Pengamat MotoGP Setuju Yamaha Putuskan Kolaborasinya dengan Rossi
A
A
A
BOLOGNA - Tim Monster Energy Yamaha menjadi satu-satunya produsen yang telah melengkapi susunan line up pembalap pada MotoGP 2021 mendatang. Nama Valentino Rossi dicoret dalam susunan tersebut dan digantikan dengan Fabio Quartararo.
Quartararo akan bermitra dengan tim Yamaha selama dua musim (2021-2022). Sehari sebelumnya, pabrikan Jepang sudah mendapatkan kepastian dari Maverick Vinales saat pembalap berjuluk Top Gun itu membarui kontraknya selama dua musim (2021-2022).
Pengamat MotoGP, Carlo Pernat mengomentari keputusan tim Yamaha untuk menduetkan Vinales dan Quartararo pada musim depan. Menurutnya, ada dua pihak yang dirugikan dalam hal ini.
"Yamaha memberi dua pukulan, satu untuk Ducati dan satu untuk Valentino. Antara Ducati dan Vinales sepertinya hampir selesai, tetapi negosiasi dengan Quartararo juga dipertaruhkan. Yamaha lelah dan menunjukkan sikapnya. Dia tidak ingin menunggu Valentino memutuskan mengapa dia akan terpesona," ungkap Pernat dikutip dari Motori Fanpage, Minggu (2/2/2020).
Meski demikian, Pernat setuju dengan keputusan yang diambil tim Yamaha. Dia pun mengklaim jika ia memiliki peran di Garpu Tala, maka ia akan memutuskan hal yang sama.
"Jika saya berperan sebagai Yamaha, saya akan melakukan hal yang sama. Dia bertindak seperti produsen sepeda motor nyata dan menunjukkan sikapnya. Mereka ingin menjadi yang terdepan dan menyingkirkan "perbudakan" Valentino, menjamin masa depan untuk apa yang dia bisa, yaitu, sepeda motor resmi," pungkas Pernat.
Quartararo akan bermitra dengan tim Yamaha selama dua musim (2021-2022). Sehari sebelumnya, pabrikan Jepang sudah mendapatkan kepastian dari Maverick Vinales saat pembalap berjuluk Top Gun itu membarui kontraknya selama dua musim (2021-2022).
Pengamat MotoGP, Carlo Pernat mengomentari keputusan tim Yamaha untuk menduetkan Vinales dan Quartararo pada musim depan. Menurutnya, ada dua pihak yang dirugikan dalam hal ini.
"Yamaha memberi dua pukulan, satu untuk Ducati dan satu untuk Valentino. Antara Ducati dan Vinales sepertinya hampir selesai, tetapi negosiasi dengan Quartararo juga dipertaruhkan. Yamaha lelah dan menunjukkan sikapnya. Dia tidak ingin menunggu Valentino memutuskan mengapa dia akan terpesona," ungkap Pernat dikutip dari Motori Fanpage, Minggu (2/2/2020).
Meski demikian, Pernat setuju dengan keputusan yang diambil tim Yamaha. Dia pun mengklaim jika ia memiliki peran di Garpu Tala, maka ia akan memutuskan hal yang sama.
"Jika saya berperan sebagai Yamaha, saya akan melakukan hal yang sama. Dia bertindak seperti produsen sepeda motor nyata dan menunjukkan sikapnya. Mereka ingin menjadi yang terdepan dan menyingkirkan "perbudakan" Valentino, menjamin masa depan untuk apa yang dia bisa, yaitu, sepeda motor resmi," pungkas Pernat.
(sha)