Ramal Canelo Menang, Callum Johnson: Sergey Kovalev Terlemah
A
A
A
LAS VEGAS - Sebuah sindiran Callum Johnson yang menyebut pemegang gelar WBO, Sergey Kovalev - yang bertarung melawan Saul 'Canelo' Alvarez bulan depan - terlemah di antara empat juara dunia Kelas Berat Ringan. Sebaliknya, Johnson memprediksi Canelo akan mengalahkan Kovalev dalam pertarungan 2 November mendatang. "Saya pikir Kovalev adalah yang terlemah dari empat juara, jujur, dia adalah yang terlemah dari para juara. (Dmitry) Bivol mungkin berikutnya,’’kata Johnson.
Johnson, yang menyingkirkan Sean Monaghan pada Maret, tidak mampu melawan juara Kelas Berat Ringan WBA, Dmitry Bivol pada musim gugur ini karena cedera bahu. Petinju 34 tahun itu sedang mengincar kesempatan kedua pada pertarungan perebutan gelar dunia tahun depan, menyusul kekalahannya dari juara IBF Artur Beterbiev pada 2018
"Tidak dalam hal kemampuan - saya pikir Bivol mungkin yang terbaik dalam hal kemampuan tinju. Tapi saya tidak berpikir dia adalah yang terkuat dan paling kuat. Dia (Kovalev) mungkin bisa melakukannya di Kelas Menengah Super,’’ungkapnya.
Secara teknis, Johnson melihat Kovalev memiliki kemampuan yang bagus. Namun, soal kekuatan, Johnson menganggap Kovalev kalah dibandingkan juara lainnya. ’’Dia memiliki gerak kaki yang sangat bagus, dan dia melakukan segalanya dengan sangat baik, di mata petinju dia fantastis dan dia benar-benar sangat bagus tapi saya tidak berpikir dia punya kekuatan yang menghancurkan seperti yang semua orang pikir,’’jelasnya.
Kovalev dijadwalkan melawan Canelo di Las Vegas, Amerika Serikat, pada 2 November. Johnson mengharapkan Canelo bisa mengalahkan Kovalev.’’Saya pikir Canelo (menang). Saya pikir Kovalev telah merasakan hari-hari terbaiknya,’’ujarnya. "Jangan salah paham, ini tantangan berat bagi Canelo karena dia melompati dua divisi dan Kovalev masih sangat, sangat bagus.’’
"Tapi saya pikir jika ada yang bisa mengalahkannya, sekarang saatnya yang tepat untuk mengalahkannya dan kami tahu betapa bagusnya Canelo sehingga ini adalah pertarungan yang saya tunggu-tunggu,"ramalnya.
Johnson, yang menyingkirkan Sean Monaghan pada Maret, tidak mampu melawan juara Kelas Berat Ringan WBA, Dmitry Bivol pada musim gugur ini karena cedera bahu. Petinju 34 tahun itu sedang mengincar kesempatan kedua pada pertarungan perebutan gelar dunia tahun depan, menyusul kekalahannya dari juara IBF Artur Beterbiev pada 2018
"Tidak dalam hal kemampuan - saya pikir Bivol mungkin yang terbaik dalam hal kemampuan tinju. Tapi saya tidak berpikir dia adalah yang terkuat dan paling kuat. Dia (Kovalev) mungkin bisa melakukannya di Kelas Menengah Super,’’ungkapnya.
Secara teknis, Johnson melihat Kovalev memiliki kemampuan yang bagus. Namun, soal kekuatan, Johnson menganggap Kovalev kalah dibandingkan juara lainnya. ’’Dia memiliki gerak kaki yang sangat bagus, dan dia melakukan segalanya dengan sangat baik, di mata petinju dia fantastis dan dia benar-benar sangat bagus tapi saya tidak berpikir dia punya kekuatan yang menghancurkan seperti yang semua orang pikir,’’jelasnya.
Kovalev dijadwalkan melawan Canelo di Las Vegas, Amerika Serikat, pada 2 November. Johnson mengharapkan Canelo bisa mengalahkan Kovalev.’’Saya pikir Canelo (menang). Saya pikir Kovalev telah merasakan hari-hari terbaiknya,’’ujarnya. "Jangan salah paham, ini tantangan berat bagi Canelo karena dia melompati dua divisi dan Kovalev masih sangat, sangat bagus.’’
"Tapi saya pikir jika ada yang bisa mengalahkannya, sekarang saatnya yang tepat untuk mengalahkannya dan kami tahu betapa bagusnya Canelo sehingga ini adalah pertarungan yang saya tunggu-tunggu,"ramalnya.
(aww)