Dipecat Bayern Muenchen, Niko Kovac Tetap Ucapkan Terima Kasih
A
A
A
MUNICH - Kisah Niko Kovac bersama Bayern Muenchen resmi berakhir. Pelatih berusia 48 tahun itu kini menjadi pengangguran lantaran dipecat menyusul kekalahan memalukan FC Hollywood saat melawan Eintracht Frankfurt di Bundesliga.
Kunjungan Kovac ke Commerzbank-Arena pada 2 November lalu ternyata menjadi laga terakhirnya bersama Bayern. Diyakini karena pasukannya dipermalukan Frankfurt 1-5, dia harus meninggalkan klub yang baru diasuhnya mulai 1 Juli 2018.
Walau ada yang mengatakan perpisahan antara Kovac dan Bayern merupakan kesepakatan bersama, tetap saja kabar ini cukup mengejutkan. Sebab, prestasinya tergolong bagus dimana sanggup menjuarai Bundesliga, DFB-Pokal dan DFL-Supercup pada musim perdananya.
Selain itu, torehan Bayern musim ini juga tidak terlalu buruk. Meski dipermalukan Frankfurt, Robert Lewandowski dkk masih masuk empat besar dengan 18 poin dari 10 laga. Mereka hanya tertinggal empat poin dari Borussia Moenchengladbach. Itu masih bisa dipangkas karena ada 24 partai lagi.
Selain saat jadi pelatih, Kovac juga berjasa kepada Bayern ketika dulu mengisi lini tengah. Waktu masih aktif merumput, dia pernah membantu klub Bavaria itu memenangi Bundesliga dan DFB-Pokal pada 2002/2003.
Torehan itu membuat Kovac menjadi orang pertama yang mencatat double-winner bersama Bayern baik sebagai pemain maupun pelatih. Meski demikian, pemecatan ini tidak membuat mantan nakhoda timnas Kroasia itu sakit hati. Dia malah mengucapkan terima kasih.
“Kakak saya (dan asisten) Robert dan saya, berterima kasih kepada Bayern atas kebersamaan selama satu setengah tahun. Selama periode itu, tim kami menjuarai Bundesliga, DFB-Pokal dan Supercup. Itu waktu yang indah. Saya berharap yang terbaik bagi klub dan pemain,” ucap Kovac, dilansir skysport.
Ketua Eksekutif Bayern Karl-Heinz Rummenigge ikut menanggapi perihal pemecatan Kovac. Dia menyatakan langkah ini perlu diambil demi kebaikan tim. “Performa tim dan hasil yang diraih selama beberapa pekan terkahir telah menunjukkan kalau perlu ada tindakan,” jelasnya.
Kunjungan Kovac ke Commerzbank-Arena pada 2 November lalu ternyata menjadi laga terakhirnya bersama Bayern. Diyakini karena pasukannya dipermalukan Frankfurt 1-5, dia harus meninggalkan klub yang baru diasuhnya mulai 1 Juli 2018.
Walau ada yang mengatakan perpisahan antara Kovac dan Bayern merupakan kesepakatan bersama, tetap saja kabar ini cukup mengejutkan. Sebab, prestasinya tergolong bagus dimana sanggup menjuarai Bundesliga, DFB-Pokal dan DFL-Supercup pada musim perdananya.
Selain itu, torehan Bayern musim ini juga tidak terlalu buruk. Meski dipermalukan Frankfurt, Robert Lewandowski dkk masih masuk empat besar dengan 18 poin dari 10 laga. Mereka hanya tertinggal empat poin dari Borussia Moenchengladbach. Itu masih bisa dipangkas karena ada 24 partai lagi.
Selain saat jadi pelatih, Kovac juga berjasa kepada Bayern ketika dulu mengisi lini tengah. Waktu masih aktif merumput, dia pernah membantu klub Bavaria itu memenangi Bundesliga dan DFB-Pokal pada 2002/2003.
Torehan itu membuat Kovac menjadi orang pertama yang mencatat double-winner bersama Bayern baik sebagai pemain maupun pelatih. Meski demikian, pemecatan ini tidak membuat mantan nakhoda timnas Kroasia itu sakit hati. Dia malah mengucapkan terima kasih.
“Kakak saya (dan asisten) Robert dan saya, berterima kasih kepada Bayern atas kebersamaan selama satu setengah tahun. Selama periode itu, tim kami menjuarai Bundesliga, DFB-Pokal dan Supercup. Itu waktu yang indah. Saya berharap yang terbaik bagi klub dan pemain,” ucap Kovac, dilansir skysport.
Ketua Eksekutif Bayern Karl-Heinz Rummenigge ikut menanggapi perihal pemecatan Kovac. Dia menyatakan langkah ini perlu diambil demi kebaikan tim. “Performa tim dan hasil yang diraih selama beberapa pekan terkahir telah menunjukkan kalau perlu ada tindakan,” jelasnya.
(mir)