Rodgers Effect dan Sensasi Vardy Bikin Leicester Garang
A
A
A
BIRMINGHAM - Tak ada yang pernah membayangkan sebelumnya jika Leicester City mampu menempatkan dirinya sebagai penantang gelar juara Liga Inggris 2019/2020. Inovasi yang dilakukan Brendan Rodgers sejak menukangi klub berjuluk The Foxes setidaknya mampu mengubah permainan Jamie Vardy dkk.
Sejauh ini Leicester berhasil meneror Liverpool selaku pemuncak klasemen sementara Liga Inggris dengan tertinggal delapan angka. Prestasi itu tak lepas dari keberhasilan Rodgers yang mengubah kebiasaan pemain.
Salah satunya dengan menerapkan materi latihan untuk meningkatkan daya tahan para pemainnya. Rodgers tampaknya berusaha membuat tingkat intensitas mirip dengan kondisi yang dialami para pemain saat bertanding.
Pelatih yang baru saja membarui kontraknya bersama Leicester hingga 2025 itu menerapkan dua kali latihan setiap harinya yakni pagi dan sore hari. Untuk dapat memaksimalkan kedua sesi latihan, ia menyiapkan kamar hotel yang khusus disewa untuk tempat beristirahat para pemain di siang hari.
Dengan begitu, para pemain akan hadir pada latihan sore dalam kondisi tubuh yang kembali prima. Inovasi inilah yang membuat Leicester terlihat garang di musim ini.
Salah satu pemain yang merasakan dampak dari pola latihan itu adalah Vardy. Dari hasil tes tim sains olahraga Leicester menunjukkan bahwa kondisi penyerang asal Inggris itu lebih bugar dibandingkan empat tahun lalu.
Sehingga tak aneh, jika Vardy mampu menunjukkan ketajamannya pada musim ini. Sebanyak 16 gol dan tiga assist telah disumbangkan penyerang berusia 32 tahun tersebut untuk Leicester.
Korban terbaru Vardy adalah gawang Aston Villa. Pada matchday 16 Liga Inggris, dia mencetak dua gol saat mengantarkan Leicester menang 4-1. The Foxes telah memenangkan empat pertandingan tandang di kompetisi domestik dengan rekor cemerlang, yakni 17 gol dan hanya sekali kebobolan.
Sensasi menyilaukan Vardy inilah yang membuat pertahanan lawan ketar-ketir setiap kali berhadapan melawan Leicester. Ayah dua anak itu saat ini telah mencetak gol dalam delapan pertandingan beruntun.
Berkat kontribusinya, Leicester belum terkalahkan dalam delapan pertandingan secara beruntun di Liga Inggris. Ini merupakan kali pertama dalam sejarah 135 tahun klub. (Baca juga: Cetak Sejarah, Leicester Teror Liverpool )
Dari delapan kemenangan yang hadir, Leicester setidaknya berhasil mencetak 25 gol dan hanya kebobolan tiga gol saja. Catatan menyilaukan itulah yang membuat Leicester nangkring di urutan kedua klasemen sementara Liga Inggris.
"Saya pikir mereka luar biasa, ini adalah hari bersejarah bagi klub dan kinerja menjamin itu. Itu benar-benar sesuatu yang istimewa karena mampu menempatkan tim dalam buku-buku sejarah Leicester City," kata Rodgers dikutip dari Irish Mirror, Senin (9/12).
"Kami hanya akan berkonsentrasi pada bermain sebaik mungkin dan dengan tingkat kinerja setinggi mungkin. Di mana pun kita berada, kita selalu mencari untuk mengejar tim di depan kita, mencari kemenangan untuk terus mendorong, berjuang dan berkembang. Kami akan selalu melakukan yang terbaik," pungkas Rodgers.
Sejauh ini Leicester berhasil meneror Liverpool selaku pemuncak klasemen sementara Liga Inggris dengan tertinggal delapan angka. Prestasi itu tak lepas dari keberhasilan Rodgers yang mengubah kebiasaan pemain.
Salah satunya dengan menerapkan materi latihan untuk meningkatkan daya tahan para pemainnya. Rodgers tampaknya berusaha membuat tingkat intensitas mirip dengan kondisi yang dialami para pemain saat bertanding.
Pelatih yang baru saja membarui kontraknya bersama Leicester hingga 2025 itu menerapkan dua kali latihan setiap harinya yakni pagi dan sore hari. Untuk dapat memaksimalkan kedua sesi latihan, ia menyiapkan kamar hotel yang khusus disewa untuk tempat beristirahat para pemain di siang hari.
Dengan begitu, para pemain akan hadir pada latihan sore dalam kondisi tubuh yang kembali prima. Inovasi inilah yang membuat Leicester terlihat garang di musim ini.
Salah satu pemain yang merasakan dampak dari pola latihan itu adalah Vardy. Dari hasil tes tim sains olahraga Leicester menunjukkan bahwa kondisi penyerang asal Inggris itu lebih bugar dibandingkan empat tahun lalu.
Sehingga tak aneh, jika Vardy mampu menunjukkan ketajamannya pada musim ini. Sebanyak 16 gol dan tiga assist telah disumbangkan penyerang berusia 32 tahun tersebut untuk Leicester.
Korban terbaru Vardy adalah gawang Aston Villa. Pada matchday 16 Liga Inggris, dia mencetak dua gol saat mengantarkan Leicester menang 4-1. The Foxes telah memenangkan empat pertandingan tandang di kompetisi domestik dengan rekor cemerlang, yakni 17 gol dan hanya sekali kebobolan.
Sensasi menyilaukan Vardy inilah yang membuat pertahanan lawan ketar-ketir setiap kali berhadapan melawan Leicester. Ayah dua anak itu saat ini telah mencetak gol dalam delapan pertandingan beruntun.
Berkat kontribusinya, Leicester belum terkalahkan dalam delapan pertandingan secara beruntun di Liga Inggris. Ini merupakan kali pertama dalam sejarah 135 tahun klub. (Baca juga: Cetak Sejarah, Leicester Teror Liverpool )
Dari delapan kemenangan yang hadir, Leicester setidaknya berhasil mencetak 25 gol dan hanya kebobolan tiga gol saja. Catatan menyilaukan itulah yang membuat Leicester nangkring di urutan kedua klasemen sementara Liga Inggris.
"Saya pikir mereka luar biasa, ini adalah hari bersejarah bagi klub dan kinerja menjamin itu. Itu benar-benar sesuatu yang istimewa karena mampu menempatkan tim dalam buku-buku sejarah Leicester City," kata Rodgers dikutip dari Irish Mirror, Senin (9/12).
"Kami hanya akan berkonsentrasi pada bermain sebaik mungkin dan dengan tingkat kinerja setinggi mungkin. Di mana pun kita berada, kita selalu mencari untuk mengejar tim di depan kita, mencari kemenangan untuk terus mendorong, berjuang dan berkembang. Kami akan selalu melakukan yang terbaik," pungkas Rodgers.
(mir)