Kisah Petinju Berhijab Safiyyah Syeed Melawan Kodrat
Kamis, 23 Januari 2020 - 09:03 WIB
Kisah Petinju Berhijab Safiyyah Syeed Melawan Kodrat
A
A
A
Safiyyah Syeed mengatasi penyakit lamanya dan gangguan makan untuk kembali memasuki ring tinju dengan mengenakan hijabnya. Dia memasuki kompetisi tinju amatir mengenakan hijabnya setelah Asosiasi Tinju Internasional (AIBA) mencabut larangan pakaian religius yang dikenakan di dalam ring.
Syeed mengatakan kepada podcast Sidelines: "Saya ingat pertama kali saya pergi ke gym (sasana tinju), ada beberapa gadis, tetapi saya adalah satu-satunya gadis Asia di sana.’’
Dia menceritakan bagaimana ketika orang-orang di sasana tersebut memandangnya dengan sinis saat berada di sasana dalam keadaan dirinya mengenakan hijab. "Kami harus menjadi rekan kerja dan seorang pelatih berkata kepada orang lain: 'Diam! Sebelum aku membuatmu berduel dengannya (dengan cara mengejek).''''Aku mendengarnya dan aku berkata," Kalau begitu kita akan masuk ring!"![Kisah Petinju Berhijab Safiyyah Syeed Melawan Kodrat]()
Saat berada di ring, Safiyyah membuktikan dirinya bukanlah selemah yang dipkirkan orang lain. Dia membuat petinju lelaki terluka saat sparring partner dengannya.
"Jadi saya masuk ke ring dan semua orang menonton, seorang lelaki besar, tingginya 6 kaki, tetapi saya perlu membuktikan suatu hal karena dia tidak menghormati saya ... dan saya akhirnya merobek bibirnya! "Saya harus mendapatkan tempat saya.’’
"Di sebuah kamp tinju seorang pelatih berkata:" Tidak apa-apa, Anda bisa melakukan seperti gadis lainnya!'"Aku tidak mau tetapi tidak bisa melakukannya ketika aku mulai, jadi aku berlatih setiap hari melakukan 100 dan kemudian aku mulai melakukan lebih dari pelatihan orang lain!"
Syeed mengatakan kepada podcast Sidelines: "Saya ingat pertama kali saya pergi ke gym (sasana tinju), ada beberapa gadis, tetapi saya adalah satu-satunya gadis Asia di sana.’’
Dia menceritakan bagaimana ketika orang-orang di sasana tersebut memandangnya dengan sinis saat berada di sasana dalam keadaan dirinya mengenakan hijab. "Kami harus menjadi rekan kerja dan seorang pelatih berkata kepada orang lain: 'Diam! Sebelum aku membuatmu berduel dengannya (dengan cara mengejek).''''Aku mendengarnya dan aku berkata," Kalau begitu kita akan masuk ring!"
"Jadi saya masuk ke ring dan semua orang menonton, seorang lelaki besar, tingginya 6 kaki, tetapi saya perlu membuktikan suatu hal karena dia tidak menghormati saya ... dan saya akhirnya merobek bibirnya! "Saya harus mendapatkan tempat saya.’’
"Di sebuah kamp tinju seorang pelatih berkata:" Tidak apa-apa, Anda bisa melakukan seperti gadis lainnya!'"Aku tidak mau tetapi tidak bisa melakukannya ketika aku mulai, jadi aku berlatih setiap hari melakukan 100 dan kemudian aku mulai melakukan lebih dari pelatihan orang lain!"
(aww)
