Tyson Fury : Pukulan Deontay Wilder Keras, Tapi Tak Mematikan
A
A
A
LONDON - Tyson Fury mengakui kalau pukulan Deontay Wilder sangat keras. Sayangnya bogem mentah Wilder belum jadi andalan untuk mematikan lawan.
Itu sepenggal ejeken yang dilontarkan Tyson Fury. Juara dunia kelas berat versi WBC itu direncanakan akan kembali naik ring menghadapi Wilder. Duel jilid tiga itu dikabarkan berlangsung pada 18 Juli 2020. Tapi, ada infomasi lagi yang menyatakan pertarungan akan tersaji akhir tahun.
Terlepas soal jadwal pertarungan, pastinya laga kedua petinju ini patut ditunggu. Dari dua pertarungan sebelumnya, Tyson Fury masih unggul dengan mencatat satu hasil imbang dan sekali menang.
Nah, jelang pertarungan ketiga ini, Tyson Fury telah melancarkan serangan kata-kata. Menurutnya, pukulan Wilder memang sangat keras meski belum mampu membuatnya menyerah. Tyson Fury merujuk pertemuannya pada 1 Desember 2018 lalu di mana ia dikanvaskan dua kali oleh Wilder.
"Saya sudah merasakan kekuatan Deonaty Wilder). Tidak terlalu buruk. Tidak terlalu buruk," kata Tyson Fury kepada Boxing News, Jumat (20/3).
Tapi, ia menolak kalau pukulan lawannya itu paling keras dalam sejarah tinju. "Saya memang belum pernah dipukul George Foreman dan juga Rocky Marciano atau salah satu dari orang-orang top. Saya sekali belum pernah dipukul oleh oleh mereka, jadi aku tidak bisa berkomentar," ungkap Fury.
"Jadi untuk mengatakan itu adalah pukulan terbesar dalam sejarah, saya tidak begitu yakin karena saya tidak dipukul oleh semua orang dalam sejarah. Wilder, saya tidak menganggap itu kekuatannya. Ini kecepatannya, yang bisa rumit ketika Anda tidak melihatnya datang."
Jilid ketiga dari kisah Fury dan Wilder diharapkan akan ditulis sejarah tinju dunia meskipun tanggal untuk pertarungan trilogi mereka belum diumumkan. Tanggal 18 Juli dilaporkan sebagai agenda pertemuan ketiga. Tapi dengan pandemi virus corona sangat mungkin pertarungan tertunda.
Itu sepenggal ejeken yang dilontarkan Tyson Fury. Juara dunia kelas berat versi WBC itu direncanakan akan kembali naik ring menghadapi Wilder. Duel jilid tiga itu dikabarkan berlangsung pada 18 Juli 2020. Tapi, ada infomasi lagi yang menyatakan pertarungan akan tersaji akhir tahun.
Terlepas soal jadwal pertarungan, pastinya laga kedua petinju ini patut ditunggu. Dari dua pertarungan sebelumnya, Tyson Fury masih unggul dengan mencatat satu hasil imbang dan sekali menang.
Nah, jelang pertarungan ketiga ini, Tyson Fury telah melancarkan serangan kata-kata. Menurutnya, pukulan Wilder memang sangat keras meski belum mampu membuatnya menyerah. Tyson Fury merujuk pertemuannya pada 1 Desember 2018 lalu di mana ia dikanvaskan dua kali oleh Wilder.
"Saya sudah merasakan kekuatan Deonaty Wilder). Tidak terlalu buruk. Tidak terlalu buruk," kata Tyson Fury kepada Boxing News, Jumat (20/3).
Tapi, ia menolak kalau pukulan lawannya itu paling keras dalam sejarah tinju. "Saya memang belum pernah dipukul George Foreman dan juga Rocky Marciano atau salah satu dari orang-orang top. Saya sekali belum pernah dipukul oleh oleh mereka, jadi aku tidak bisa berkomentar," ungkap Fury.
"Jadi untuk mengatakan itu adalah pukulan terbesar dalam sejarah, saya tidak begitu yakin karena saya tidak dipukul oleh semua orang dalam sejarah. Wilder, saya tidak menganggap itu kekuatannya. Ini kecepatannya, yang bisa rumit ketika Anda tidak melihatnya datang."
Jilid ketiga dari kisah Fury dan Wilder diharapkan akan ditulis sejarah tinju dunia meskipun tanggal untuk pertarungan trilogi mereka belum diumumkan. Tanggal 18 Juli dilaporkan sebagai agenda pertemuan ketiga. Tapi dengan pandemi virus corona sangat mungkin pertarungan tertunda.
(bbk)