Kans Finis No. 1 Dunia, Ashleigh Barty: Itu Bukan Target Utama
A
A
A
WUHAN - Ratu tenis dunia Ashleigh Barty memiliki peluang kuat untuk menutup musim 2019 sebagai petenis No.1. Namun, juara Grand Slam French Open itu tak ingin terbebani dengan status No. 1 dunia.
Petenis Australia itu mengatakan kepada wartawan bahwa dia tidak memiliki rencana untuk mengubah jadwalnya untuk memaksimalkan kemungkinan poinnya hingga akhir musim. Saat ini, Barty masih memimpin Rangking WTA dan Rangking WTA Finals. ’’Saya pikir itu adalah target tanpa menjadi target utama," kata Barty. "Kami telah menempatkan diri kami pada posisi yang memungkinkan.’’ujarnya.
Barty juga tidak mempermasalahkan apakah dia akan finis sebagai petenis nomor 1 dunia di akhir musim 2019 atau tidak. Dia hanya fokus dalam setiap pertandingan di turnamen yang diikutinya.’’Jika itu terjadi, itu terjadi. Jika tidak, tidak. Itu tidak akan mengubah cara saya beristirahat atau pemulihan atau melatih dan mempersiapkan diri untuk tahun depan,"tuturnya.
’’Saya merencanakan jadwal saya, enam bulan terakhir tahun ini, jauh-jauh hari. Saya pikir saya tidak akan mengubahnya untuk mencoba dan mengejar itu. Saya akan mencoba melakukan yang terbaik yang saya bisa,’’lanjutnya.
Barty menjadi pemain pertama yang lolos ke Final WTA di Shenzhen, China, seusai Grand Slam US Open. Pemain berusia 23 tahun itu juga akan bermain setelah berakhirnya musim WTA, setelah membawa Australia ke final Piala Fed melawan Prancis, yang akan dimainkan di Perth pada 9 dan 10 November."Saya memiliki minggu yang sangat tenang di rumah. Saya hanya di rumah selama tujuh hari. Senang bisa bersantai dengan keluarga, berlatih sedikit,’’ujarnya.
Finalis Wuhan pada 2017 dan semifinalis tahun lalu, Barty akan membuka pertandingan menghadapi petenis No.1 Prancis, Caroline Garcia.
Setelah enam bulan pertama musim ini, yang membuatnya menang di Roland Garros, Miami, dan Birmingham, Barty mencari untuk menemukan lapangan keras yang mendorongnya melalui tiga bulan pertama musim ini. ’’Saya pikir jelas Toronto sedikit mengecewakan," kata Barty.
Petenis Australia itu mengatakan kepada wartawan bahwa dia tidak memiliki rencana untuk mengubah jadwalnya untuk memaksimalkan kemungkinan poinnya hingga akhir musim. Saat ini, Barty masih memimpin Rangking WTA dan Rangking WTA Finals. ’’Saya pikir itu adalah target tanpa menjadi target utama," kata Barty. "Kami telah menempatkan diri kami pada posisi yang memungkinkan.’’ujarnya.
Barty juga tidak mempermasalahkan apakah dia akan finis sebagai petenis nomor 1 dunia di akhir musim 2019 atau tidak. Dia hanya fokus dalam setiap pertandingan di turnamen yang diikutinya.’’Jika itu terjadi, itu terjadi. Jika tidak, tidak. Itu tidak akan mengubah cara saya beristirahat atau pemulihan atau melatih dan mempersiapkan diri untuk tahun depan,"tuturnya.
’’Saya merencanakan jadwal saya, enam bulan terakhir tahun ini, jauh-jauh hari. Saya pikir saya tidak akan mengubahnya untuk mencoba dan mengejar itu. Saya akan mencoba melakukan yang terbaik yang saya bisa,’’lanjutnya.
Barty menjadi pemain pertama yang lolos ke Final WTA di Shenzhen, China, seusai Grand Slam US Open. Pemain berusia 23 tahun itu juga akan bermain setelah berakhirnya musim WTA, setelah membawa Australia ke final Piala Fed melawan Prancis, yang akan dimainkan di Perth pada 9 dan 10 November."Saya memiliki minggu yang sangat tenang di rumah. Saya hanya di rumah selama tujuh hari. Senang bisa bersantai dengan keluarga, berlatih sedikit,’’ujarnya.
Finalis Wuhan pada 2017 dan semifinalis tahun lalu, Barty akan membuka pertandingan menghadapi petenis No.1 Prancis, Caroline Garcia.
Setelah enam bulan pertama musim ini, yang membuatnya menang di Roland Garros, Miami, dan Birmingham, Barty mencari untuk menemukan lapangan keras yang mendorongnya melalui tiga bulan pertama musim ini. ’’Saya pikir jelas Toronto sedikit mengecewakan," kata Barty.
(aww)