Gagal Sumbang Poin Lawan India, Jonatan Christie Dievaluasi
A
A
A
MANILA - Gagal menyumbang angka saat melawan Tim India di semifinal Kejuaraan Asia Bulu Tangkis Beregu 2020, tungal putra Indonesia Jonatan Christie mendapat sorotan. Jonatan dievaluasi lantaran tampil di luar ekspektasi ketika Indonesia mengalahkan India 3-2, Sabtu (15/2/2020).
Jonatan yang turun di partai tunggal kedua dikalahkan Lakshya Sen 21-18, 22-20 di Rizal Memorial Coliseum, Manila, Filipina. Poin Indonesia disumbang Anthony Sinisuka Ginting, pasangan Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan, dan duet Marcus Ferinaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo.(Baca Juga: Bungkam India, Marcus/Kevin Bawa Merah Putih ke Final Lawan Malaysia).
Menurut laman resmi PBSI (badmintonindonesia.org), penampilan Jonatan tidak sesuai harapan. Sejak game pertama, pria yang akrab disapa Jojo itu selalu tertinggal dalam perolehan angka. Hingga pada pertengahan game kedua, Jojo belum berhasil membalikkan situasi.
Serangan dan penempatan shuttlecock Sen seringkali menyulitkan Jonatan yang sempat tertinggal 13-17 dan mendekat 16-17. Jojo akhirnya menyerah 18-21 di game pertama.Pada game kedua, Jonatan coba bangkit. Sempat menyamakan kedudukan 9-9, lalu kembali tertinggal 9-11, 13-16, lalu 17-19. Jojo mengejar, dan kedudukan kembali sama 20-20. Namun, di situasi kritis, Jojo kembali gagal menambah poin. Sen menutup game kedua dengan 22-20.
Menurut badmintonindonesia.org, pukulan-pukulan Jonatan beberapa kali tidak akurat, bola yang seharusnya mudah dia matikan, tak dapat diselesaikan dengan baik. Peraih emas Asian Games 2018 itu juga belum bisa memanfaatkan dua kesempatan saat adu setting, dua pengembaliannya gagal melewati net.
"Bisa kita lihat bersama, tadi masalahnya di mental. Kalau Jonatan merasa ada beban, semua pemain juga sama, mereka merasakan beban. Ini jadi pelajaran baru bagi Jonatan," kata Kepala Pelatih Tunggal Putra PP PBSI Hendry Saputra yang mendampingi Jonatan.
Hendry juga menyebutkan tak ada alasan bagi Jojo untuk menyebut kurang pemanasan karena partai pertama berlangsung begitu cepat. Duel partai pertama Anthony Sinisuka Ginting melawan Sai Praneeth memng hanya berlangsung 11 menit saja. Anthony hanya melakoni game pertama dengan kemenangan 21-6, karena Sai Praneeth mundur di game kedua akibat cedera.
"Tidak ada alasan (kurang pemanasan), seharusnya tidak boleh seperti itu. Di kejuaraan apa pun, apalagi ini kejuaraan penting, harus siap, saya tidak ingin ada alasan seperti itu. Kalau lihat penampilannya, Jonatan dievaluasi, kelihatan kurang tenang, kelihatan beberapa kali dari servis yang gagal," ungkap Hendry.
"Lawan bisa lihat situasi Jonatan yang sedangn tidak maksimal, permainan terbaiknya tidak keluar dan ada tekanan. Lawan bisa ambil keuntungan dari keadaan Jonatan."
Jonatan yang turun di partai tunggal kedua dikalahkan Lakshya Sen 21-18, 22-20 di Rizal Memorial Coliseum, Manila, Filipina. Poin Indonesia disumbang Anthony Sinisuka Ginting, pasangan Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan, dan duet Marcus Ferinaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo.(Baca Juga: Bungkam India, Marcus/Kevin Bawa Merah Putih ke Final Lawan Malaysia).
Menurut laman resmi PBSI (badmintonindonesia.org), penampilan Jonatan tidak sesuai harapan. Sejak game pertama, pria yang akrab disapa Jojo itu selalu tertinggal dalam perolehan angka. Hingga pada pertengahan game kedua, Jojo belum berhasil membalikkan situasi.
Serangan dan penempatan shuttlecock Sen seringkali menyulitkan Jonatan yang sempat tertinggal 13-17 dan mendekat 16-17. Jojo akhirnya menyerah 18-21 di game pertama.Pada game kedua, Jonatan coba bangkit. Sempat menyamakan kedudukan 9-9, lalu kembali tertinggal 9-11, 13-16, lalu 17-19. Jojo mengejar, dan kedudukan kembali sama 20-20. Namun, di situasi kritis, Jojo kembali gagal menambah poin. Sen menutup game kedua dengan 22-20.
Menurut badmintonindonesia.org, pukulan-pukulan Jonatan beberapa kali tidak akurat, bola yang seharusnya mudah dia matikan, tak dapat diselesaikan dengan baik. Peraih emas Asian Games 2018 itu juga belum bisa memanfaatkan dua kesempatan saat adu setting, dua pengembaliannya gagal melewati net.
"Bisa kita lihat bersama, tadi masalahnya di mental. Kalau Jonatan merasa ada beban, semua pemain juga sama, mereka merasakan beban. Ini jadi pelajaran baru bagi Jonatan," kata Kepala Pelatih Tunggal Putra PP PBSI Hendry Saputra yang mendampingi Jonatan.
Hendry juga menyebutkan tak ada alasan bagi Jojo untuk menyebut kurang pemanasan karena partai pertama berlangsung begitu cepat. Duel partai pertama Anthony Sinisuka Ginting melawan Sai Praneeth memng hanya berlangsung 11 menit saja. Anthony hanya melakoni game pertama dengan kemenangan 21-6, karena Sai Praneeth mundur di game kedua akibat cedera.
"Tidak ada alasan (kurang pemanasan), seharusnya tidak boleh seperti itu. Di kejuaraan apa pun, apalagi ini kejuaraan penting, harus siap, saya tidak ingin ada alasan seperti itu. Kalau lihat penampilannya, Jonatan dievaluasi, kelihatan kurang tenang, kelihatan beberapa kali dari servis yang gagal," ungkap Hendry.
"Lawan bisa lihat situasi Jonatan yang sedangn tidak maksimal, permainan terbaiknya tidak keluar dan ada tekanan. Lawan bisa ambil keuntungan dari keadaan Jonatan."
(sha)