Lee Yong Dae Mengikuti Jejak The Daddies Memburu Olimpiade
A
A
A
Sosok Lee Yong Dae kembali menebar sensasi setelah lama menghilang dari peta bulu tangkis ganda putra dunia. Di usianya yang menginjak 31 tahun, Lee Yong Dae kembali bangkit dengan meraih juara.
Gelar juara Malaysia Masters 2020 yang direbutnya bersama pasangan mainnya, Kim Gi Jung, Minggu (12/1) menjadi bukti awal kebangkitan Lee Yong Dae. Di final,Lee/Kim yang tidak diunggulkan mampu mengalahkan unggulan ketiga Li Jun Hui/Lu Yu Chen dalam dua game 21-14, 21-16 selama 40 menit.
Inilah gelar pertama Lee di Turnamen BWF World Tour Super 500 sejak dipasangkan dengan Kim Gi Jung pada 2018. Apakah itu pertanda dia akan mengikuti jejak duo ganda putra Indonesia, The Daddies Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan yang tetap berprestasi di usia di atas 30? Hanya waktu yang akan menjawab. Baca juga: Lee/Kim, Raksasa Ganda Putra Korea Penguasa Baru Malaysia Masters
"Ini adalah gelar Super 500 pertama kami dan juga turnamen pertama tahun ini, rasanya luar biasa," katanya. “Tahun lalu kami tidak bisa bermain dan berlatih sebanyak yang kami inginkan. Fakta bahwa kami dapat menang minggu ini telah membuat nyaman bagi kami.''
Yang pasti, gelar perdana di Super 500 bersama Kim mengembalikan Lee dalam jajaran elite ganda putra dunia. Setelah pensiun pada 2016, Lee Yong Dae memutuskan kembali ke lapangan. Sejak dipasangkan dengan Kim pada 2018, prestasi Lee Yong Dae tidak secemerlang sebelumnya saat berduet dengan Jung Jae Sung, Ko Sung Hyun, dan Yoo Yeon Seong.
Prestasi terbaiknya bersama Kim sebelumnya menjuarai Spain Masters dan Macau Open pada 2018. Prestasinya semakin tenggelam saat musim 2019 tanpa gelar juara. Lee/Kim selalu kandas di babak pertama di turnamen musim 2019, dengan sekali menembus semifinal di All England.
Masa kejayaan Lee Yong Dae terukir bersama Yoo Yeon Sung yang mampu menjadi ganda putra No.1 dunia selama 117 pekan beruntun. Rekor itu baru bisa dipecahkan ganda putra Indonesia, Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya akhir musim 2019.
Nah, gelar Malaysia Masters 2020 menjadi pembuka jalan bagi Lee/Kim untuk menguak peluang lolos ke Olimpiade Tokyo 2020. Namun, Jalan menuju Olimpiade Tokyo masih panjang untuk dilalui mereka. Pasalnya, mereka belum memiliki poin kualifikasi Olimpiade 2020. Mereka kini berperingkat 36 dunia. Sedangkan untuk Rangking Race To Tokyo, peringkat Lee/Kim tercecer di posisi 44 dunia.
Sementara deadline Race To Tokyo hanya sampai 26 April. Namun, jika mereka mampu mempertahankan performa permainan dengan selalu juara atau masuk final dalam sekitar 12 turnamen kualifikasi Race To Olimpiade yang tersisa akan mendongkrak peringkatnya.
“Pada tahun 2020, ini turnamen pertama. Kami ingin memastikan kami bermain tanpa cedera. Ini adalah tahun Olimpiade, kami belum memiliki poin, tetapi masih ada waktu. Kami akan terus berlatih dan bekerja keras dan melihat apa yang bisa kami lakukan di sisa musim ini,"katanya.
Gelar juara Malaysia Masters 2020 yang direbutnya bersama pasangan mainnya, Kim Gi Jung, Minggu (12/1) menjadi bukti awal kebangkitan Lee Yong Dae. Di final,Lee/Kim yang tidak diunggulkan mampu mengalahkan unggulan ketiga Li Jun Hui/Lu Yu Chen dalam dua game 21-14, 21-16 selama 40 menit.
Inilah gelar pertama Lee di Turnamen BWF World Tour Super 500 sejak dipasangkan dengan Kim Gi Jung pada 2018. Apakah itu pertanda dia akan mengikuti jejak duo ganda putra Indonesia, The Daddies Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan yang tetap berprestasi di usia di atas 30? Hanya waktu yang akan menjawab. Baca juga: Lee/Kim, Raksasa Ganda Putra Korea Penguasa Baru Malaysia Masters
"Ini adalah gelar Super 500 pertama kami dan juga turnamen pertama tahun ini, rasanya luar biasa," katanya. “Tahun lalu kami tidak bisa bermain dan berlatih sebanyak yang kami inginkan. Fakta bahwa kami dapat menang minggu ini telah membuat nyaman bagi kami.''
Yang pasti, gelar perdana di Super 500 bersama Kim mengembalikan Lee dalam jajaran elite ganda putra dunia. Setelah pensiun pada 2016, Lee Yong Dae memutuskan kembali ke lapangan. Sejak dipasangkan dengan Kim pada 2018, prestasi Lee Yong Dae tidak secemerlang sebelumnya saat berduet dengan Jung Jae Sung, Ko Sung Hyun, dan Yoo Yeon Seong.
Prestasi terbaiknya bersama Kim sebelumnya menjuarai Spain Masters dan Macau Open pada 2018. Prestasinya semakin tenggelam saat musim 2019 tanpa gelar juara. Lee/Kim selalu kandas di babak pertama di turnamen musim 2019, dengan sekali menembus semifinal di All England.
Masa kejayaan Lee Yong Dae terukir bersama Yoo Yeon Sung yang mampu menjadi ganda putra No.1 dunia selama 117 pekan beruntun. Rekor itu baru bisa dipecahkan ganda putra Indonesia, Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya akhir musim 2019.
Nah, gelar Malaysia Masters 2020 menjadi pembuka jalan bagi Lee/Kim untuk menguak peluang lolos ke Olimpiade Tokyo 2020. Namun, Jalan menuju Olimpiade Tokyo masih panjang untuk dilalui mereka. Pasalnya, mereka belum memiliki poin kualifikasi Olimpiade 2020. Mereka kini berperingkat 36 dunia. Sedangkan untuk Rangking Race To Tokyo, peringkat Lee/Kim tercecer di posisi 44 dunia.
Sementara deadline Race To Tokyo hanya sampai 26 April. Namun, jika mereka mampu mempertahankan performa permainan dengan selalu juara atau masuk final dalam sekitar 12 turnamen kualifikasi Race To Olimpiade yang tersisa akan mendongkrak peringkatnya.
“Pada tahun 2020, ini turnamen pertama. Kami ingin memastikan kami bermain tanpa cedera. Ini adalah tahun Olimpiade, kami belum memiliki poin, tetapi masih ada waktu. Kami akan terus berlatih dan bekerja keras dan melihat apa yang bisa kami lakukan di sisa musim ini,"katanya.
(aww)