Novak Djokovic vs Dominic Thiem: Mendobrak Batasan

Minggu, 02 Februari 2020 - 08:05 WIB
Novak Djokovic vs Dominic...
Novak Djokovic vs Dominic Thiem: Mendobrak Batasan
A A A
MELBOURNE - Pertemuan antara Novak Djokovic dengan Dominic Thiem di final tunggal putra Grand Slam Australia Terbuka 2020 berpotensi melahirkan kejutan. Duel tersebut mungkin saja menjadi tanda mulai terusiknya dominasi the Big Three.

Pertandingan itu bisa dianggap sebagai David versus Goliath. Thiem yang terus gagal memenangi Grand Slam, akan menghadapi Djokovic yang sudah 16 kali jadi juara. Bahkan, tujuh diantaranya merupakan gelar Australia Terbuka, termasuk musim lalu.

Bisa dikatakan Djokovic merupakan raja Australia Terbuka dan spesialis lapangan keras. Ini berbeda dengan Thiem. Walau sebelumnya pernah dua kali menembus final Grand Slam, tapi semuanya terjadi di lapangan tanah liat, yakni Prancis Terbuka.

Meski bermain di lapangan tanah liat yang merupakan favoritnya, Thiem tetap saja dikalahkan Rafael Nadal 6–4, 6–3, 6–2 pada 2018 dan 6–3, 5–7, 6–1, 6–1 pada 2019. Terlebih, berdasarkan rekor pertemuan, Thiem masih tertinggal 4-6 dari wakil Serbia tersebut.

Petenis berusia 26 tahun itu memang pernah empat kali mengalahkan Djokovic, tapi tiga diantaranya terjadi di lapangan tanah liat. Sedangkan dari empat pertemuannya di lapangan keras, Thiem menelan tiga kekalahan dan hanya sekali menang, yaitu saat Nitto ATP Finals 2019.

“Thiem memenangi pertemuan terakhir kami di London. Dia juga menampilkan permainan bagus saat melawan Nadal (perempat final). Jelas, dia salah satu pemain terbaik di dunia. Dia layak berada di final,” ujar Djokovic, dilansir skysport.

Perlu diingat pula, Djokovic punya persentase kemenangan lebih tinggi di Grand Slam. Faktanya, veteran berusia 32 tahun itu sudah memenangi 16 set secara beruntun di ajang ini, terhitung mulai set keempat ketika mengalahkan Jan-Lennard Struff (Jerman) pada putaran empat.

Bahkan, Roger Federer yang juga spesialis lapangangan keras dan pernah enam kali menjuarai Australia Terbuka bisa dikalahkan straight set 7-6, 6-4, 6-3 saat semifinal. Belum lagi motivasi yang diusung Djokovic.

The Djoker berambisi menjadi petenis ketiga yang menjuarai setidaknya delapan gelar di Grand Slam yang sama. Jika berjaya nanti, dia akan mengikuti jejak Federer (8 gelar Wimbledon) dan Nadal (12 gelar Prancis Terbuka).

Artinya, hampir mustahil bagi Thiem untuk bisa mengalahkan Djokovic. Tapi, jagoan Austria itu menolak mengibarkan bendera putih sebelum bertanding. Dia akan tetap berjuang semaksimal mungkin dan berharap bisa menciptakan kejutan.

Soalnya, jika bisa juara itu akan menjadi gelar Grand Slam perdananya sepanjang karier. Terlebih, kemenangan bisa merusak dominasi the Big Three yang selama lima musim terakhir selalu silih berganti menjadi juara.

“Yang bisa saya lakukan adalah mengerahkan yang terbaik, dan menampilkan permainan yang bagus. Kami, pemain muda berada di waktu yang sulit. Kami harus bisa mengalahkan para legenda luar biasa ini (agar bisa juara). Tapi, saya pikir situasinya saat ini berbeda,” ujar Thiem.
(mir)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7780 seconds (0.1#10.140)