Konduktor Andal dan Sinisme Koreografi Penggemar Atletico

Kamis, 20 Februari 2020 - 07:36 WIB
Konduktor Andal dan...
Konduktor Andal dan Sinisme Koreografi Penggemar Atletico
A A A
MADRID - Pamor Atletico Madrid sebagai klub raksasa Eropa benar-benar mengusik ketenangan Liverpool. Betapa tidak, pada pertandingan leg pertama 16 besar Liga Champions 2019/2020 di Stadion Wanda Metropolitano, tuan rumah mampu menjinakkan juara bertahan dengan skor 1-0.

Kemenangan Atletico atas Liverpool tentunya akan selalu terkenang dalam benak pendukung Los Rojiblancos. Apalagi ketika berbicara tentang sikap pelatih Diego Simeone selama 90 menit berlangsung.
Konduktor Andal dan Sinisme Koreografi Penggemar Atletico

Selama 90 menit berlangsung, Simeone seakan tak pernah mengenal kata lelah untuk memberikan setiap instruksi kepada anak asuhnya. Di pinggir lapangan itu pula, pelatih asal Argentina itu tidak berhenti menggerakkan kedua tangannya untuk meminta penggemar terus bersorak.

Ibarat dirigen atau konduktor andal dalam sebuah acara orkestra, Simeone sangat pandai untuk membakar semangat pemain Atletico. Stadion Wanda Metropolitano pun begitu hidup. Nyanyian, bendera melambai, hingga kibaran syal kebanggaan klub terus dikibarkan penggemar.
Konduktor Andal dan Sinisme Koreografi Penggemar Atletico

Jutaan pasang mata pun tertuju pada Simeone. Bagi pelatih berusia 49 tahun, pertandingan ini bukan hanya tentang para pemain, ini tentang tempat (Stadion Wanda Metropolitano) dan tempat ini adalah miliknya, tidak seperti sebelumnya.

Di sebelah Simeone, Juergen Klopp berdiri dengan menyilangkan kedua tangannya. Dia terlihat frustrasi dengan penampilan anak asuhnya yang terisolasi lantaran pressing ketat yang diperagakan Atletico. Simbol rasa frustrasinya itu semakin terlihat ketika wasit menarik kartu kuning dari sakunya. Kekaguman Klopp pada Simeone dalam sekejap luntur.

Pasalnya, Liverpool gagal memetik kemenangan setelah gol Saul Niguez pada menit keempat tidak mampu dibalas Mohamed Salah dkk. Euforia di Wanda Metropolitano pun 'meletus'. Puluhan ribu tuan rumah bersorak kegirangan untuk merayakan keberhasilan klub kebanggaan mereka.

"Saya telah melihat wajah-wajah bahagia malam ini di Atletic, saya mengerti bahwa karena ini adalah kemenangan yang penting, tetapi ini belum berakhir. Ada 90 menit tersisa di Anfield, wasit juga harus berurusan dengan lingkungan hari ini di Wanda Metropolitano. Mungkin ada keputusan dan hal-hal yang belum dia lihat. Tiga menit kemudian ada tiga pemain Atletico terbaring di tanah dan mereka tidak terluka," sesal Klopp, pasca pertandingan.

"Ada pertandingan kedua di stadion kami dan segalanya akan berbeda. Selama kami memiliki sebelas pemain dengan jersey Liverpool untuk dimainkan, kami akan mencoba dengan seluruh kekuatan kami. Kami akan mengatakan: 'Selamat datang di Anfield'," imbuh Klopp.
(mir)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0749 seconds (0.1#10.140)