Deontay Wilder Serang Tyson Fury; Apalagi Yang Mau Dibuktikan?
A
A
A
LONDON - Deontay Wilder mengklaim dirinya paling pantas menyandang status juara Kelas Berat saat ini. Klaim juara Kelas Berat tak terkalahkan dalam 42 pertarungannya tersebut sebagai respons atas kejengahannya dengan cibiran orang yang selalu mempertanyakan kekuatannya.
Seringkali fans membandingkan dirinya dengan petinju Kelas Berat lainnya seperti Tyson Fury yang dianggap lebih baik. Terlebih ketika dalam pertarungan pertama pada 1 Desember 2018 yang berakhir draw, publik lebih senang Fury yang memenangi duel tersebut.
Karena itu, dia ingin membungkam stigma negatif tersebut dengan bersedia menjalani duel ulang dengan Fury. Bahkan, dia mau meladeni rematch dengan Luis Ortiz. "Saya bertaruh pada diri saya sendiri" dengan menanggung risiko pertarungan kedua melawan Tyson Fury,’’kata Wilder.
Juara dunia Kelas Berat WBC itu akan menghadapi Ortiz pada 23 November sebelum melawan Fury. Ketika ditanya apakah pertemuan yang diharapkan dengan Fury tahun depan benar-benar akan terjadi, dia secara eksklusif mengatakan kepada Sky Sports. "Ya, pasti. Saya siap untuk pergi menjalani pertarungan ini,’’ungkap Wilder. ’’Lihatlah jalur yang saya tempuh. Apalagi yang harus saya buktikan? Siapa lagi yang mengambil jalur seperti yang saya tempuh?.’’
Namun, Wilder juga punya hak untuk tidak melayani pertarungan melawan petinju yang tidak diinginkannya. Termasuk Fury sekalipun. ’’Saya tidak perlu melawannya lagi. Saya tidak berkewajiban untuk melawannya. Saya seorang juara - saya melakukan apa yang ingin saya lakukan,’’ujarnya. "Saya bertaruh pada diri saya sendiri. Saya bertarung sesuai keinginan saya. Saya menjalankan cara saya.’’
Petinju berjuluk The Bronze Bomber itu akan menjalani semua pertarungan yang sudah disepakatinya. "Ortiz, lalu Fury, lalu unifikasi - satu juara, satu wajah, satu nama. Betapa menakjubkannya itu?,’’katanya.
Wilder dan Fury menjalani pertarungan perebutan gelar WBC mereka yang pertama tahun lalu. Setelah hasil draw, keduanya sepakat menggelar duel ulang yang direncanakan Februari 2020. Namun, duel ulang itu diragukan setelah Fury mengalami cedera parah saat mengalahkan Otto Wallin. "Selama dia 100 persen, dia bersedia bertarung,"kata pelatih Fury, Ben Davison kepada Sky Sports.
Wilder sebelumnya menyindir Fury yang diuntungkan dari penghitungan lambat dari wasit ketika dia pulih dari knock-down di ronde ke-12 dalam pertarungan pertama mereka. "Saya mengalahkan si bodoh itu. Dia dibantu oleh wasit. Dia punya favoritisme," kata Wilder
"Sungguh luar biasa berada di Kelas Berat dengan begitu banyak kegembiraan karena, ketika saya datang, tidak ada begitu banyak. Kami sedang mengejar untuk sampai ke titik ini sehingga itu adalah perasaan yang luar biasa,’’lanjutnya.
Promotor Eddie Hearn yakin Wilder dan Fury tidak akan berkomitmen untuk pertandingan ulang sampai melihat hasil pertarungan ulang Andy Ruiz Jr melawan Anthony Joshua pada 7 Desember di Arab Saudi untuk memperebutkan sabuk juara WBA, IBF dan WBO.
Seringkali fans membandingkan dirinya dengan petinju Kelas Berat lainnya seperti Tyson Fury yang dianggap lebih baik. Terlebih ketika dalam pertarungan pertama pada 1 Desember 2018 yang berakhir draw, publik lebih senang Fury yang memenangi duel tersebut.
Karena itu, dia ingin membungkam stigma negatif tersebut dengan bersedia menjalani duel ulang dengan Fury. Bahkan, dia mau meladeni rematch dengan Luis Ortiz. "Saya bertaruh pada diri saya sendiri" dengan menanggung risiko pertarungan kedua melawan Tyson Fury,’’kata Wilder.
Juara dunia Kelas Berat WBC itu akan menghadapi Ortiz pada 23 November sebelum melawan Fury. Ketika ditanya apakah pertemuan yang diharapkan dengan Fury tahun depan benar-benar akan terjadi, dia secara eksklusif mengatakan kepada Sky Sports. "Ya, pasti. Saya siap untuk pergi menjalani pertarungan ini,’’ungkap Wilder. ’’Lihatlah jalur yang saya tempuh. Apalagi yang harus saya buktikan? Siapa lagi yang mengambil jalur seperti yang saya tempuh?.’’
Namun, Wilder juga punya hak untuk tidak melayani pertarungan melawan petinju yang tidak diinginkannya. Termasuk Fury sekalipun. ’’Saya tidak perlu melawannya lagi. Saya tidak berkewajiban untuk melawannya. Saya seorang juara - saya melakukan apa yang ingin saya lakukan,’’ujarnya. "Saya bertaruh pada diri saya sendiri. Saya bertarung sesuai keinginan saya. Saya menjalankan cara saya.’’
Petinju berjuluk The Bronze Bomber itu akan menjalani semua pertarungan yang sudah disepakatinya. "Ortiz, lalu Fury, lalu unifikasi - satu juara, satu wajah, satu nama. Betapa menakjubkannya itu?,’’katanya.
Wilder dan Fury menjalani pertarungan perebutan gelar WBC mereka yang pertama tahun lalu. Setelah hasil draw, keduanya sepakat menggelar duel ulang yang direncanakan Februari 2020. Namun, duel ulang itu diragukan setelah Fury mengalami cedera parah saat mengalahkan Otto Wallin. "Selama dia 100 persen, dia bersedia bertarung,"kata pelatih Fury, Ben Davison kepada Sky Sports.
Wilder sebelumnya menyindir Fury yang diuntungkan dari penghitungan lambat dari wasit ketika dia pulih dari knock-down di ronde ke-12 dalam pertarungan pertama mereka. "Saya mengalahkan si bodoh itu. Dia dibantu oleh wasit. Dia punya favoritisme," kata Wilder
"Sungguh luar biasa berada di Kelas Berat dengan begitu banyak kegembiraan karena, ketika saya datang, tidak ada begitu banyak. Kami sedang mengejar untuk sampai ke titik ini sehingga itu adalah perasaan yang luar biasa,’’lanjutnya.
Promotor Eddie Hearn yakin Wilder dan Fury tidak akan berkomitmen untuk pertandingan ulang sampai melihat hasil pertarungan ulang Andy Ruiz Jr melawan Anthony Joshua pada 7 Desember di Arab Saudi untuk memperebutkan sabuk juara WBA, IBF dan WBO.
(aww)