Jasa Imam Nahrawi di Balik Penunjukkan Indonesia Sebagai Tuan Rumah Piala Dunia U-20
A
A
A
JAKARTA - Keberhasilan Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 2021 tak lepas dari jasa Imam Nahrawi. Ketika masih menjabat sebagai Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Imam Nahrawi melayangkan surat permohonan bidding kepada Presiden Joko Widodo pada 19 Juli 2019 sebelum dikirimkan ke FIFA.
Lewat sebuah perjuangan panjang, akhirnya FIFA memutuskan Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 2021 melalui pertemuan yang dilakukan di Shanghai, China, Kamis (24/10/2019). Karenanya, kesempatan yang diberikan ini langsung direspon pemerintah.
Menpora Zainudin Amali kepada media menuturkan bagaimana proses bagaimana Indonesia akhirnya bisa mengalahkan Brasil dan Peru. Menurutnya, sebelum mengirimkan surat permohonan ke FIFA, Imam Nahrawi melaporkan kepada Presiden Joko Widodo.
"Suratnya yang disampaikan kepada Bapak Presiden Joko Widodo berisi pengajuan sebagai tuan rumah penyelenggaraan Piala Dunia usia 20 pada tahun 2021" ucap Zainudin dilansir laman resmi Kemenpora.
"Dengan surat itulah kemudian Presiden langsung merespon dengan menyampaikan surat kepada FIFA pada 7 Agustus 2019 dengan dilampirkan surat jaminan dari Menteri Keuangan, Menteri Tenaga Kerja, Menteri Hukum dan HAM, dan Menteri Komunikasi dan Informatika dan Kapolri," ungkapnya.
"Kemudian ditindaklanjuti pemerintah dengan mengutus Erick Thohir waktu itu Ketua KOI. Jaminan dari pemerintah inilah yang menjadi pertimbangan untuk memilih Indonesia. Padahal kita saat itu, bersaing dengan negara-negara yang tradisi sepakbolanya sudah mapan seperti Brasil, Peru, Arab Saudi, Bahrain dan Uni Emirat Arab," tambah politisi Partai Golkar itu.
Dengan adanya kesempatan menggelar event bergengsi ini, Zainudin mengatakan pemerintah khususnya Kemenpora, insan sepakbola, PSSI dan seluruh masyarakat merasa bersyukur bahwa Indonesia bisa dipercaya dan ditunjuk untuk menjadi tuan rumah kegiatan yang cukup besar, cukup prestisius, cukup bergengsi dan diperebutkan oleh berbagai negara yaitu Piala Dunia U-20. "Saya kira ini satu kesempatan yang sangat langka yang belum tentu akan terulang kembali."
"Oleh karena itu, lanjutnya, pemerintah tentu sudah bertekad untuk mempersiapkan event ini dengan sebaik-baiknya dan kita berharap kita harus sukses mulai dari persiapan, penyelenggaraan kemudian juga kita bisa menoreh prestasi," tutup Menpora.
Lewat sebuah perjuangan panjang, akhirnya FIFA memutuskan Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 2021 melalui pertemuan yang dilakukan di Shanghai, China, Kamis (24/10/2019). Karenanya, kesempatan yang diberikan ini langsung direspon pemerintah.
Menpora Zainudin Amali kepada media menuturkan bagaimana proses bagaimana Indonesia akhirnya bisa mengalahkan Brasil dan Peru. Menurutnya, sebelum mengirimkan surat permohonan ke FIFA, Imam Nahrawi melaporkan kepada Presiden Joko Widodo.
"Suratnya yang disampaikan kepada Bapak Presiden Joko Widodo berisi pengajuan sebagai tuan rumah penyelenggaraan Piala Dunia usia 20 pada tahun 2021" ucap Zainudin dilansir laman resmi Kemenpora.
"Dengan surat itulah kemudian Presiden langsung merespon dengan menyampaikan surat kepada FIFA pada 7 Agustus 2019 dengan dilampirkan surat jaminan dari Menteri Keuangan, Menteri Tenaga Kerja, Menteri Hukum dan HAM, dan Menteri Komunikasi dan Informatika dan Kapolri," ungkapnya.
"Kemudian ditindaklanjuti pemerintah dengan mengutus Erick Thohir waktu itu Ketua KOI. Jaminan dari pemerintah inilah yang menjadi pertimbangan untuk memilih Indonesia. Padahal kita saat itu, bersaing dengan negara-negara yang tradisi sepakbolanya sudah mapan seperti Brasil, Peru, Arab Saudi, Bahrain dan Uni Emirat Arab," tambah politisi Partai Golkar itu.
Dengan adanya kesempatan menggelar event bergengsi ini, Zainudin mengatakan pemerintah khususnya Kemenpora, insan sepakbola, PSSI dan seluruh masyarakat merasa bersyukur bahwa Indonesia bisa dipercaya dan ditunjuk untuk menjadi tuan rumah kegiatan yang cukup besar, cukup prestisius, cukup bergengsi dan diperebutkan oleh berbagai negara yaitu Piala Dunia U-20. "Saya kira ini satu kesempatan yang sangat langka yang belum tentu akan terulang kembali."
"Oleh karena itu, lanjutnya, pemerintah tentu sudah bertekad untuk mempersiapkan event ini dengan sebaik-baiknya dan kita berharap kita harus sukses mulai dari persiapan, penyelenggaraan kemudian juga kita bisa menoreh prestasi," tutup Menpora.
(bbk)