Bintang Masa Depan Kuba, Frank Sanchez: Tak Ada Petinju Kelas Berat Seperti Saya!
A
A
A
BROOKLYN - Bintang tinju masa depan Kuba Frank Sanchez percaya diri bakal sukses menapaki dunia kelas berat yang sesak dengan petarung bertalenta. Sanchez mengungkapkan optimismenya seusai mengalahkan petinju Amerika Serikat Joey Dawejko, Sabtu (7/3/2020) atau Minggu (8/3/2020) pagi WIB.
Sanchez (15-0, 11 KO) menang dengan keputusan bulat atas Dawejko (20-8-4, 11 KO) dalam pertarungan non-gelar 10 ronde di Barclays Center, Brooklyn. Hasil itu membuat rekor tak terkalahkannya berlanjut hingga 15 laga dengan 11 menang KO.
Petinju kelahiran Guantanamo, Kuba, 18 Juli 1992, itu mendominasi dengan gerakannya, jarang terkena serangan Dawejko dengan mengelilingi ring dan menghindari tusukan Dawejko. Sanchez juga unggul dalam output pukulan dan akurasi. Sanchez melepaskan 352 pukulan berbanding 242 milik Dawejko, dan mendaratkan pukulan 116 dengan selisih 46.
"Saya sudah siap dan saya pikir saya bertarung dengan sangat baik malam ini," kata Sanchez. "Saya mendominasi pertarungan. Saya menunjukkan gerakan kaki dan gerakan yang baik dan melakukan apa yang kami lakukan. Saya mengharapkan banyak tekanan, tetapi dengan kemampuan tinju saya, tidak mungkin dia akan mengalahkan saya."
Sanchez melakukan pukulan pada mata kanan Dawejko di ronde lima yang membuatnya berdarah. Sanchez terusa melepaskan pukulan sepanjang sisa pertarungan. Setelah 10 ronde, ketiga juri melihat pertarungan menguntungkan Sanchez, dengan skor 100-90, 100-90, dan 98-92.
"Saya tidak ingin meladeni pertarungan Dawejko, dan dia menyadari itu dan itu membuatnya frustrasi," kata Sanchez. "Dia mungkin mengira dia menghadapi orang-orang seperti saya, tetapi tidak ada kelas berat lain seperti saya."
Sanchez merupakan mantan petinju amatir Kuba yang saat ini berlatih bersama Eddy Reynoso (yang juga pelatih Canelo Alvarez) di California Selatan. Sanchez memiliki tahun 2019 aktif dengan kemenangan atas Willie Lake Jr (KO2), Jason Bergman (TKO2), Victor Bisbal (TKO4) dan menang dengan keputusan bulat atas Jack Mulowayi. Sanchez berakih ke pro menjelang akhir 2017, kemudian bertarung 10 kali pada 2018.
Sanchez (15-0, 11 KO) menang dengan keputusan bulat atas Dawejko (20-8-4, 11 KO) dalam pertarungan non-gelar 10 ronde di Barclays Center, Brooklyn. Hasil itu membuat rekor tak terkalahkannya berlanjut hingga 15 laga dengan 11 menang KO.
Petinju kelahiran Guantanamo, Kuba, 18 Juli 1992, itu mendominasi dengan gerakannya, jarang terkena serangan Dawejko dengan mengelilingi ring dan menghindari tusukan Dawejko. Sanchez juga unggul dalam output pukulan dan akurasi. Sanchez melepaskan 352 pukulan berbanding 242 milik Dawejko, dan mendaratkan pukulan 116 dengan selisih 46.
"Saya sudah siap dan saya pikir saya bertarung dengan sangat baik malam ini," kata Sanchez. "Saya mendominasi pertarungan. Saya menunjukkan gerakan kaki dan gerakan yang baik dan melakukan apa yang kami lakukan. Saya mengharapkan banyak tekanan, tetapi dengan kemampuan tinju saya, tidak mungkin dia akan mengalahkan saya."
Sanchez melakukan pukulan pada mata kanan Dawejko di ronde lima yang membuatnya berdarah. Sanchez terusa melepaskan pukulan sepanjang sisa pertarungan. Setelah 10 ronde, ketiga juri melihat pertarungan menguntungkan Sanchez, dengan skor 100-90, 100-90, dan 98-92.
"Saya tidak ingin meladeni pertarungan Dawejko, dan dia menyadari itu dan itu membuatnya frustrasi," kata Sanchez. "Dia mungkin mengira dia menghadapi orang-orang seperti saya, tetapi tidak ada kelas berat lain seperti saya."
Sanchez merupakan mantan petinju amatir Kuba yang saat ini berlatih bersama Eddy Reynoso (yang juga pelatih Canelo Alvarez) di California Selatan. Sanchez memiliki tahun 2019 aktif dengan kemenangan atas Willie Lake Jr (KO2), Jason Bergman (TKO2), Victor Bisbal (TKO4) dan menang dengan keputusan bulat atas Jack Mulowayi. Sanchez berakih ke pro menjelang akhir 2017, kemudian bertarung 10 kali pada 2018.
(sha)