Ganda Putri Indonesia Fokus Perbaiki Penampilan
A
A
A
JAKARTA - Ganda putri Indonesia, Ni Ketut Mahadewi Istarani/Tania Oktaviani Kusumah, fokus pada perbaikan performa mereka di tahun 2020. Usai menjuarai turnamen Rusia Terbuka 2019, prestasi Ketut/Tania merosot terutama setelah Ketut dibekap cedera lutut.
Di turnamen Daihatsu Indonesia Masters 2020, Ketut/Tania pun harus merangkak dari babak kualifikasi. Tiket babak utama akhirnya diraih Ketut/Tania setelah mengalahkan rekan senegara, Anggia Shitta Awanda/Pia Zebadiah Bernadet.
Disebutkan Ketut, ia mencoba untuk membaca permainan lawan, terutama Anggia yang pernah menjadi pasangan mainnya.
"Tadi dari awal kami coba kontrol cara main di lapangan, cukup terbaca mainnya karena Anggia kan pernah jadi partner main saya, jadi tahu kebiasaan-kebiasaannya. Ada kebiasaan dia yang masih sama, jadi sudah antisipasi," kata Ketut dikutip Badmintonindonesia.org.
"Tahun ini kami fokusnya ingin perbaiki performa kami dulu, karena tahun lalu sangat buruk. Sekarang kondisi cedera sudah membaik dan tidak mengganggu lagi di lapangan," kata Ketut.
Di babak utama, Ketut/Tania kembali dihadapkan dengan sesama pemain Indonesia yang juga junior mereka di pelatnas, Siti Fadia Silva Ramadhanti/Ribka Sugiarto. Fadia/Ribka ke babak utama setelah di kualifikasi mengalahkan Pooja Dandu/Sanjana Santosh (India) dengan skor 21-16, 21-6.
"Dari cara main mereka kan kami sudah tahu dapat program latihan di pelatnas pun sama, jadi kami mencoba lebih siap saja. Karena kami lebih senior, pasti mereka akan main nothing to lose, performa mereka juga lagi naik, saya dan Tania harus lebih siap lagi," kata Ketut.
Sementara itu di ganda putra, Muhammad Shohibul Fikri/Bagas Maulana dikalahkan pasangan Jerman, Jones Ralfy Jansen/Peter Kaesbauer dengan skor 23-21, 20-22, 17-21.
Di turnamen Daihatsu Indonesia Masters 2020, Ketut/Tania pun harus merangkak dari babak kualifikasi. Tiket babak utama akhirnya diraih Ketut/Tania setelah mengalahkan rekan senegara, Anggia Shitta Awanda/Pia Zebadiah Bernadet.
Disebutkan Ketut, ia mencoba untuk membaca permainan lawan, terutama Anggia yang pernah menjadi pasangan mainnya.
"Tadi dari awal kami coba kontrol cara main di lapangan, cukup terbaca mainnya karena Anggia kan pernah jadi partner main saya, jadi tahu kebiasaan-kebiasaannya. Ada kebiasaan dia yang masih sama, jadi sudah antisipasi," kata Ketut dikutip Badmintonindonesia.org.
"Tahun ini kami fokusnya ingin perbaiki performa kami dulu, karena tahun lalu sangat buruk. Sekarang kondisi cedera sudah membaik dan tidak mengganggu lagi di lapangan," kata Ketut.
Di babak utama, Ketut/Tania kembali dihadapkan dengan sesama pemain Indonesia yang juga junior mereka di pelatnas, Siti Fadia Silva Ramadhanti/Ribka Sugiarto. Fadia/Ribka ke babak utama setelah di kualifikasi mengalahkan Pooja Dandu/Sanjana Santosh (India) dengan skor 21-16, 21-6.
"Dari cara main mereka kan kami sudah tahu dapat program latihan di pelatnas pun sama, jadi kami mencoba lebih siap saja. Karena kami lebih senior, pasti mereka akan main nothing to lose, performa mereka juga lagi naik, saya dan Tania harus lebih siap lagi," kata Ketut.
Sementara itu di ganda putra, Muhammad Shohibul Fikri/Bagas Maulana dikalahkan pasangan Jerman, Jones Ralfy Jansen/Peter Kaesbauer dengan skor 23-21, 20-22, 17-21.
(sha)