Boedoet dan Kanisius Jawara Honda DBL Jakarta Series North Region
A
A
A
JAKARTA - Final Party Honda DBL 2019 Jakarta Series North Region menobatkan SMAN 1 Jakarta (Boedoet) sebagai jawara tim putri dan SMA Kolese Kanisius untuk tim putra. Partai puncak yang diselenggarakan di GOR Cempaka Putih, Jakarta Pusat, Jumat (30/8/2019) malam berlangsung dengan sangat meriah.
Kapasitas tempat duduk yang terbatas, tak mampu membendung antusiasme suporter dari keempat sekolah yang tampil pada partai puncak. Beberapa suporter terpaksa harus nonton bareng (nobar) di luar GOR. Melalui big screen yang telah disediakan panitia. Adapula yang turut live streaming di aplikasi DBL Play.
Keseruan final party dimulai dengan laga tim putri. Mempertemukan dua debutan, SMAN 1 Jakarta kontra SMA Santa Ursula. Berlangsung sengit sejak tip-off hingga menit-menit kuarter terakhir, Srikandi Boedoet (julukan SMAN 1) akhir keluar sebagai kampiun Honda DBL 2019 regional Jakarta Utara dan Pusat. Mereka unggul 37-33 atas Sanur (julukan SMA Santa Ursula).
Adalah Aza Magdalena Pattiwael yang menjadi bintang keberhasilan Boedoet menjadi juara baru North Region. Kapten Boedoet yang berposisi sebagai guard itu menutup pertandingan dengan mencatatkan double-double. Ia juga mampu berkontribusi banyak untuk tim dengan menorehkan 24 poin dan 11 rebound.
Selalu tertinggal sejak kuarter awal, Boedoet justru baru menemukan momentum kebangkitan pada dua menit terakhir kuarter pemungkas. Dalam posisi tertinggal 31-33, center Boedoet Valencia Rosaline Yong menyamakan keadaan melalui aksi lay up. Menyusul tamabahan 1 poin berkat free throw dari Nadia Dana Salsabila, Boedoet berbalik unggul 34-33.
Tim putri Boedoet makin menjadi. Tambahan dua poin melalui layup dari Aza, membuat Boedoet unggul 36-33 atas Sanur. Saat waktu menyisakan kurang dari semenit, Sang kapten menambah 1 poin melalui free throw dan mempertegas keunggulan Boedoet atas Sanur dengan skor 37-33.
“Nervous sekali bermain di final Honda DBL, disaksikan penonton segitu banyaknya. Nggak nyangka banget bisa menang karena Sanur lawan yang kuat dan kami terus tertinggal sejak awal. Tapi aku dan tim selalu berusaha menunjukan yang terbaik di lapangan. Terimakasih pada barisan Boedoet Stovia. Aku bisa tidur nyenyak malam ini,” ujar Aza Magdalena usai pertandingan.
Pertarungan sengit juga mewarnai final sektor putra yang mempertemukan juara bertahan SMAK 5 Penabur dengan SMA Kolese Kanisius. Laga ketat ini akhirnya dimenangkan oleh SMA Kolese Kanisius dengan skor 59-52.
Sejak kuarter pertama hingga ketiga, Kanisius secara mengejutkan selalu memimpin. Unggul cukup lebar 12-6 pada kuarter pertama. Mereka juga mampu menjaga keunggulan menjadi 25-21 saat half time. Menutup kuarter ketiga, Kanisius masih unggul tipis 39-38. Bermain konsisten hingga akhir, Kanisius berhasil memecahkan kutukan dan keluar menjadi jawara regional Jakarta Utara-Pusat usai mengandaskan SMAK 5 Penabur.
Kedua tim putra dan putri yang bertanding hari ini akan melaju ke fase DBL Jakarta Championship. Mereka akan bertemu juara dan runner up dari masing-masing wilayah lainnya di Jakarta. Delapan tim terbaik itu akan saling bertarung di babak Championship Series pada 18-26 Oktober mendatang di GOR Soemantri, Kuningan, Jakarta Selatan. (Celvin Moniaga Sipahutar)
Kapasitas tempat duduk yang terbatas, tak mampu membendung antusiasme suporter dari keempat sekolah yang tampil pada partai puncak. Beberapa suporter terpaksa harus nonton bareng (nobar) di luar GOR. Melalui big screen yang telah disediakan panitia. Adapula yang turut live streaming di aplikasi DBL Play.
Keseruan final party dimulai dengan laga tim putri. Mempertemukan dua debutan, SMAN 1 Jakarta kontra SMA Santa Ursula. Berlangsung sengit sejak tip-off hingga menit-menit kuarter terakhir, Srikandi Boedoet (julukan SMAN 1) akhir keluar sebagai kampiun Honda DBL 2019 regional Jakarta Utara dan Pusat. Mereka unggul 37-33 atas Sanur (julukan SMA Santa Ursula).
Adalah Aza Magdalena Pattiwael yang menjadi bintang keberhasilan Boedoet menjadi juara baru North Region. Kapten Boedoet yang berposisi sebagai guard itu menutup pertandingan dengan mencatatkan double-double. Ia juga mampu berkontribusi banyak untuk tim dengan menorehkan 24 poin dan 11 rebound.
Selalu tertinggal sejak kuarter awal, Boedoet justru baru menemukan momentum kebangkitan pada dua menit terakhir kuarter pemungkas. Dalam posisi tertinggal 31-33, center Boedoet Valencia Rosaline Yong menyamakan keadaan melalui aksi lay up. Menyusul tamabahan 1 poin berkat free throw dari Nadia Dana Salsabila, Boedoet berbalik unggul 34-33.
Tim putri Boedoet makin menjadi. Tambahan dua poin melalui layup dari Aza, membuat Boedoet unggul 36-33 atas Sanur. Saat waktu menyisakan kurang dari semenit, Sang kapten menambah 1 poin melalui free throw dan mempertegas keunggulan Boedoet atas Sanur dengan skor 37-33.
“Nervous sekali bermain di final Honda DBL, disaksikan penonton segitu banyaknya. Nggak nyangka banget bisa menang karena Sanur lawan yang kuat dan kami terus tertinggal sejak awal. Tapi aku dan tim selalu berusaha menunjukan yang terbaik di lapangan. Terimakasih pada barisan Boedoet Stovia. Aku bisa tidur nyenyak malam ini,” ujar Aza Magdalena usai pertandingan.
Pertarungan sengit juga mewarnai final sektor putra yang mempertemukan juara bertahan SMAK 5 Penabur dengan SMA Kolese Kanisius. Laga ketat ini akhirnya dimenangkan oleh SMA Kolese Kanisius dengan skor 59-52.
Sejak kuarter pertama hingga ketiga, Kanisius secara mengejutkan selalu memimpin. Unggul cukup lebar 12-6 pada kuarter pertama. Mereka juga mampu menjaga keunggulan menjadi 25-21 saat half time. Menutup kuarter ketiga, Kanisius masih unggul tipis 39-38. Bermain konsisten hingga akhir, Kanisius berhasil memecahkan kutukan dan keluar menjadi jawara regional Jakarta Utara-Pusat usai mengandaskan SMAK 5 Penabur.
Kedua tim putra dan putri yang bertanding hari ini akan melaju ke fase DBL Jakarta Championship. Mereka akan bertemu juara dan runner up dari masing-masing wilayah lainnya di Jakarta. Delapan tim terbaik itu akan saling bertarung di babak Championship Series pada 18-26 Oktober mendatang di GOR Soemantri, Kuningan, Jakarta Selatan. (Celvin Moniaga Sipahutar)
(bbk)