini, setidaknya anak-anak kini memiliki kepercayaan diri. Mereka kami tahu mengenai level mereka ada di mana. Tapi, kami tidak boleh berpuas diri dan harus terus memperbaiki diri dari kekurangan-kekurangan yang kita miliki."
Penyerang Timnas U-15 Athallah mengungkapkan perasaan senangnya. "Alhamdulillah bisa mencetak gol. Ini saya persembahkan untuk orang tua saya, masyarakat Indonesia dan tim pelatih yang memberikan kepercayaan untuk saya," ujar Athallah dengan bahagia.
"Tadi kami memang hampir juara, tapi Korea Selatan memang tim yang bagus. Kami tetap percaya ini bagian dari proses. Semoga ke depannya bisa mendapatkan yang lebih lewat usaha dan kerja keras bersama."
Dengan hasil yang ditorehkan Garuda Asia sepanjang turnamen, ini menjadi modal yang sangat berharga jelang Kualifikasi Piala Asia U-16 September mendatang. Ditambah banyaknya pelajaran yang telah mereka dapat, timnas U-15 siap menatap turnamen berikutnya dengan percaya diri. (Celvin Moniaga Sipahutar)
Skuat Bima Sakti menjadi runner-up di turnamen tersebut setelah bermain imbang melawan Korea Selatan di laga pamungkas, Minggu (18/8/2019). Sebelumnya Garuda Asia berhasil meraih kemenangan atas tuan Myanmar dengan skor 2-0 dan menang tipis 1-0 atas tim tangguh asal Eropa, Montenegro.
Pada laga terakhir, timnas U-15 sejatinya berpeluang besar menjuarai turnamen. Marcelino dkk sempat unggul 1-0 atas Korea Selatan melalui gol yang dicetak Athallah Arraihan.
Melalui skema serangan balik, pemain asal Jakarta itu mampu mencetak gol setelah sepakannya mengenai pemain belakang Korea Selatan. Namun Indonesia tidak mampu mempertahankan keunggulan setelah gempuran-gempuran dari raksasa Asia timur itu menuai hasil.
Sundulan Jang Seok-Hwan yang memanfaatkan sepak pojok mengantarkan Korea Selatan mengimbangi Indonesia pada menit ke-89. Hasil ini pun bertahan hingga peluit akhir pertandingan dibunyikan dan menjadikan Garuda Asia sebagai runner-up grup.
Namun, meski meraih hasil imbang pelatih timnas U-15 Bima Sakti tetap memuji perjuangan yang telah ditunjukkan anak asuhnya. Dia mengungkapkan pertandingan ini adalah pelajaran yang sangat berharga bagi skuat Garuda Asia.
"Mereka telah memberikan kemampuan terbaiknya. Bermain tanpa kenal lelah dan telah menunjukkan diri bahwa siap melawan tim mana pun," kata Bima dikutip laman resmi PSSI.
"Setiap pertandingan harus kita lihat sebagai sebuah proses pembelajaran. Tadi kami menghadapi lawan kuat dari Asia Timur. Ini pelajaran baru bagi kami."
"Dan karakter mereka ini kurang lebih sama dengan calon lawan kami, China, di Kualifikasi Piala Asia U-16. Selanjutnya akan kita analisis dan pelajari lagi," lanjut sang legenda sepak bola Indonesia.
"Berkat turnamen ini, setidaknya anak-anak kini memiliki kepercayaan diri. Mereka kami tahu mengenai level mereka ada di mana. Tapi, kami tidak boleh berpuas diri dan harus terus memperbaiki diri dari kekurangan-kekurangan yang kita miliki."
Penyerang Timnas U-15 Athallah mengungkapkan perasaan senangnya. "Alhamdulillah bisa mencetak gol. Ini saya persembahkan untuk orang tua saya, masyarakat Indonesia dan tim pelatih yang memberikan kepercayaan untuk saya," ujar Athallah dengan bahagia.
"Tadi kami memang hampir juara, tapi Korea Selatan memang tim yang bagus. Kami tetap percaya ini bagian dari proses. Semoga ke depannya bisa mendapatkan yang lebih lewat usaha dan kerja keras bersama."
Dengan hasil yang ditorehkan Garuda Asia sepanjang turnamen, ini menjadi modal yang sangat berharga jelang Kualifikasi Piala Asia U-16 September mendatang. Ditambah banyaknya pelajaran yang telah mereka dapat, timnas U-15 siap menatap turnamen berikutnya dengan percaya diri. (Celvin Moniaga Sipahutar)
(sha)
Explore More