Agostini Bermimpi Lawan Marquez
A
A
A
PHILLIP ISLAND - Legenda hidup balap motor Giacomo Agostini baru menyadari bakat yang ada dalam diri Marc Marquez. Pandangan itu diutarakan saat menyaksikan pembalap tim Respol Honda memenangkan balapan seri 17 MotoGP di Sirkuit Phillip Island, Australia, Minggu (27/10/2019) siang WIB.
Selama mengaspal di lintasan sepanjang 4,4km, Marquez terlihat tampil sangat kompetitif. Meski tidak memulai balapan dari posisi terdepan, namun ia mampu mendorong kecepatan RC213V dengan sangat agresif.
Pertarungan Marquez dan Maverick Vinales akhirnya terjadi lima lap sebelum balapan usai. Petaka hadir di lap terakhir buat tim Monster Energy Yamaha.
Saat itu Marquez berhasil merebut posisi terdepan dari Vinales. Pembalap berjuluk Top Gun lantas bereaksi dan mencoba untuk mengambil posisi yang direbut The Baby Alien, namun usahanya itu gagal setelah dia kehilangan keseimbangan pada bagian belakang M1 di tikungan 10.
Vinales akhirnya terjatuh dan gagal menyelesaikan balapan. Sementara Marquez berhasil mencetak kemenangan ke-11 pada ajang MotoGP musim ini. Pasca balapan, Agostini menekankan bahwa Marquez merupakan pembalap yang sangat bertalenta.
"Marc adalah satu-satunya bakat di era ini dan tidak benar bahwa Honda dibuat khusus untuknya. Sebuah perusahaan bekerja untuk semua orang, bukan hanya untuk satu pembalap, maka tentu saja pengembangan pribadi membuat perbedaan," kata Agostini dikutip dari Tuttomotori, Senin (28/10).
Agostini menambahkan jika dirinya menyesal tidak terlahir di tahun yang sama seperti Marquez. Pasalnya, ia tidak bisa menjajal kemampuan pembalap asal Spanyol tersebut.
"Sejarah setiap olahraga mengatakan bahwa tidak pernah ada begitu banyak bakat bersama. A Muhammad Ali, Maradona, a Pele tidak dilahirkan setiap hari. Baru-baru ini bocah laki-laki Agostini lahir, kemudian Valentino Rossi lahir dan sekarang ada Marquez. Tentu saja kita semua ingin melihat talenta hebat bersama-sama, pertama-tama saya bermimpi bisa balapan melawan mereka," pungkas Agostini.
Selama mengaspal di lintasan sepanjang 4,4km, Marquez terlihat tampil sangat kompetitif. Meski tidak memulai balapan dari posisi terdepan, namun ia mampu mendorong kecepatan RC213V dengan sangat agresif.
Pertarungan Marquez dan Maverick Vinales akhirnya terjadi lima lap sebelum balapan usai. Petaka hadir di lap terakhir buat tim Monster Energy Yamaha.
Saat itu Marquez berhasil merebut posisi terdepan dari Vinales. Pembalap berjuluk Top Gun lantas bereaksi dan mencoba untuk mengambil posisi yang direbut The Baby Alien, namun usahanya itu gagal setelah dia kehilangan keseimbangan pada bagian belakang M1 di tikungan 10.
Vinales akhirnya terjatuh dan gagal menyelesaikan balapan. Sementara Marquez berhasil mencetak kemenangan ke-11 pada ajang MotoGP musim ini. Pasca balapan, Agostini menekankan bahwa Marquez merupakan pembalap yang sangat bertalenta.
"Marc adalah satu-satunya bakat di era ini dan tidak benar bahwa Honda dibuat khusus untuknya. Sebuah perusahaan bekerja untuk semua orang, bukan hanya untuk satu pembalap, maka tentu saja pengembangan pribadi membuat perbedaan," kata Agostini dikutip dari Tuttomotori, Senin (28/10).
Agostini menambahkan jika dirinya menyesal tidak terlahir di tahun yang sama seperti Marquez. Pasalnya, ia tidak bisa menjajal kemampuan pembalap asal Spanyol tersebut.
"Sejarah setiap olahraga mengatakan bahwa tidak pernah ada begitu banyak bakat bersama. A Muhammad Ali, Maradona, a Pele tidak dilahirkan setiap hari. Baru-baru ini bocah laki-laki Agostini lahir, kemudian Valentino Rossi lahir dan sekarang ada Marquez. Tentu saja kita semua ingin melihat talenta hebat bersama-sama, pertama-tama saya bermimpi bisa balapan melawan mereka," pungkas Agostini.
(sha)