Semarang 10K, Menikmati Lari melalui Rute Budaya dan Arsitektur Kota

Sabtu, 12 Oktober 2019 - 14:39 WIB
Semarang 10K, Menikmati...
Semarang 10K, Menikmati Lari melalui Rute Budaya dan Arsitektur Kota
A A A
SEMARANG - Pemerintah Kota Semarang kembali menggelar lomba lari dengan mengusung konsep sport and heritage tourism pada 15 Desember 2019. Penyelenggara berkomitmen untuk membuat Semarang 10K sebagai signature running event yang ditunggu-tunggu komunitas lari yang juga menjadikan event ini sebagai lomba lari penutup tahun.

Lomba ini mengajak pelari untuk menelusuri sejarah Kota Semarang, dari akulturasi budaya hingga kemegahan arsitektur khas Kota Semarang dan penampilan atraksi budaya khas Jawa Tengah yang ada di setiap titik rute. Lawang Sewu, Kota Lama Semarang, dan Gereja St Yusuf Gedangan adalah sebagian rute tapak tilas sejarah yang akan dilewati.

Kesenian tradisional juga akan ditampilkan untuk menyemangati para pelari, di antaranya tarian kuntulan, atraksi drumblek, reog jaran blarak, gambang Semarang, dan angklung. Hal ini dilakukan sebagai bagian dari keterlibatan warga Semarang dalam memberikan kehangatan dan keramahtamahan bagi para pelari.

"Pengalaman akan keindahan dan keramahtamahan Semarang akan segera dimiliki oleh ribuan pelari dari Indonesia maupun mancanegara. Ini adalah sebuah pesan yang unik sekaligus menjadi bentuk apresiasi pelari terhadap budaya dan kesenian Indonesia," tutur redaktur pelaksana media nasional, Adi Prinantyo dalam keterangan pers yang diterima SINDOnews, Sabtu (12/10/2019).

Lomba lari yang memiliki rute sejauh 10,19 kilometer ini akan membuka pendaftaran pada 15 Oktober–30 November 2019 melalui 3 program, yaitu program komunitas/grup, reguler, dan pelajar. Sementara itu peserta akan dibagi menjadi 3 kategori, yaitu kategori open, nasional, dan atlet pelajar, yang akan memperebutkan total hadiah Rp 467 juta.

"Tahun ini kami menargetkan 2.000 peserta yang akan bergabung di Semarang 10K," ujar Adi.

Sementara itu, perihal cut off time, tahun ini Semarang 10K 2019 akan memberlakukan batas waktu 2 jam 15 menit. Hal ini dilakukan untuk memberikan keamanan dan kenyamanan, tidak hanya bagi para pelari tetapi juga bagi masyarakat kota Semarang.
(sha)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0882 seconds (0.1#10.140)