Mental dan Permainan Persneling Jadi Menu Utama Coaching Clinic YCR Boyolali 2020
A
A
A
BOYOLALI - Mental dan kepercayaan diri jelang balapan seri perdana Yamaha Cup Race (YCR) 2020 di Sirkuit Gokart, Boyolali, Jawa Tengah, Minggu (1/3), menjadi kunci buat para pembalap muda untuk menaklukan lintasan yang memiliki 12 tikungan ini. Itu sebagaimana disampaikan Wahyu Nugroho saat menjadi mentor dalam coaching clinic sebelum dimulainya kualifikasi.
Pembalap nasional binaan Yamaha yang memiliki segudang prestasi ini mengakui meskipun para pembalap menguasai tingkat kesulitan Sirkuit Gokart, namun jika tidak enjoy sama aja. "Kuncinya menaklukkan sirkuit ini harus enjoy bawa motornya. Persiapkan fisik dan mental juga. Kalau mentalnya enggak ada percuma," kata Wahyu, Sabtu (29/2).
Tak hanya berbicara mengenai mental dan kepercayaan diri saja. Pembalap kelahiran Boyolali 14 Januari 2003 itu juga memberikan tips bagaimana memainkan persneling. Tingkat kesulitan yang dihadapi pembalap saat akan menaklukan tikungan 1 (R1).
Wahyu mengatakan dalam kondisi kering pembalap bisa mengambil luar garis putih untuk masuk ke R1 (tikungan 1). "Biasanya saya main persneling (gigi) dua waktu di R1. Setelah itu, menarik gas dengan posisi persneling puncak baik itu empat atau lima sesuai dengan kondisi motor," ungkap Wahyu kepada peserta Coaching Clinic yang merupakan kelas YCR 5 (Moped 4T 150cc ECU Standard) yang semuanya berusia di bawah 12 tahun.
"Kalau hujan jangan sentuh garis putih. Karena bisa memengaruhi grip ban," sambungnya. (Baca juga: Daftar Pembalap Tercepat pada Latihan Bebas di Kelas YCR 10-13 )
Tidak hanya berbagi tips saja. Wahyu Nugroho juga berbagi pengalaman bagaimana bisa tampil konsisten sehingga dapat tampil di level Asia. Sekadar informasi, Wahyu pada tahun ini akan mengikuti kelas Asia Produnction 250 (AP250) ajang Asia Road Racing Championship (ARRC) 2020.
"Tentu saja saya sempat berada di posisi kalian. Hanya mengagumi pembalap yang bisa ikut berlomba pada level Asia," Wahyu menerangkan. "Kuncinya latihan terus dan jangan lupa berdoa. Insya Allah pasti bisa," pungkas Wahyu.
Pembalap nasional binaan Yamaha yang memiliki segudang prestasi ini mengakui meskipun para pembalap menguasai tingkat kesulitan Sirkuit Gokart, namun jika tidak enjoy sama aja. "Kuncinya menaklukkan sirkuit ini harus enjoy bawa motornya. Persiapkan fisik dan mental juga. Kalau mentalnya enggak ada percuma," kata Wahyu, Sabtu (29/2).
Tak hanya berbicara mengenai mental dan kepercayaan diri saja. Pembalap kelahiran Boyolali 14 Januari 2003 itu juga memberikan tips bagaimana memainkan persneling. Tingkat kesulitan yang dihadapi pembalap saat akan menaklukan tikungan 1 (R1).
Wahyu mengatakan dalam kondisi kering pembalap bisa mengambil luar garis putih untuk masuk ke R1 (tikungan 1). "Biasanya saya main persneling (gigi) dua waktu di R1. Setelah itu, menarik gas dengan posisi persneling puncak baik itu empat atau lima sesuai dengan kondisi motor," ungkap Wahyu kepada peserta Coaching Clinic yang merupakan kelas YCR 5 (Moped 4T 150cc ECU Standard) yang semuanya berusia di bawah 12 tahun.
"Kalau hujan jangan sentuh garis putih. Karena bisa memengaruhi grip ban," sambungnya. (Baca juga: Daftar Pembalap Tercepat pada Latihan Bebas di Kelas YCR 10-13 )
Tidak hanya berbagi tips saja. Wahyu Nugroho juga berbagi pengalaman bagaimana bisa tampil konsisten sehingga dapat tampil di level Asia. Sekadar informasi, Wahyu pada tahun ini akan mengikuti kelas Asia Produnction 250 (AP250) ajang Asia Road Racing Championship (ARRC) 2020.
"Tentu saja saya sempat berada di posisi kalian. Hanya mengagumi pembalap yang bisa ikut berlomba pada level Asia," Wahyu menerangkan. "Kuncinya latihan terus dan jangan lupa berdoa. Insya Allah pasti bisa," pungkas Wahyu.
(bbk)