Duel dengan Ostapenko, Ujian Berat Bagi Bencic
A
A
A
MELBOURNE - Laga menarik bakal tersaji pada babak kedua tunggal putri Australia Open 2020, hari ini. Belinda Bencic akan menghadapi jagoan Latvia Jelena Ostapenko. Namun Bencic optimistis bisa melaju ke babak utama.
Jika mengacu pada head to head, Ostapenko sedikit lebih unggul. Pada pertemuan terakhir
di babak kedua Indiana Wells 2018, Ostapenko menang tiga set 6-4, 3-6, 6-1. Bukan hanya, itu, mentalitasnya begitu kuat dalam melewati masa-masa sulit patut diacungi jempol.
Seperti diketahui, petenis berusia 22 tahun tersebut masih berkabung dengan kematian ayahnya yang meninggal awal tahun ini. Ostapenko bahkan menarik diri dari kejuaraan ASB Classic di Auckland dengan alasan pribadi. Namun, hal itu tidak mengurangi profesionalitas Ostapenko di lapangan. Terbukti dia sukses melibas wakil Rusia Ludmilla Samsonova di babak pertama Australia Open 2020 dua set 6-1, 6-4, Selasa (21/1). Sepanjang pertandingan, Ostapenko menembakkan 11 ace dan memenangkan 78% poin servis pertama.
Kegemilangan Ostapenko tidak terlepas dari keputusannya menunjuk Marion Bartoli sebagai
pelatih barunya pada paruh kedua musim 2019. Di bawah asuhan mantan juara Wimbledon itu,
Ostapenko kembali ke bentuk terbaiknya selama tahap penutupan musim lalu. Dia memenangkan Luxembourg Open yang merupakan gelar pertamanya dalam dua tahun terakhir hingga melonjak ke posisi 44 daftar WTA.
Di sisi lain, status unggulan bukan menjadi jaminan Ostapenko melewati babak kedua
Australia Open dengan mulus. Pasalnya, sang lawan Bencic layak diperhitungkan. Dia tiba di Melbourne dengan musim terbaik kariernya karena petenis 22 tahun itu men capai semifinal grand slam pada Agustus 2019.
Di babak keempat, Bencic mengalahkan juara bertahan dan peringkat 1 dunia Naomi Osaka
7-5, 6-4. Perjalanannya terhenti di semifinal, karena Bencic kalah 7-6, 7-5 oleh Bianca Andreescu. Hasil ini menempatkannya kembali dalam 10 besar untuk pertama kalinya sejak Juni 2016.Selain itu, Bencic juga sukses memenang kan Kremlin Cup. Sedang kan di WTA Final, dia men capai babak knockout. Bencic menyelesaikan tahun 2019 di urutan kedelapan peringkat WTA.
Berbagai torehan impresif membuat Bencic begitu percaya diri memulai Australia Open 2020. Di babak pertama dia menunduk kan Anna Schmiedlova 6-3, 7-5, Selasa (21/1). Bencic mengaku senang mendapatkan kemenangan. Dia menilai keberhasilannya melaju ke babak kedua dilalui berkat perjuangan keras.
Pertarungan antara Bencic dan Schmiedlova berlangsung selama 1 jam 44 menit, dengan keduanya mencetak 25 pukulan berhasil, tetapi perbedaannya adalah Schmiedlova lebih banyak melakukan kesalahan (34). “Babak pertama sangat sulit, terutama melawan Anna (Schmiedlova). Dia bermain bagus dan sangat sulit untuk menemukan ritme di babak pertama,
tapi saya pikir ini semua tentang pertarungan dan sangat senang saya bisa melaju ke babak kedua Australia Open,” ungkap Bencic dilansirsportskeeda.com.
Sementara itu, pada pertandingan babak kedua lainnya, Simone Halep akan berhadapan dengan Harriet Dart. Seusai mengalahkan wakil Jepang Misako Doi 2-6, 6-4, 7-6, Selasa (21/1), Dart menatap pertarungannya Halep sebagai ajang mengukur sejauh mana kualitas permainannya melawan peringkat ketiga WTA tersebut.
“Halep adalah juara yang luar biasa, ini akan menjadi pertandingan sangat sulit. Ini kesempatan bagus lainnya untuk melihat di mana level permainan saya berada. Saya harap bisa bermain dengan baik,” kata Dart.
Sikap hormat Dart mengacu pada kualitas Halep. Di babak pertama, dia menang atas Jennifer Brady 7-6, 6-, tapi status unggulan tidak membuat Halep jemawa. Petenis asal Rumania itu menuturkan, dia memperlakukan setiap lawan sebagai musuh yang harus dikalahkan dengan segenap kemampuan.
“Saya tahu Dart itu lawan yang tangguh, seperti semua petenis lainnya. Sebagai pemain top, ini mungkin keuntungan sekaligus kerugian karena semua orang ingin mengalahkan Anda. Saya akan mencoba untuk fokus pada permainan saya, untuk bermain apa yang saya inginkan melawan nya, dan kemudian kita lihat apa yang terjadi,” kata Halep. (Alimansyah)
Jika mengacu pada head to head, Ostapenko sedikit lebih unggul. Pada pertemuan terakhir
di babak kedua Indiana Wells 2018, Ostapenko menang tiga set 6-4, 3-6, 6-1. Bukan hanya, itu, mentalitasnya begitu kuat dalam melewati masa-masa sulit patut diacungi jempol.
Seperti diketahui, petenis berusia 22 tahun tersebut masih berkabung dengan kematian ayahnya yang meninggal awal tahun ini. Ostapenko bahkan menarik diri dari kejuaraan ASB Classic di Auckland dengan alasan pribadi. Namun, hal itu tidak mengurangi profesionalitas Ostapenko di lapangan. Terbukti dia sukses melibas wakil Rusia Ludmilla Samsonova di babak pertama Australia Open 2020 dua set 6-1, 6-4, Selasa (21/1). Sepanjang pertandingan, Ostapenko menembakkan 11 ace dan memenangkan 78% poin servis pertama.
Kegemilangan Ostapenko tidak terlepas dari keputusannya menunjuk Marion Bartoli sebagai
pelatih barunya pada paruh kedua musim 2019. Di bawah asuhan mantan juara Wimbledon itu,
Ostapenko kembali ke bentuk terbaiknya selama tahap penutupan musim lalu. Dia memenangkan Luxembourg Open yang merupakan gelar pertamanya dalam dua tahun terakhir hingga melonjak ke posisi 44 daftar WTA.
Di sisi lain, status unggulan bukan menjadi jaminan Ostapenko melewati babak kedua
Australia Open dengan mulus. Pasalnya, sang lawan Bencic layak diperhitungkan. Dia tiba di Melbourne dengan musim terbaik kariernya karena petenis 22 tahun itu men capai semifinal grand slam pada Agustus 2019.
Di babak keempat, Bencic mengalahkan juara bertahan dan peringkat 1 dunia Naomi Osaka
7-5, 6-4. Perjalanannya terhenti di semifinal, karena Bencic kalah 7-6, 7-5 oleh Bianca Andreescu. Hasil ini menempatkannya kembali dalam 10 besar untuk pertama kalinya sejak Juni 2016.Selain itu, Bencic juga sukses memenang kan Kremlin Cup. Sedang kan di WTA Final, dia men capai babak knockout. Bencic menyelesaikan tahun 2019 di urutan kedelapan peringkat WTA.
Berbagai torehan impresif membuat Bencic begitu percaya diri memulai Australia Open 2020. Di babak pertama dia menunduk kan Anna Schmiedlova 6-3, 7-5, Selasa (21/1). Bencic mengaku senang mendapatkan kemenangan. Dia menilai keberhasilannya melaju ke babak kedua dilalui berkat perjuangan keras.
Pertarungan antara Bencic dan Schmiedlova berlangsung selama 1 jam 44 menit, dengan keduanya mencetak 25 pukulan berhasil, tetapi perbedaannya adalah Schmiedlova lebih banyak melakukan kesalahan (34). “Babak pertama sangat sulit, terutama melawan Anna (Schmiedlova). Dia bermain bagus dan sangat sulit untuk menemukan ritme di babak pertama,
tapi saya pikir ini semua tentang pertarungan dan sangat senang saya bisa melaju ke babak kedua Australia Open,” ungkap Bencic dilansirsportskeeda.com.
Sementara itu, pada pertandingan babak kedua lainnya, Simone Halep akan berhadapan dengan Harriet Dart. Seusai mengalahkan wakil Jepang Misako Doi 2-6, 6-4, 7-6, Selasa (21/1), Dart menatap pertarungannya Halep sebagai ajang mengukur sejauh mana kualitas permainannya melawan peringkat ketiga WTA tersebut.
“Halep adalah juara yang luar biasa, ini akan menjadi pertandingan sangat sulit. Ini kesempatan bagus lainnya untuk melihat di mana level permainan saya berada. Saya harap bisa bermain dengan baik,” kata Dart.
Sikap hormat Dart mengacu pada kualitas Halep. Di babak pertama, dia menang atas Jennifer Brady 7-6, 6-, tapi status unggulan tidak membuat Halep jemawa. Petenis asal Rumania itu menuturkan, dia memperlakukan setiap lawan sebagai musuh yang harus dikalahkan dengan segenap kemampuan.
“Saya tahu Dart itu lawan yang tangguh, seperti semua petenis lainnya. Sebagai pemain top, ini mungkin keuntungan sekaligus kerugian karena semua orang ingin mengalahkan Anda. Saya akan mencoba untuk fokus pada permainan saya, untuk bermain apa yang saya inginkan melawan nya, dan kemudian kita lihat apa yang terjadi,” kata Halep. (Alimansyah)
(ysw)