Menang Lawan Poirier, Khabib Bakal Senggol Rekor Tony Ferguson di UFC
A
A
A
ABU DHABI - Khabib Nurmagomedov membidik rekor kemenangan terpanjang dalam sejarah UFC saat ia menjalani pertarungan perebutan sabuk juara kelas ringan pada ajang UFC 242 melawan Dustin Poirier di The Arena, Abu Dhabi, Minggu (8/9/2019) WIB. Sejauh ini petarung berjuluk Si Elang itu sudah mengumpulkan 27 kemenangan beruntun sepanjang kariernya.
Dengan rincian, delapan kali menang TKO, sembilan kali menang submission, dan 10 kali menang decision. Kemenangan melawan Poirier, dini hari nanti, akan menempatkan namanya sebagai petarung ketujuh dengan kemenangan 12 kemenangan beruntun di UFC.
Andai skenario itu berjalan sesuai rencana dia bakal bergabung dengan Tony Ferguson (12), Max Holloway (13), Georges St-Pierre (13), Demetrious Johnson (13), Jon Jones (13) dan Anderson Silva (16). Petarung yang memiliki gaya orthodox dan menguasai teknik Sambo dan Judo itu punya peluang besar untuk memertahankan sabuk juara kelas ringan untuk kedua kalinya.
Pasalnya, sejak tampil melawan Vusal Bayramov pada September 2008 di Ukraina hingga mengalahkan McGregor di Nevada 2018 lalu, Khabib tercatat selalu menang. Sementara Poirier diketahui sudah bertarung sebanyak 31 kali.
Poirier berhasil menang 25 kali dan menelan kekalahan lima kali. Dari seluruh kemenangannya, Poirier menang TKO 12 kali, tujuh kali submission, dan enam kali menang decision.
Dari segi usia, Khabib dan Poirier sama-sama berusia 30 tahun. Perbedaan hanya terletak pada jangkauan. Khabib mempunyai jangkauan 70 in, sedangkan petarung berjuluk The Diamond 72 in.
Fakta Menarik Jelang Duel Khabib versus Poirier:
1. Khabib Nurmagomedov tercatat sebagai petarung tertinggi dalam sejarah kelas ringan UFC yang mampu melakukan Strike differential (2.26). Dia masih kalah dari TJ Grant (+2.19), Sage Northcutt (+2.08) dan Poirier (+2.06).
2. Dustin Poirier memiliki pukulan mendarat per menit (7.11) kedua terbanyak dalam sejarah kelas ringan UFC.
3. Khabib Nurmagomedov mampu menjatuhkan lawannya di kelas ringan UFC sebanyak 50 kali. Dia berada di urutan ketiga dalam sejarah divisi di belakang Gleison Tibau 84 dan Clay Guida's 51.
Dengan rincian, delapan kali menang TKO, sembilan kali menang submission, dan 10 kali menang decision. Kemenangan melawan Poirier, dini hari nanti, akan menempatkan namanya sebagai petarung ketujuh dengan kemenangan 12 kemenangan beruntun di UFC.
Andai skenario itu berjalan sesuai rencana dia bakal bergabung dengan Tony Ferguson (12), Max Holloway (13), Georges St-Pierre (13), Demetrious Johnson (13), Jon Jones (13) dan Anderson Silva (16). Petarung yang memiliki gaya orthodox dan menguasai teknik Sambo dan Judo itu punya peluang besar untuk memertahankan sabuk juara kelas ringan untuk kedua kalinya.
Pasalnya, sejak tampil melawan Vusal Bayramov pada September 2008 di Ukraina hingga mengalahkan McGregor di Nevada 2018 lalu, Khabib tercatat selalu menang. Sementara Poirier diketahui sudah bertarung sebanyak 31 kali.
Poirier berhasil menang 25 kali dan menelan kekalahan lima kali. Dari seluruh kemenangannya, Poirier menang TKO 12 kali, tujuh kali submission, dan enam kali menang decision.
Dari segi usia, Khabib dan Poirier sama-sama berusia 30 tahun. Perbedaan hanya terletak pada jangkauan. Khabib mempunyai jangkauan 70 in, sedangkan petarung berjuluk The Diamond 72 in.
Fakta Menarik Jelang Duel Khabib versus Poirier:
1. Khabib Nurmagomedov tercatat sebagai petarung tertinggi dalam sejarah kelas ringan UFC yang mampu melakukan Strike differential (2.26). Dia masih kalah dari TJ Grant (+2.19), Sage Northcutt (+2.08) dan Poirier (+2.06).
2. Dustin Poirier memiliki pukulan mendarat per menit (7.11) kedua terbanyak dalam sejarah kelas ringan UFC.
3. Khabib Nurmagomedov mampu menjatuhkan lawannya di kelas ringan UFC sebanyak 50 kali. Dia berada di urutan ketiga dalam sejarah divisi di belakang Gleison Tibau 84 dan Clay Guida's 51.
(sha)