Hadapi Pasangan Thailand di Final, Praveen/Melati Siap Capek

Minggu, 15 Maret 2020 - 07:34 WIB
Hadapi Pasangan Thailand...
Hadapi Pasangan Thailand di Final, Praveen/Melati Siap Capek
A A A
BIRMINGHAM - Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti menyatakan siap tempur untuk membawa pulang gelar juara All England 2020 dari nomor ganda campuran. Mereka pun siap capek menghadapi pasangan Thailand Dechapol Puavaranukroh/Sapsiree Taerattanachai di partai puncak.

Pertandingan yang berlangsung di Birmingham Arena, Minggu (15/3) malam, buat kedua pasangan bukanlah hal baru. Selama ini keduanya sudah lima kali bertemu dan pasangan Indonesia mencatat tiga kali kemenangan.

Menghadapi pertemuan kali ini, Praveen dan Melati mengaku sama-sama siap. "Lawan pasangan Thailand tidak mudah. Mereka punya kualitas dan kami mau mempersiapkan diri lagi," kata Praveen dilansir Badmintonindonesia.

Sementara itu Melati mengatakan karena kerap bertemu, ia dan Praveen sudah hafal gaya permainan Dchapol/Sapsiree. “Kami sudah sering ketemu, sudah sama-sama tahu pola mainnya juga. Harus siap capek, karena mereka tenaganya kuat dan nggak gampang mati. Besok komunikasi harus lebih dijaga,” tutur Melati.

Soal persiapan memang jadi faktor penentu kemenangan nanti. Sebab saat tampil di semifinal melawan pasangan tuan rumah, Marcus Ellis/Lauren Smith, kesalahan masih kerap terjadi di game kedua. (Baca juga : Gebuk Pasangan Inggris, Praveen/Melati ke Final All England 2020 )

Setelah menang di game pertama, Praveen/Melati tampil meyakinkan di awal game berikutnya. Mereka unggul 8-1, 13-5 hingga 20-17. Namun sayangnya, Praveen/Melati tak bisa langsung menggenapkan kemenangannya. Mereka malah tersusul empat poin oleh lawan menjadi 20-21 dan harus menyerah kalah dengan skor 21-23.

Tak mau mengulangi kesalahan yang sama, Praveen/Melati langsung tancap gas sejak game penentu dimulai. Mereka pun sukses menang meyakinkan dengan skor cukup jauh 21-11.

“Bisa dibilang kami tadi kecolongan di game kedua. Sudah unggul jauh, akhirnya sempat kekejar. Itu yang membuat kami kehilangan game kedua. Untungnya di game ketiga kami bisa menguasai permainan dari awal. Bisa dilihat sendiri dari hasil poin yang cukup jauh,” jelas Praveen.

“Ada beberapa poin kami kebawa permainan mereka. Permainan Eropa kan taktik banget, dengan segala cara, seperti memperlambat tempo akan mereka lakukan. Dan mereka berhasil di game kedua. Kami akhirnya nggak mau kecolongan lagi di game ketiga,” tambah Praveen lagi.

“Kami banyak komunikasi dan tetap saling mengingatkan, sudah kehilangan game kedua, game ketiga jangan terpengaruh,” tukas Melati.
(bbk)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0785 seconds (0.1#10.140)