Pegawai I3 Ventures Bantah Jelekan Legenda Barcelona
A
A
A
BARCELONA - Barcelona terus menyanggah tudingan yang menyebut telah membayar I3 Ventures untuk menjatuhkan musuh Josep Maria Bartomeu. Upaya tersebut mendapat dukungan dari salah satu pegawai I3 Ventures yang menyatakan itu sebagai hal tidak masuk akal.
Belakangan ini beredar isu kalau petinggi klub mengucurkan 1 juta euro kepada I3 Ventures untuk menjelek-jelekan legenda Barcelona yang menentang Bartomeu melalui media social. Hal ini dibantah langsung oleh seorang pegawai I3 Ventures.
Dia menegaskan membayar 1 juta euro hanya untuk memantau arus lalu lintas di media sosial merupakan jumlah yang terlalu tinggi. Itu melebihi biaya yang diterapkan dipasaran. Jadi tidak mungkin jika Barcelona mengeluarkan uang sebanyak itu.
“Yang membuat saya terkejut mengenai kasus ini adalah uang 1 juta euro yang dibayarkan untuk memonitoring media sosial. Itu jauh melebihi harga pasar. Saya terkejut dengan berita tentang kegiatan perusuhaan,” jelas karyawan I3 Ventures yang dirahasiakan namanya, dilansir marca.
Pegawai tidak menampik banyak perusahaan sejenis yang melakukan perkerjaan kotor di media sosial. Tapi, dia sangat meyakini kalau perusahaannya (I3 Ventures) tidak melakukan pelanggaran seperti yang sekarang marak diberitakan.
“Ketika saya ditanya mengenai apa yang terjadi, sepertinya semua orang terkejut. Saya tidak bisa menjamin sepenuhnya kalau mereka (perusahan lain) tidak melakukannya. Sebab, faktanya hal seperti ini banyak terjadi di dunia,” tandasnya.
Belakangan ini beredar isu kalau petinggi klub mengucurkan 1 juta euro kepada I3 Ventures untuk menjelek-jelekan legenda Barcelona yang menentang Bartomeu melalui media social. Hal ini dibantah langsung oleh seorang pegawai I3 Ventures.
Dia menegaskan membayar 1 juta euro hanya untuk memantau arus lalu lintas di media sosial merupakan jumlah yang terlalu tinggi. Itu melebihi biaya yang diterapkan dipasaran. Jadi tidak mungkin jika Barcelona mengeluarkan uang sebanyak itu.
“Yang membuat saya terkejut mengenai kasus ini adalah uang 1 juta euro yang dibayarkan untuk memonitoring media sosial. Itu jauh melebihi harga pasar. Saya terkejut dengan berita tentang kegiatan perusuhaan,” jelas karyawan I3 Ventures yang dirahasiakan namanya, dilansir marca.
Pegawai tidak menampik banyak perusahaan sejenis yang melakukan perkerjaan kotor di media sosial. Tapi, dia sangat meyakini kalau perusahaannya (I3 Ventures) tidak melakukan pelanggaran seperti yang sekarang marak diberitakan.
“Ketika saya ditanya mengenai apa yang terjadi, sepertinya semua orang terkejut. Saya tidak bisa menjamin sepenuhnya kalau mereka (perusahan lain) tidak melakukannya. Sebab, faktanya hal seperti ini banyak terjadi di dunia,” tandasnya.
(mir)