Khabib Nurmagomedov, Ditakuti Banyak Lawan
A
A
A
SETELAH absen selama hampir satu tahun, juara kelas ringan UFC Khabib Nurmagomedov kembali menggebrak dengan mengalahkan pemegang gelar sementara Dustin Poirier dalam UFC 242 di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab, belum lama ini.
Khabib menang di ronde ketiga. Dia adalah boogeyman , mendapatkan perhatian dari semua orang, terus mendominasi dan membuat lawan sengsara. Saat menyaksikan Khabib bertarung di octagon, lawan-lawannya tampak lebih frustrasi dan mengalami kehancuran mental daripada ketika mereka bertanding dengan petarung lain.
Petarung berusia 31 tahun ini berhasil membawa pulang hadiah sebesar USD6 juta (Rp84 miliar) dari pertarungan unifikasi dengan berat 155 pound atau 70 kilogram itu. “Kali ini dompetnya akan 3-3,5 kali lipat lebih tebal.Kami tidak berjuang untuk kacang tanah dan kami tahu nilai kami,” ucap ayah sekaligus pelatih Khabib, Abdulmanap Nurmagomedov, kepada kantor berita Rusia TASS. Sebelumnya pada tahun lalu, dalam pertarungan melawan Conor McGregor di UFC 229, Khabib menang dan membawa pulang hadiah sebesar USD2 juta (Rp28 miliar).
“Jumlah itu terlalu sedikit bagi kami karena kami adalah yang terbaik saat ini. Kami telah mengalahkan petarungpetarung terbaik dan siap untuk terus berjuang. Kami juga populer dan kami tahu itu.
Ketika kami memasuki arena, Anda melihat sendiri bagaimana penonton menyapa Poirier dan bagaimana mereka menyapa Khabib,” beber Abdulmanap. Dikutip dari Conan Daily, usai pertarungan, Khabib dan Poirier bertukar kaus yang mereka gunakan saat di atas ring.
Khabib berencana menjual kaus tersebut dan memberikan uangnya kepada yayasan amal milik Poirier. Seperti diketahui, Poirier memulai organisasi nirlaba bernama The Good Fight Foundation bersama istrinya, Jolie Poirier.
Hanya seminggu setelah pertarungan, Khabib berhasil menjual kaus yang dikenakan Porier seharga USD100.000 (Rp1,4 miliar) kepada pembeli yang tidak ingin disebutkan namanya. Dan dia pun memenuhi janji dengan memberikan uang tersebut kepada Poirier.
Jiwa sosial Khabib tak tampak di situ saja. Dilansir dari Business Insider, seusai mengalahkan Poirier, lelaki kelahiran 20 September ini mengatakan, ingin menjadikan pertarungan berikutnya sebagai acara amal di Afrika untuk membantu mengumpulkan uang bagi orang-orang yang tidak bisa mendapatkan air minum yang layak.
Dia membutuhkan dukungan UFC untuk mewujudkannya. Menurut Gulf News , Khabib ingin menjadi tuan rumah bagi pertandingan amal senilai USD50 juta (Rp703 miliar), dan itu bisa menjadi pertandingan ulangnya melawan Conor McGregor.
“Jika kami bisa mengumpulkan USD50 juta (Rp703 miliar), USD40 juta (Rp562 miliar), atau USD30 juta (Rp422 miliar), uang ini dapat digunakan untuk amal di negara-negara Afrika. Kami terkenal dan memiliki banyak uang, tetapi kami harus tetap fokus dan rendah hati,” sebutnya.
Sementara itu, menurut rencana Khabib bakal mempertahankan gelarnya melawan Tony Ferguson. Ini menjadi agenda pertarungan dia yang berikutnya. Dikutip dari Forbes, pertarungan tersebut telah lama dinantikan dan akan segera ditandatangani pada tahun depan.
Di sisi lain, analis MMA Robin Black mengatakan, kemenangan Khabib atas Conor McGregor dalam UFC 229 dan pertarungan lain bakal menjadikan dia “legenda besar” bagi sebagian orang, sekaligus menjadi “musuh besar” bagi sebagian yang lain. “Khabib akan menjadi legenda yang sangat besar bagi sebagian orang, dan musuh bagi yang lain,” komentar Robin Black kepada RT Sport.
Semakin Mahal
Sebagai petarung yang mampu mengalahkan Conor McGregor, nama Khabib meroket menjadi bintang terbesar UFC. Dengan rekor tanding 27-0 tanpa kekalahan, Khabib berdiri tegak di atas para petarung UFC lain dan dia dibayar seperti petarung terbesar dan terbaik dalam olahraga keras itu.
Seiring dengan semakin melejit namanya, “harga” Khabib dikabarkan semakin mahal. Pamor naik dan pendapatannya pun kian membumbung tinggi. Petarung asal Dagestan, Rusia, ini lantas dinobatkan sebagai olahragawan Rusia paling sukses pada tahun ini versi majalah Forbes.
Forbes mengklaim, petarung berjuluk The Eagle itu sekarang memiliki kekayaan bersih sebesar USD11,5 juta (Rp161 miliar). Angka ini hampir 10 kali lebih tinggi dari sebelum ia bertarung melawan McGregor.
Pada saat itu Khabib diperkirakan mengantongi kekayaan hanya USD1 juta (Rp14 miliar). Dikutip dari Mirror, sejak itu Khabib telah menandatangani perjanjian komersial dan endorsements yang menguntungkan dengan perusahaan-perusahaan ternama.
Di antaranya Toyota dan Gorilla Energy Drink, yang semakin memperkuat “nilai jualnya”. Khabib sekarang juga tengah mempelajari dunia promosi pertarungan dan namanya terdapat di dalam kartu pertarungan untuk GFC 13 (Gorilla Fighting Championship) pada Juli lalu.
Selain mendulang kekayaan, Khabib juga mampu mengembangkan basis penggemar yang sangat setia di Rusia dan telah mempertahankan hubungan yang baik dengan presiden di negara itu, Vladimir Putin. (Susi Susanti)
Khabib menang di ronde ketiga. Dia adalah boogeyman , mendapatkan perhatian dari semua orang, terus mendominasi dan membuat lawan sengsara. Saat menyaksikan Khabib bertarung di octagon, lawan-lawannya tampak lebih frustrasi dan mengalami kehancuran mental daripada ketika mereka bertanding dengan petarung lain.
Petarung berusia 31 tahun ini berhasil membawa pulang hadiah sebesar USD6 juta (Rp84 miliar) dari pertarungan unifikasi dengan berat 155 pound atau 70 kilogram itu. “Kali ini dompetnya akan 3-3,5 kali lipat lebih tebal.Kami tidak berjuang untuk kacang tanah dan kami tahu nilai kami,” ucap ayah sekaligus pelatih Khabib, Abdulmanap Nurmagomedov, kepada kantor berita Rusia TASS. Sebelumnya pada tahun lalu, dalam pertarungan melawan Conor McGregor di UFC 229, Khabib menang dan membawa pulang hadiah sebesar USD2 juta (Rp28 miliar).
“Jumlah itu terlalu sedikit bagi kami karena kami adalah yang terbaik saat ini. Kami telah mengalahkan petarungpetarung terbaik dan siap untuk terus berjuang. Kami juga populer dan kami tahu itu.
Ketika kami memasuki arena, Anda melihat sendiri bagaimana penonton menyapa Poirier dan bagaimana mereka menyapa Khabib,” beber Abdulmanap. Dikutip dari Conan Daily, usai pertarungan, Khabib dan Poirier bertukar kaus yang mereka gunakan saat di atas ring.
Khabib berencana menjual kaus tersebut dan memberikan uangnya kepada yayasan amal milik Poirier. Seperti diketahui, Poirier memulai organisasi nirlaba bernama The Good Fight Foundation bersama istrinya, Jolie Poirier.
Hanya seminggu setelah pertarungan, Khabib berhasil menjual kaus yang dikenakan Porier seharga USD100.000 (Rp1,4 miliar) kepada pembeli yang tidak ingin disebutkan namanya. Dan dia pun memenuhi janji dengan memberikan uang tersebut kepada Poirier.
Jiwa sosial Khabib tak tampak di situ saja. Dilansir dari Business Insider, seusai mengalahkan Poirier, lelaki kelahiran 20 September ini mengatakan, ingin menjadikan pertarungan berikutnya sebagai acara amal di Afrika untuk membantu mengumpulkan uang bagi orang-orang yang tidak bisa mendapatkan air minum yang layak.
Dia membutuhkan dukungan UFC untuk mewujudkannya. Menurut Gulf News , Khabib ingin menjadi tuan rumah bagi pertandingan amal senilai USD50 juta (Rp703 miliar), dan itu bisa menjadi pertandingan ulangnya melawan Conor McGregor.
“Jika kami bisa mengumpulkan USD50 juta (Rp703 miliar), USD40 juta (Rp562 miliar), atau USD30 juta (Rp422 miliar), uang ini dapat digunakan untuk amal di negara-negara Afrika. Kami terkenal dan memiliki banyak uang, tetapi kami harus tetap fokus dan rendah hati,” sebutnya.
Sementara itu, menurut rencana Khabib bakal mempertahankan gelarnya melawan Tony Ferguson. Ini menjadi agenda pertarungan dia yang berikutnya. Dikutip dari Forbes, pertarungan tersebut telah lama dinantikan dan akan segera ditandatangani pada tahun depan.
Di sisi lain, analis MMA Robin Black mengatakan, kemenangan Khabib atas Conor McGregor dalam UFC 229 dan pertarungan lain bakal menjadikan dia “legenda besar” bagi sebagian orang, sekaligus menjadi “musuh besar” bagi sebagian yang lain. “Khabib akan menjadi legenda yang sangat besar bagi sebagian orang, dan musuh bagi yang lain,” komentar Robin Black kepada RT Sport.
Semakin Mahal
Sebagai petarung yang mampu mengalahkan Conor McGregor, nama Khabib meroket menjadi bintang terbesar UFC. Dengan rekor tanding 27-0 tanpa kekalahan, Khabib berdiri tegak di atas para petarung UFC lain dan dia dibayar seperti petarung terbesar dan terbaik dalam olahraga keras itu.
Seiring dengan semakin melejit namanya, “harga” Khabib dikabarkan semakin mahal. Pamor naik dan pendapatannya pun kian membumbung tinggi. Petarung asal Dagestan, Rusia, ini lantas dinobatkan sebagai olahragawan Rusia paling sukses pada tahun ini versi majalah Forbes.
Forbes mengklaim, petarung berjuluk The Eagle itu sekarang memiliki kekayaan bersih sebesar USD11,5 juta (Rp161 miliar). Angka ini hampir 10 kali lebih tinggi dari sebelum ia bertarung melawan McGregor.
Pada saat itu Khabib diperkirakan mengantongi kekayaan hanya USD1 juta (Rp14 miliar). Dikutip dari Mirror, sejak itu Khabib telah menandatangani perjanjian komersial dan endorsements yang menguntungkan dengan perusahaan-perusahaan ternama.
Di antaranya Toyota dan Gorilla Energy Drink, yang semakin memperkuat “nilai jualnya”. Khabib sekarang juga tengah mempelajari dunia promosi pertarungan dan namanya terdapat di dalam kartu pertarungan untuk GFC 13 (Gorilla Fighting Championship) pada Juli lalu.
Selain mendulang kekayaan, Khabib juga mampu mengembangkan basis penggemar yang sangat setia di Rusia dan telah mempertahankan hubungan yang baik dengan presiden di negara itu, Vladimir Putin. (Susi Susanti)
(nfl)