Wilder vs Fury: Ini Bukan Perang Rasial, Ini Duel Kelas Berat!

Jum'at, 21 Februari 2020 - 07:40 WIB
Wilder vs Fury: Ini...
Wilder vs Fury: Ini Bukan Perang Rasial, Ini Duel Kelas Berat!
A A A
LAS VEGAS - Tyson Fury membalas ancaman juara dunia Kelas Berat WBC Deontay Wilder yang akan merobohkannya dan menjadikannya bahan trivia Bulan Sejarah Hitam. Fury, mantan juara dunia Kelas Berat asal Inggris itu bersumpah akan menjawab trivia Bulan Sejarah Hitam itu dengan memukul KO Wilder dalam dua ronde.

Duel ulang Wilder vs Fury yang digelar 22 Februari 2020 di Las Vegas, Amerika Serikat, bertepatan dengan Bulan Sejarah Hitam. Masalah ras kedua raksasa Kelas Berat tersebut diungkit. Namun, Fury tidak tertarik untuk memperdebatkan masalah ras dalam sebuah pertarungan.

’’Saya tidak begitu yakin ada rasisme di pertarungan pertama. Saya jelas tidak mengatakan apa-apa,"kata Fury kepada Fox Sports Speak For Yourself. ’’Kita semua manusia. Tidak masalah jika Anda hitam, putih, merah muda atau hijau. Kita semua memiliki darah yang sama. Kita adalah manusia,’’tuturnya.


Petinju kulit putih berjuluk The Gypsy King itu tidak mau terjebak dalam polemik rasisme. Dia hanya fokus menghadapi Wilder di ring.

“Pertarungan ini bukan perang rasial antara kulit hitam dan kulit putih. Ini adalah pertarungan antara dua petinju Kelas Berat yang paling tinggi di planet ini. Tidak ada yang rasial tentang pertarungan ini. Saya tidak menentang Deontay Wilder sebagai seorang pria. Dia tidak menentang saya sebagai seorang pria. Tapi sebagai dua petinju,”jelasnya.

Masalah rasisme itu menyeruak sejak pertarungan pertama Wilder vs Fury pada 1 Desemebr 2018. Fury menarik perhatian pada diskriminasi selama berabad-abad terhadap komunitas Gypsy, karena ia dan keluarganya adalah orang Irlandia. Disebutkan hanya untuk menjelaskan aspek kehidupannya dan bagaimana rakyatnya menghabiskan 200 tahun terakhir untuk memerangi ketimpangan dan ketidakadilan sosial, bukan untuk membandingkan dengan penderitaan orang lain.

Bila merujuk sejarah rasisme di Amerika yang berasal dari peran Amerika Serikat dalam perdagangan budak. Bahkan dengan penghapusan perbudakan, hampir tidak ada perubahan yang terjadi lebih dari 150 tahun kemudian. Tanggapan bersemangat Wilder datang lengkap dengan ’Till This Day’ -nya masih tetap relevan dalam lingkaran tinju dan budaya Afrika-Amerika.

’’Saya tidak membaca hal rasial ini, dengan seorang pria kulit hitam versus seorang pria kulit putih dan Bulan Sejarah Hitam,"tegas Fury. ’’Aku akan menolak untuk membahas segala hal tentang itu. Kami adalah dua kelas berat, dua manusia. "Ini bukan perang rasial, ini adalah dua kelas berat yang saling berhadapan untuk semua perhiasan di divisi kelas berat."
(aww)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1225 seconds (0.1#10.140)