Punya Kesamaan dengan Skuad 1999/2000, Inzaghi Optimis Lazio Bakal Lengserkan Juventus

Minggu, 01 Maret 2020 - 03:05 WIB
Punya Kesamaan dengan...
Punya Kesamaan dengan Skuad 1999/2000, Inzaghi Optimis Lazio Bakal Lengserkan Juventus
A A A
ROMA - Lazio berhasil mendompleng Juventus dari puncak klasemen sementara Serie A setelah mengalahkan Bologna 2-0. Tapi, pelatih Simone Inzaghi percaya posisi itu tidak akan berubah saat kompetisi berakhir.

Simone termasuk salah satu pahlawan yang ikut membantu Lazio merebut Scudetto pamungkasnya pada musim 1999/2000. Namun, pelatih berusia 43 tahun itu yakin penantian selama 20 tahun akan segera berakhir.

Mantan penyerang timnas Italia itu percaya Lazio bisa mengakhiri dominasi Juventus yang sudah delapan musim beruntun merajai Serie A atau sejak 2011/2012. Pasalnya, pasukannya punya kesamaan dengan skuad yang dulu meraih gelar juara.

“Saya sudah memimpikan hal ini empat tahun lalu. Jika saya diberitahu kami akan ada di posisi ini pada giornata ke-26, saya pasti terkejut. Tapi, pada saat yang bersamaan, saya merasa yakin setelah latihan pra-musim, saya melihat para pemain bisa memberikan sesuatu dan siap memberikan sesuatu,” ujar Simone, dilansir skysport.

Keyakinan itu dirasakan Simone setelah melihat pasukannya melibas Bologna dua gol tanpa bala di Olimpico. Kontribusi Luis Alberto dan Joaquin Correa pada babak pertama, membuat Lazio naik ke posisi pertama klasemen sementara Serie A dan unggul dua poin dari Juventus, yang duelnya kontra Inter Milan diundur menjadi 13 Mei akibat wabah virus Corona.

Terlepas dua gol Bologna yang dianulir VAR karena handball dan offside, Simone menilai kemenangan itu membuktikan kalau pasukannya layak menjadi juara Serie A musim ini. Buktinya, Lazio belum terkalahkan selama 21 partai beruntun di kompetisi domestik.

Tidak hanya itu, Simone juga melihat armada yang dimilikinya punya sejumlah persamaan dengan skuad Lazio yang dulu merajai Serie A edisi 1999/2000. Menurutnya, Le Aquile memiliki banyak pemain berkualitas baik di tim inti maupun cadangan.

“Kami memiliki banyak pemain hebat yang selalu bekerja keras. Kami juga punya grup yang luar biasa. Sangat berat meninggalkan Denis Vavro dan Felipe Caicedo di bangku cadangan. Tapi, mengkalkulasi karakteristik Bologna, sepertinya sangat tepat menurunkan Luiz Felipe. Saya gembira para pemain semakin matang dan menerima keputusan saya disetiap laga,” lanjutnya.

“Saya merasakan atmosfir yang sama (dengan skuad 1999/2000). Saya melihat para pemain yang saling peduli satu sama lain. Pelatih yang harus mengambil banyak keputusan sulit setiap hari sangat diterima. Saya ingat saat itu, kami mendengar perkataan Sven-Goran Eriksson dan menerima keputusannya,” tandasnya.
(mir)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1084 seconds (0.1#10.140)