Pandemi Virus Corona Membuat Masa Depan Rossi Semakin Suram

Selasa, 24 Maret 2020 - 11:15 WIB
Pandemi Virus Corona Membuat Masa Depan Rossi Semakin Suram
Pandemi Virus Corona Membuat Masa Depan Rossi Semakin Suram
A A A
LESMO - Valentino Rossi mulai merasakan dampak dari penundaan MotoGP 2020. Pandemi virus corona yang terus kian mewabah ke seluruh negara, termasuk Italia, membuat masa depan rider Monster Energy Yamaha itu semakin tidak jelas.

Penyebaran Covid-19 yang semakin parah dan telah mencapai lebih dari 300.000 kasus dan menelan 14.000 korban jiwa di seluruh dunia, kini menjadi kekhawatiran bagi seluruh negara. Acara-acara besar pun turut dibatalkan demi mencegah persebaran virus tersebut. MotoGP juga harus menerima dampaknya. Empat seri awal MotoGP 2020 tak bisa digelar sesuai jadwal. Sementara tiga seri selanjutnya juga terancam dibatalkan.

Dengan kondisi ini, Rossi menjadi pembalap paling merasakan getahnya. Bukan hanya situasi di negaranya yang semakin parah, balapan yang terus ditunda membuat rider asal Italia itu juga tak bisa menentukan masa depannya di ajang MotoGP. Sebelumnya, dia sempat mengatakan ingin membuat keputusan terkait masa depannya pada paruh pertama MotoGP 2020 atau usai tujuh balapan pertama.

"Situasi ini telah mengubah semua rencana saya. Kami harus melihat kapan kami akan balapan lagi, sepertinya semua hal akan membutuhkan waktu yang lama (untuk kembali normal)," kata Rossi, dilansir Marca.

The Doctor —julukan Rossi— pantas khawatir dengan kondisi ini. Bahkan, jika balapan MotoGP 2020 akhirnya tidak diselenggarakan, dia akan sulit melanjutkan kariernya ke depan. Apalagi, usianya yang sudah menginjak 41 tahun menjadi salah satu alasannya. Namun, dia tetap berharap masalah virus corona bisa segera selesai dan balapan tetap masih bisa berlanjut.

Yang pasti, Rossi masih akan tetap menggunakan pendekatan yang sama, yakni mengevaluasi penampilannya sebelum membuat keputusan. Meski belum tahu kepastian apakah balapan akan berlangsung, dia yakin dirinya masih bisa menjalani balapan dengan baik.

"Awalnya saya berharap bisa memutuskan apakah akan melanjutkan karier atau tidak setelah paruh pertama musim. Tapi, segalanya berubah. Saya membutuhkan beberapa seri untuk melihat apakah saya bisa tampil kompetitif. Itu akan menjadi hal penting. Paling tidak dibutuhkan 13 balapan untuk sebuah kejuaraan dan untuk memenuhinya tidak bakal cukup jika menggunakan format yang ada sekarang. Kita akan lihat apa yang akan dikatakan (CEO Dorna, Carmelo) Ezpeleta dan apa yang terjadi dengan virus itu," papar Rossi.

Rossi saat ini masih menjalani karantina di kampung halamannya, Tavullia. Italia menjadi salah satu episentrum virus korona dan lockdown diberlakukan di negara Eropa selatan tersebut hingga Rossi menyebut situasinya seperti zona perang. Musim 2020 akan menjadi tahun terakhir bagi Rossi untuk membela tim pabrikan Yamaha di MotoGP. Posisinya nanti resmi akan digantikan pembalap muda Fabio Quartararo yang berhasil mencuri perhatian pada musim debutnya. (Raikhul Amar)
(ysw)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5760 seconds (0.1#10.140)